Pengujian Reliabilitas Instrumen Analisis Tingkat Kesukaran Soal

68

3.5.1.3 Validitas Empiris

Setelah soal diuji validitas isi dan validitas konstruksi, langkah selanjutnya yaitu butir-butir soal tersebut diuji validitas empiris. Menurut Arikunto 2012: 83 sebuah tes dikatakan memiliki validitas empiris jika hasilnya sesuai dengan pengalaman. Pada penelitian ini penyesuaian dengan pengalaman dilakukan dengan cara menyuji coba soal-soal tersebut. Setelah data nilai hasil uji coba diperoleh dan ditabulasikan, maka dilakukan analisis faktor, yaitu dengan mengkorelasikan antar skor item instrumen menggunakan Bivariate Pearson korelasi pearson product moment, Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan taraf signifikansi 5. Jika Jika , maka soal dikatakan valid. Untuk uji validitas konstruk instrumen, digunakan program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 18.

3.5.2 Pengujian Reliabilitas Instrumen

Sukardi 2011: 43 menyatakan bahwa reliabilitas dapat juga diartikan sama dengan konsistensi atau keajegan. Suatu instrumen evaluasi dikatakan mempunyai nilai reliabilitas yang tinggi, apabila tes yang dibuat mempunyai hasil yang konsisten dalam mengukur yang hendak diukur. Ini berarti semakin reliabel suatu tes, semakin yakin kita dapat menyatakan bahwa dalam hasil suatu tes mempunyai hasil yang sama dan bisa dipakai di suatu tempat sekolah, ketika dilakukan tes kembali. Pengujian reliabilitas perangkat tes soal pilihan ganda dilakukan dengan menggunakan rumus dari Kuder dan Richardson yaitu rumus KR-21 Arikunto 2012: 232 sebagai berikut : ⎟ ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎜ ⎝ ⎛ − − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − 2 11 . 1 1 t V k M k M k k = r 69 Dengan keterangan: r 11 : reliabilitas instrumen k : banyaknya butir soal atau butir pertanyaan M : skor rata-rata V t : varians total Besar r 11 dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menggunakan taraf signifikansi α = 5. Jika harga r 11 lebih besar dari harga kritik product moment atau r 11 r tabel , maka perangkat tes dikatakan reliabel. Begitu sebaliknya apabila harga r 11 lebih kecil dari harga kritik product moment atau r 11 ≤ r tabel maka perangkat tes dapat dinyatakan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas perangkat tes soal uraian dilakukan dengan menggunakan rumus Cronbach’s Alpha dengan menetapkan taraf signifikansi 5. Besar r 11 dikonsultasikan dengan harga kritik product moment dengan menggunakan taraf signifikansi α = 5. Jika r 11 r tabel , maka perangkat tes dapat dikatakan reliabel.Untuk mengetahui reliabilitas instrumen soal uraian digunakan program SPSS versi 18.

3.5.3 Analisis Tingkat Kesukaran Soal

Asumsi yang akan digunakan untuk memperoleh kualitas soal yang baik, disamping memenuhi validitas dan reliabilitas adalah adanya keseimbangan dari tingkat kesulitan soal tersebut. Keseimbangan yang dimaksudkan adalah adanya soal-soal yang termasuk mudah, sedang, dan sukar secara proporsional. Tingkat 70 kesukaran soal dipandang dari kesanggupan atau kemampuan siswa dalam menjawabnya, bukan dilihat dari sudut pembuat soal Sudjana 2011: 135. Cara melakukan analisis untuk menentukan tingkat kesukaran soal adalah dengan menggunakan rumus sebagai berikut: JS B P = P =indekstaraf kesukaran untuk tiap soal B =banyaknya siswa yang menjawab benar setiap butir soal JS =jumlah seluruh siswa peserta tes Kriteria yang digunakan adalah semakin kecil indeks yang diperoleh, makin sulit soal tersebut, dan sebaliknya. Kriteria indeks kesulitan soal yakni sebagai berikut: - 0,30 = soal kategori sukar 0,31 - 0,70 = soal kategori sedang 0,71 - 1,00 = soal kategori mudah Arikunto 2012: 225

3.5.4 Analisis Daya Pembeda Soal

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Keefektifan Model Pembelajaran Teams Games Tournament (TGT) terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Bangun Ruang pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Pagerbarang 03 Kabupaten Tegal

0 19 373

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN PADA SISWA KELAS IV DI SEKOLAH DASAR NEGERI LANGGEN KABUPATEN TEGAL

0 15 345

KEEFEKTIFAN MEDIA “CROOSS TWOO COLOURURS” TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATERI PERKALIAN PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI KEJAMBON TEGAL

1 60 279

KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI GLOBALISASI DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA BANYUMAS

0 18 301

KEEFEKTIFAN PENERAPAN PENDEKATAN SAVI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI BERMAIN ALAT MUSIK MELODIS PIANIKA DI KELAS IV A SEKOLAH DASAR NEGERI PESAYANGAN 01 KABUPATEN TEGAL

0 13 268

KEEFEKTIFAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS V PADA MATERI BANGUN RUANG DI SEKOLAH DASAR NEGERI 2 TINGGARJAYA

0 37 251

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN DATAR MELALUI PENGGUNAAN MACROMEDIA FLASH DI SEKOLAH DASAR NEGERI TEGALSARI 4 TEGAL

0 8 258

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI BANGUN RUANG MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK DI SEKOLAH DASAR NEGERI 1 MARIBAYA KARANGANYAR PURBALINGGA

0 7 231