Persaingan Usaha Paprika TINJAUAN PUSTAKA

BAB III KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Pemikiran Teoritis 3.1.1 Efisiensi dan Kinerja Koperasi Koperasi sebagai sebuah organisasi dituntut untuk dapat menjalankan usahanya dengan efisien. Efisiensi dapat dimengerti sebagai kehematan penggunaan sumber-sumber daya dalam suatu kegiatan organisasi. Semakin hemat suatu organisasi menggunakan sumber-sumber, maka semakin efisienlah organisasi tersebut. Menurut tulisan Ramudi Ariffin, efisiensi tersebut terjadi karena adanya pemusatan kegiatan atau joint action dari individu-individu ke dalam koperasi, yang merupakan wujud dari pencapaian skala ekonomi atau economies of scale. Skala ekonomi berarti semakin menurunnya biaya per satuan barangjasa apabila kegiatan produksi diperbesar Rusidi dan Suratman, 2002. Oleh sebab itu, untuk mengetahui seberapa efisien kegiatan usaha yang dijalankan oleh sebuah koperasi, maka diperlukan penilaian terhadap kinerja koperasi tersebut. Penilaian kinerja usaha merupakan penentuan secara periodik efektifitas operasional suatu badan usaha, bagian badan usaha dan karyawan berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya. Menurut Krisnamurthi 2002, sebuah koperasi akan eksis apabila mampu mengembangkan kegiatan usaha yang : fleksibel sesuai dengan kepentingan anggota, berorientasi pada pemberian pelayanan bagi anggota, berkembang sejalan dengan perkembangan usaha anggota, biaya transaksi antara koperasi dan anggota mampu ditekan lebih kecil dari biaya non anggota dan mampu mengembangkan modal yang ada di dalam kegiatan koperasi dan anggota sendiri. Salah satu indikator utama kegiatan usaha yang dikembangkan koperasi adalah jika usaha anggota berkembang sejalan dengan perkembangan usaha koperasi.

3.1.2 Manfaat dan Pelayanan Koperasi

Koperasi sebagai organisasi ekonomi yang berwatak sosial bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan anggotanya dengan memberikan berbagai pelayanan untuk memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelayanan menurut Hoesin seperti yang dikutip Rusidi dan Suratman 2002 adalah segala usahakegiatan yang dilakukan koperasi untuk melayani kebutuhankeperluan anggota. Dengan baiknya pelayanan yang diberikan oleh koperasi, maka anggota akan merasakan manfaat berkoperasi. Hoesin menjelaskan bahwa manfaat yang diperoleh anggota karena berkoperasi disebut juga “Cooperative effect”. Manfaat yang diperoleh anggota dapat berupa peningkatan kemampuan ekonomi, organisasimanajemen, pendidikan dan lain-lain. Manfaat tersebut dapat diperoleh karena efisiensi dan efektivitas yang diciptakan koperasi yaitu melalui penghimpunan kekuatan khususnya dalam bentuk manajemen, danamodal, keterampilan, kapasitas produksiskala ekonomis dan posisi tawar. Manfaat berkoperasi seperti yang dijelaskan Hoesin diantaranya adalah sebagai fungsi dari harga bahan baku, pengadaan, skala usahakapasitas produksi, harga jual, penyaluran dan daya saing. Adanya manfaat yang diterima anggota dengan berkoperasi akan mendorong anggota untuk berpartisipasi secara aktif dalam kegiatan koperasi Rusidi dan Suratman, 2002. Manfaat ini dapat berupa manfaat ekonomi, manfaat sosial dan manfaat teknologi. Menurut Sugiyanto seperti dikutip oleh Rusidi dan Suratman 2002, manfaat ekonomi yang diperoleh anggota dapat berasal dari pembelian barang atau pengadaan jasa bersama, pemasaran dan pengolahan bersama, simpan pinjam melalui koperasi dan dalam bentuk pembagian SHU. Manfaat sosial dapat berupa bertambah baiknya hubungan antara anggota dengan pengurus, karyawan maupun dengan sesama anggota Probowati, 2000. Sedangkan manfaat teknologi menurut Solehati meliputi adanya peningkatan pengetahuan, sikap maupun keterampilan, kemauan untuk mencoba teknik budidayaproduksi baru ataupun jenis peralatan baru.

3.1.3 Keanggotaan Koperasi

Koperasi merupakan suatu perkumpulan atau organisasi ekonomi yang terbentuk dengan anggota sebagai tulang punggungnya Firdaus dan Agus, 2004. Pasal 17 UU No. 25 Tahun 1992 menyatakan bahwa anggota koperasi adalah pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi. Menurut HannelHuller seperti yang dikutip Rusidi dan Suratman 2002, keberadaan anggota sebagai pemilik berarti bahwa anggota berkewajiban memberikan kontribusi terhadap pembentukan dan pertumbuhan perusahaan koperasinya serta ikut mengambil bagian dalam penetapan tujuan, pembuatan keputusan dan dalam proses pengawasan terhadap tata kehidupan koperasinya. Sedangkan anggota sebagai pengguna jasa koperasi berarti bahwa anggota berhak untuk memanfaatkan berbagai potensi yang disediakan oleh koperasi untuk menunjang kepentingan- kepentingannya. Keanggotaan koperasi adalah didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam lingkup usaha koperasi. Menurut Sagimun 1983, koperasi