a. Perencanaan c. Organisasi dan Kelembagaan

89 melalui kerjasama internasional juga mendukung dana penanggulangan kebakaran di Kalimantan Tengah, misalnya proyek-proyek Central Kalimantan Peatland Project yang merupakan konsorsium beberapa LSM internasional dan perguruan tinggi setempat WI-IP, WWF-ID, CARE, BOS, dan UNPAR. Mengacu pada kejadian kebakaran pada tahun 2006, Pemprov Kalimantan Tengah telah membuat rencana alokasi dana untuk tahun 2007 dengan lebih antisipasif. Rencana dana kegiatan pencegahan, penanggulangan dan penegakkan hukum kebakaran hutan, lahan dan pekarangan di Kalimantan Tengah untuk tahun 2007 yang berasal dari APBD Provinsi dan APBN sebagai DIPA sebesar Rp 4.433.115.700,00,- Empat milyar empat ratus tiga puluh tiga juta tujuh ratus rupiah. Dana tersebut dialokasikan untuk beberapa program terkait, yaitu: Program Pencegahan, Program Penanggulangan, dan Program Penegakkan Hukum, baik yang diimplementasikan di tingkat provinsi maupun di tingkat kabupaten. Pada program pencegahan, alokasi dana tersebar di berbagai instansi terkait, yaitu: Badan Linmaskesbang dan Sat.Pol.PP, Dinas Kehutanan, Dinas Pertambangan dan Energi, BPPLHD, Dinas Perkebunan, dan Badan Pemberdayaan Masyarakat. Sedangkan alokasi dana untuk program penanggulangan tersebar di instansi-instansi Biro Umum Setda Provinsi, Dinas Kehutanan, RRI dan BPPLHD. Adapun alokasi dana untuk program penegakan hukum berada di BPPLHD Provinsi Kalimantan Tengah. Program penanggulangan kebakaran hutan, lahan dan pekarangan di tingkat kabupaten juga telah disusun alokasi dana secara khusus. Secara rinci, rekapitulasi dana programkegiatan pencegahan, pengendalian dan penindakan terhadap pelaku pembakaran hutan, lahan dan pekarangan dapat dilihat pada Tabel 5.1. 90 Tabel 5.1. Rekapitulasi Dana ProgramKegiatan Pencegahan, Pengendalian Dan Penindakan Terhadap Pelaku Pembakaran Hutan, Lahan Dan Pekarangan Tahun 2007 No. KabupatenKota ProgramKegiatan Jumlah dana Rp Keterangan 1. Pulang Pisau Pencegahan dan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan 393.000.000.00 Dinas Kehutanan dan Perkebunan 2. Lamandau Pengadaan papan larangan, Sosial Kebijakan 152.993.000.00 Dinas PDLH dan KSDA 3. Kota Palangka Raya Sosialisasi, Rapat Koordinasi, Apel Siaga, Pelatihan, operasional pemadaman, proses hukum dll. 1.231.100.000.0 Bapedalda, Pemda, Dishut, Polri, Kejaksaan, Tim Komando 4. Sukamara Pembuatan peta, sarana pemadaman, peningkatan pengetahuan pencegahan kebakaran dan illegal logging 1.430.000.000.0 Dishutbun 5. Kotawaringin Barat Pembuatan leaflet, rapat koordinasi, penyuluhan, pencegahan 247.370.000.00 Dinas Kehutanan 6. Kotawaringin Timur Pelatihan MPA, Sosialisasi kebijakan, pengadaan sarana pemadaman, bantuan operasional masyarakat 341.060.000.00 Bapedalda 7. Seruyan 200.000.000.00 8. Gunung Mas Pencegahan dan penanggulangan kebakaran 137.740.000.00 9. Kapuas Sosialisasi, sumur beje, mesin pompa, sumur bor, pemantauan hotspot 142.260.000 Bapedalda, Dinas Kebersihan, Pertamanan dan Ketertiban, Dinas Kehutanan 10. Barito Selatan Pemetaan, koordinasi, sosialisasi, pelatihan, 318.500.000.00 Dinas Kehutanan 91 No. KabupatenKota ProgramKegiatan Jumlah dana Rp Keterangan monitoring, mesin pompa, pencegahan 11. Barito Utara Penanggulangan, penyuluhan 125.000.000.00 Dinas Kehutanan dan Perkebunan Sumber : BPPLHD Provinsi Kalimantan Tengah 2007

1.1.1.48 c. Organisasi dan Kelembagaan

Organisasi dan kelembagaan dalam menanggulangi bencana di Provinsi Kalimantan Tengah tertuang dalam SK Gubernur Kalimantan Tengah No. 27 tahun 2006 tentang Pembentukan Satuan Koordinasi Pelaksana Penanganan Bencana PB Provinsi Kalimantan Tengah, yang melibatkan berbagai instansi dan organisasi terkait Gambar 5.8, dalam hal ini termasuk kelembagaan untuk menangani bencana kebakaran hutan dan lahan. 92 Gambar 5.8. Struktur organisasi Satkorlak PB Provinsi Kalimantan Tengah Guna mengefektifkan pengendalian bencana kebakaran, Gubernur Kalimantan Tengah mengeluarkan Surat Keputusan SK No. 660904, tahun 2007 tentang pembentukan Pusat KomandoPosko Terpadu POSKO Pengendalian Kebakaran. Struktur POSKO terdiri dari tiga komponen utama, yaitu: Tim Pengarah, Tim Inti dan Koordinator, semua tim bertanggung jawab kepada Gubernur. Struktur POSKO secara detil dapat dilihat pada Lampiran 3. Posko dengan struktur yang hampir sama juga dibentuk di setiap kabupaten sebagai ujung tombak yang memegang peranan penting dalam sistem pengendalian kebakaran. Pada saat terdeteksi adanya hotspot, Bupati harus memeriksa secara Ketua : Gubernur Kalimantan Tengah Wakil Ketua I : Kapolda Kalimantan Tengah Wakil Ketua II : Komandan Korem 102Panju Panjung Ketua Lakhar : Wakil Gubernur Kalteng ƒ Sekretaris Sekretaris Daerah Provinsi Kalteng ƒ Wakil Sekretaris I Kepala Badan Linmas, Kesbang dan Pol.PP Provinsi Kalteng ƒ Wakil Sekretaris II Kepala Dinas Kessos Prov. ƒ Tim serbu api Universitas Palangka Raya ƒ PMI ƒ Organisasi kemasyarakatan ƒ Dunia usaha ANGGOTA ƒ Instansi vertikal ƒ Dinas Provinsi kalteng ƒ Komando teritorial SATLAK PB Kab.Kota SATLAK PB Kab.Kota SATLAK PB Kab.Kota 93 cepat dan melakukan tindakan untuk memadamkan. Di tingkat masyarakat, dibentuk beberapa posko atau kelompok Masyarakat Pengendali KebakaranMPK, Tim Serbu Api, Regu Pemadam Kebakaran, dan Masyarakat Peduli ApiMPA melalui berbagai cara, antara lain: secara sukarela, Kepala Desa, Dinas Kehutanan, BPPLHD, Bapedalda, BKSDA, LSM dll. Di tingkat kabupatenkota juga telah dibentuk Satlak PBP sebagai tindak lanjut dari kebijakan di tingkat provinsi. Sebagai contoh, di Kabupaten Pulang Pisau sebagai salah satu daerah rawan kebakaran dan bencana lainnya termasuk banjir dan angin puting beliung dituangkan dalam SK Bupati Pulang Pisau No. 243 tahun 2006 tentang Pembentukan Satuan Pelaksana Penanggulangan Pengungsi Satlak PBP Kab. Pulang Pisau, terdiri dari : Ketua : Bupati Ketua Pelaksana Harian : Wakil Bupati Wakil Ketua : Kapolres Persiapan PP Sekretaris : Sekda Wakil Sekretaris : Kepala Dinas kesbanglinmas, politik dan Satpol Terdiri dari 17 instansi terkait, yaitu: Asisten. Pemerintahan Setda, Asist. Ekon dan Pemb., Ka. Badn Pengawasan Daerah, Bdn Perencanaan Daerah, Dinas Kehutanan dan Perkebunan, Dinas Pertanian dan Peternakan, Dinas Kesehatan dan KB, Dinas Pekerjaan Umum, Dinas Perhubungan dan Telekomunikasi, Dinas Dukcapilnakertrans, Bag. Humas dan Protokol Setda, Kantor Sosial dan PMD, Kantor Perum Bulog, Ketua PMI, Bidang Kesbang dan Linmas, Bidang Satpol PP, Bidang LH dan AMDAL Pelaksanaan koordinasi antar anggota SATKORLAK, POSKO maupun SATLAK PBP dilakukan baik melalui pertemuan-pertemuan formal dan informal sesuai dengan tupoksi masing-masing instansi atau organisasi dan juga deskripsi yang tercantum dalam struktur POSKO. Sedangkan komunikasi dilakukan melalui berbagai sarana komunikasi, seperti : telepon, HP, radio, fax, surat menyurat. Sejauh ini, komunikasi telah berjalan dengan efektif, sehingga informasi adanya kebakaran dapat tersampaikan pada pihak yang kompeten.

1.1.1.49 d. Mitigasi

94 Sesuai dengan tupoksi dalam POSKO, pemadaman kebakaran dilakukan oleh beberapa instansi terkait yang memiliki Brigade Pengendalian Kebakaran BRIGDALKAR maupun kelompok-kelompok masyarakat. Saat ini brigdalkar dari Departemen Kehutanan yang dikenal dengan regu Manggala Agni merupakan regu inti dari kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lapangan. Manggala Agni sebagai Brigade pengendalian kebakaran hutan Brigdalkarhut yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003 adalah suatu Sistem Lembaga Nasional pada Departemen Kehutanan di tingkat nasional, provinsi dan Daerah Operasional Daops, yang mempunyai kewajiban menangani kebakaran hutan. Secara struktural berada di bawah Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, khususnya Direkrorat Pengendalian Kebakaran Hutan. Di Kalimantan Tengah terhadap 14 regu Manggala Agni, terdiri dari: 6 regu di kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas; 3 regu di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau; 3 regu di Kabupaten Lamandau, Sukamara, Seruyan, Kotawaringin Barat, dan Kota Waringin Timur; dan 2 regu di Kabupaten Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, dan Murung Raya. Setiap regu Manggala Agni terdiri dari 15 orang yang terdiri dari 2 orang PNS dan anggota masyarakat setempat. Peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki Manggala Agni cukup lengkap. Manggala Agni memiliki tugas utama untuk memadamkan api di areal konservasi. Tetapi, dalam perkembangannya Manggala Agni bertugas juga di luar kawasan konservasi dengan syarat: pertama karena adanya permintaan, kedua apabila kondisi areal konservasi yang menjadi tanggung jawab mereka selamat. BRIGDALKAR lainnya berasal dari perusahaan HPHHTI dan perkebunan yang bertanggung jawab terhadap masing-masing wilayah pengelolaannya. Disamping itu, BRIGDALKAR dari masyarakat yang telah dibentuk turut mendukung pengendalian kebakaran di wilayahnya masing-masing. Sehingga seluruh stakeholder memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya. Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah telah menyelenggarakan pelatihan ”Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan” pada 28 Mei – 1 Juni 2007. Peserta pelatihan terdiri dari 36 orang dari Kelompok Masyarakat Pengendali Kebakaran KMKP, 44 dari Tim Serbu Api dan Tim Pemadam Kebakaran Swakarsa. Dinas Kesejahteraan Sosial juga telah mengadakan pelatihan untuk menanggulangi bencana dan membentuk regu yang dinamakan Taruna Siaga Bencana TAGANA sebagai voluntir. Walaupun pelatihan tidak dikhususkan