pendapatan anggota, dimana usahatani ternak yang dilakukan oleh anggota KUD lebih menguntungkan daripada peternak non anggota.
Sebuah koperasi dapat berkembang apabila ada kerjasama yang baik antara pengurus, manajer dan anggotanya. Dalam pengembangan koperasi diharapkan
anggota dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan koperasi, karena pada hakekatnya koperasi adalah berasal dari anggota, oleh anggota dan untuk anggota.
Hapsari 2003 menyatakan bahwa tingkat partisipasi anggota dalam koperasi terkait erat dengan manfaat yang diterima anggota dari usaha yang dijalankan
koperasi. Semakin besar manfaat yang dirasakan anggota, maka partisipasi yang diberikan pun semakin tinggi. Berdasarkan penelitian Hapsari pada KOPERTA,
dijelaskan bahwa KOPERTA telah memberikan manfaat ekonomis dan manfaat sosial yang cukup tinggi bagi anggotanya sehingga partisipasi anggota juga cukup
tinggi atau anggota cukup aktif dalam kegiatan yang ada di koperasi. Begitu pula dengan hasil analisis korelasi Rank Spearman yang dilakukan Ginting 2003
menunjukkan bahwa manfaat sosial dan manfaat ekonomi mempunyai hubungan yang nyata dengan tingkat partisipasi anggota di bidang organisasi, modal dan
usaha. Korelasi antara manfaat ekonomi dan manfaat sosial terhadap partisipasi di bidang permodalan menunjukkan hubungan yang lemah, sedangkan korelasi
yang kuat ditunjukkan oleh hubungan antara manfaat sosial dengan partisipasi di bidang organisasi.
2.3 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Menjadi Anggota Koperasi
Keanggotaan koperasi yang bersifat sukarela dan terbuka, memungkinkan setiap orang secara individu maupun perusahaan untuk bergabung menjadi
anggota koperasi. Dalam membuat keputuskan untuk menjadi anggota koperasi terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi. Menurut Tambunan 2002, faktor-
faktor yag mempengaruhi suatu perusahaan untuk menjadi anggota koperasi atau tidak adalah inovasi, kualitas produk yang dihasilkan, patent, garansi, network dan
respon. Berdasarkan penelitian Tambunan dengan menggunakan model Logit, keputusan perusahaan untuk menjadi anggota koperasi mempunyai hubungan
yang kuat positif dengan peubah inovasi, kualitas dan respon. Sedangkan perusahaan yang telah memiliki patent, memberikan garansi bagi produkya dan
memiliki jaringan usaha network cenderung tidak menjadi anggota koperasi. Sedikit berbeda dengan Tambunan, Ros 2004 menganalisis faktor-faktor
yang mempengaruhi keputusan petani untuk melanjutkan kemitraan dengan Koperasi Agribisnis Mitra Tani. Berdasarkan hasil analisa Logit diketahui bahwa
variabel umur, tingkat pendidikan dan proporsi modal sendiri merupakan faktor- faktor yang mempengaruhi keputusan petani untuk melanjutkan kemitraan dengan
koperasi. Sedangkan faktor pengalaman, luas lahan, pendapatan, jumlah anggota keluarga dan proporsi status lahan tidak berpengaruh secara nyata terhadap
keputusan petani untuk melanjutkan kerjasama dengan koperasi.
2.4 Persaingan Usaha Paprika
Paprika hidroponik merupakan salah satu komoditas hortikultura sayuran yang potensial untuk dikembangkan. Dengan semakin berkembangnya usaha
paprika di Indonesia, maka persaingan merupakan hal yang tidak dapat dihindarkan dalam bisnis paprika. Tampubolon 2005, melakukan penelitian
mengenai paprika khususnya mengenai persaingan usaha paprika pada beberapa perusahaan agribisnis seperti PT ABBAS Agri, PT JORO dan PT THA. Menurut
Tampubolon, PT ABBAS Agri secara keseluruhan dinilai lebih dapat bersaing dan kompetitif di pasaran paprika dibandingkan dengan dua perusahaan lainnya.
Hal tersebut dilihat dari sisi efisiensi usaha yaitu nilai RC rasio PT ABBAS Agri yang lebih tinggi dari dua perusahaan lainnya. Meskipun demikian usaha paprika
hidroponik di kedua perusahaan lainnya juga efisien untuk dilaksanakan karena hasil RC rasio kedua perusahaan lainnya pun bernilai lebih besar dari satu. Daya
saing ketiga perusahaan tersebut juga dilihat dari sisi biaya dan harga jual. Adanya perbedaan tingkat harga jual dan biaya di masing-masing perusahaan
mengakibatkan terjadinya persaingan yang ketat di pasar paprika. Meskipun PT ABBAS Agri mengeluarkan biaya yang paling besar dibandingkan dua
perusahaan lainnya, tetapi PT ABBAS Agri juga memiliki tingkat harga jual yang tertinggi. Selain itu, PT ABBAS Agri sudah cukup baik dalam hal pemasaran
paprika hidroponik yang dihasilkan. Berdasarkan penelitian-penelitian yang sudah dilakukan terlebih dahulu
mengenai koperasi, tidak terdapat penelitian yang menganalisa kinerja, manfaat dan faktor-faktor yang mempengaruhi keanggotaan koperasi secara bersamaan.
Analisis kinerja dan faktor-faktor yang mempengaruhi keanggotaan ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap, baik dari sisi koperasi maupun
dari sisi petanianggota.