52
2.1.13 Cooperative Learning Team Accelerated Instructions TAI
Menurut Huda 2012:125, Model TAI siswa dikelompokkan berdasarkan kemampuan yang beragam. Masing-masing kelompok terdiri dari 4 siswa dan
ditugaskan untuk menyelesaikan materi pembelajaran atau PR tertentu. Dalam model TAI, setiap kelompok diberi serangkaian tugas tertentu untuk dikerjakan
bersama-sama. Poin-poin dalam tugas tertentu untuk dikerjakan bersama-sama. Poin-poin dalam tugas dibagikan secara berurutan kepada setiap anggota
misalnya, untuk materi matematika yang terdiri dari 8 soal berarti empat anggota dalam setiap kelompok harus saling bergantian menjawab soal-soal tersebut.
Semua anggota harus saling mengecek jawaban teman-teman satu kelompoknya dan saling memberi bantuan jika memang dibutuhkan.
Setelah itu, masing-masing anggota diberi tes individu tanpa bantuan dari anggota yang lain. Selama menjalani tes individu ini, guru harus memperhatikan
setiap siswa. Skor tidak hanya dinilai sejauh mana siswa mampu menjalani tes itu, tetapi juga sejauh mana mereka mampu bekerja secara mandiri tidak mencontek.
Pembelajaran kooperatif tipe TAI Teams Accelerated Instruction atau Teams Assited Individualization
mengkombinasikan keunggulan pembelajaran kooperatif dan pembelajaran individual. Tipe ini dirancang untuk mengatasi
kesulitan belajar siswa secara individual. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe TAI menurut Slavin 2010: 195-200 sebagai berikut: 1 Guru
memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari materi secara individu yang sudah dipersiapkan oleh guru; 2 Guru memberikan kuis secara individu kepada
siswa untuk mendapatkan skor dasar atau skor awal. 3 Kemudian guru
53
membentuk beberapa kelompok. Setiap kelompok terdiri dari 4-5 siswa dengan kemampuan yang berbeda-beda baik tingkat kemampuan tinggi, sedang, dan
rendah. Jika mungkin anggota kelompok berasal dari budaya, suku yang berbeda serta kesetaraan jender. 4 Hasil belajar siswa secara individual didiskusikan
dalam kelompok. Dalam diskusi kelompok, setiap anggota kelompok saling memeriksa jawaban teman satu kelompok. 5 Guru memberikan fasilitasi kepada
siswa dalam membuat rangkuman, mengarahkan, dan memberikan penegasan pada materi pembelajaran yang telah dipelajari. 6 Guru memberikan kuis kepada
siswa secara individual. 7 Guru akan memberi penghargaan pada kelompok berdasarkan perolehan nilai peningkatan hasil belajar individual dari skor dasar ke
skor kuis. Sistem penghargaan pada model pembelajaran kooperatif tipe TAI sama
dengan sistem penghargaan pada model pembelajaran kooperatif tipe STAD. Sebelum guru memberikan penghargaan, terlebih dahulu guru menghitung skor
individual dan tim. Menurut Slavin 2005: 159 poin kemajuan didapatkan dari perolehan poin siswa untuk tim berdasarkan tingkat di mana skor kuis mereka
melampaui skor awal mereka. Tabel 2.1 Penghitungan Skor Kemajuan Individual
Skor Kuis Poin Kemajuan
Lebih dari 10 poin di bawah skor awal 10-1 poin di bawah skor awal
Skor awal sampai 10 poin di atas skor awal
Lebih dari 10 poin di atas skor awal Kertas jawaban sempurna terlepas dari
skor awal 30 5
10 20
30
54
Menurut Slavin 2005: 160 Untuk menghitung skor tim, catatlah tiap poin kemajuan semua anggota tim pada lembar rangkuman tim dan bagilah jumlah
total poin kemajuan seluruh anggota tim dengan jumlah anggota tim yang hadir. Tiga macam tingkatan penghargaan dapat dilihat pada Tabel 2.2:
Tabel 2.2 Tingkatan Penghargaan Tim
2.2 Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian relevan yang mengangkat tentang penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI telah banyak dipublikasikan. Diantaranya yaitu
penelitian yang dilaksanakan oleh Utami 2012 pada skripsinya yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI Teams Assisted