d. Mitigasi Evaluasi penanggulangan bencana di Indonesia (Lesson learned 2006-2007)
94
Sesuai dengan tupoksi dalam POSKO, pemadaman kebakaran dilakukan oleh beberapa instansi terkait yang memiliki Brigade Pengendalian Kebakaran
BRIGDALKAR maupun kelompok-kelompok masyarakat. Saat ini brigdalkar dari Departemen Kehutanan yang dikenal dengan regu Manggala
Agni merupakan regu inti dari kegiatan pemadaman kebakaran hutan dan lahan di lapangan. Manggala Agni sebagai Brigade pengendalian kebakaran hutan
Brigdalkarhut yang dibentuk oleh Departemen Kehutanan pada tahun 2003 adalah suatu Sistem Lembaga Nasional pada Departemen Kehutanan di tingkat
nasional, provinsi dan Daerah Operasional Daops, yang mempunyai kewajiban menangani kebakaran hutan. Secara struktural berada di bawah
Direktorat Jenderal Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam, khususnya Direkrorat Pengendalian Kebakaran Hutan.
Di Kalimantan Tengah terhadap 14 regu Manggala Agni, terdiri dari: 6 regu di kota Palangka Raya, Kabupaten Katingan dan Kabupaten Gunung Mas; 3 regu
di Kabupaten Kapuas dan Pulang Pisau; 3 regu di Kabupaten Lamandau, Sukamara, Seruyan, Kotawaringin Barat, dan Kota Waringin Timur; dan 2 regu
di Kabupaten Barito Utara, Barito Timur, Barito Selatan, dan Murung Raya. Setiap regu Manggala Agni terdiri dari 15 orang yang terdiri dari 2 orang PNS
dan anggota masyarakat setempat. Peralatan pemadam kebakaran yang dimiliki Manggala Agni cukup lengkap. Manggala Agni memiliki tugas utama untuk
memadamkan api di areal konservasi. Tetapi, dalam perkembangannya Manggala Agni bertugas juga di luar kawasan konservasi dengan syarat:
pertama karena adanya permintaan, kedua apabila kondisi areal konservasi yang menjadi tanggung jawab mereka selamat.
BRIGDALKAR lainnya berasal dari perusahaan HPHHTI dan perkebunan yang bertanggung jawab terhadap masing-masing wilayah pengelolaannya.
Disamping itu, BRIGDALKAR dari masyarakat yang telah dibentuk turut mendukung pengendalian kebakaran di wilayahnya masing-masing. Sehingga
seluruh stakeholder memiliki tanggung jawab masing-masing sesuai dengan kapasitas yang dimilikinya.
Dinas Kehutanan Kalimantan Tengah telah menyelenggarakan pelatihan ”Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan” pada 28 Mei – 1 Juni 2007.
Peserta pelatihan terdiri dari 36 orang dari Kelompok Masyarakat Pengendali Kebakaran KMKP, 44 dari Tim Serbu Api dan Tim Pemadam Kebakaran
Swakarsa. Dinas Kesejahteraan Sosial juga telah mengadakan pelatihan untuk menanggulangi bencana dan membentuk regu yang dinamakan Taruna Siaga
Bencana TAGANA sebagai voluntir. Walaupun pelatihan tidak dikhususkan
95
untuk penanggulangan kebakaran, tetapi regu tersebut juga seringkali dilibatkan dalam pemadaman kebakaran. Sampai dengan tahun 2007, terdapat 330 orang
yang telah dilatih. Di tingkat masyarakat, penanggulangan kebakaran juga dilakukan, baik secara
sukarela maupun atas dukungan dari berbagai lembaga, seperti CARE telah membentuk 121 kelompok pemadam kebakaran dari tiga proyeknya, yaitu
CKPP 25 kelompok, Peat Project 48 kelompok, dan SIAP 48 kelompok. Pada tahun 2007, BPPLHD juga telah membentuk 18 kelompok di Kabupaten
Pulang Pisau. Demikian juga CIMTROP Centre for International Cooperation in Management of Tropical Peatland
, Palangka Raya University telah membentuk beberapa regu pemadam kebakran yang disebut ”Tim Serbu Api”
TSA. Mereka juga telah membuat sumur-sumur di daerah Kalampangan. Selain bantuan untuk regu pemadam kebakaran, CARE dan CIMTROP juga
melakukan berbagai kegiatan terkait dengan pendidikan dan kepedulian serta kegiatan pembangkitan ekonomi.