25
apabila siswa melaksanakan suatu aktivitas belajar. Tanpa adanya aktivitas belajar, hasil yang akan diperoleh tidak akan maksimal. Aktivitas belajar terlihat
dari bagaimana seorang siswa melibatkan diri dalam kegiatan pembelajaran, bisa kegiatan visual, lisan, mendengarkan, menulis, menggambar, dan lain-lain.
2.1.6 Pembelajaran Konvensional
Burrouwes 2003 dalam Tian 2010 menyampaikan bahwa pembelajaran konvensional menekankan pada resitasi konten, tanpa memberikan waktu yang
cukup kepada siswa untuk merefleksikan materi-materi yang dipresentasikan, menghubungkannya dengan pengetahuan sebelumnya, atau mengaplikasikannya
kepada situasi kehidupan nyata. Sukandi 2011 dalam Riyanti 2012
mendefinisikan pembelajaran konvensional ditandai dengan guru mengajar lebih banyak mengajarkan tentang konsep-konsep bukan kompetensi, tujuannya adalah
siswa mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu, dan pada saat proses pembelajaran siswa lebih anyak mendengarkan. Depdiknas Yasa, 2008
dalam Riyanti 2012 mengutarakan bahwa pembelajaran konvensional cenderung pada belajar hapalan yang mentolerir respon-respon yang bersifat konvergen,
menekankan informasi konsep, latihan soal dalam teks, serta penilaian masih bersifat tradisional dengan paper dan pencil test yang hanya menuntut pada satu
jawaban benar. Metode mengajar yang lebih banyak digunakan guru dalam pendekatan
pembelajaran konvensional adalah metode ekspositori. Menurut Suherman 2008:33 dalam Riyanti 2012, metode ekspositori adalah ceramah sebagai
metode dominan. Memang kita tidak menutup diri, bahwa teknik ceramah adalah
26
teknik mengajar yang konvensional. Namun, teknik ceramah memiliki keunggulan yaitu guru akan lebih mudah mengawasi ketertiban siswa dalam
mendengarkan pelajaran disebabkan mereka melakukan kegiatan yang sama Roestiyah 2008: 138. Jadi, pembelajaran konvensional adalah pembelajaran
yang lebih didominasi oleh guru, siswa cenderung pasif siswa cenderung hanya mendengarkan, pembelajaran yang lebih menekankan pada resitasi konten tanpa
memberi kesempatan kepada siswa untuk menghubungkan materi yang diajarkan guru dengan pengetahuan sebelumnya, kurang adanya kompetisi dan kooperasi,
serta tujuan pembelajaran konvensional ini adalah siswa hanya mengetahui sesuatu bukan mampu untuk melakukan sesuatu.
2.1.7 Karakteristik Siswa Sekolah Dasar