KESIMPULAN INDUKSI KULTUR AKAR RAMBUT HAIRY ROOT Trichosanthes cucumirena L. var anguina L. Haines

Gambar 20. Hasil elektroforesis SDS-PAGE dari fraksi protein akar rambut T. cucumerina klon THR2 BM protein anti virus dari daun Phytolaca americana PAP Minami et al. 1992. THR2-4 mempunyai dua pita pada 16.5 dan 28 kDa, dimana salah satunya sama dengan BM protein antivirus dari akar Bougainvillea spectabilis, BAP 1 dan protein antijamur protein PR-5 dari daun Cucurbita sp. keduanya mempunyai BM 28 kDa Cheong et al. 1997, Balasaraswati et al. 1998. BM dari fraksi protein akar rambut sama atau mendekati BM protein bioaktif dari tanaman lain, menurut Stirpe et al. 1992 protein dengan kemiripan struktur yang sangat tinggi dan diduga mempunyai kesamaan fungsi dihasilkan oleh tanaman yang berbeda. BM antara masing-masing fraksi protein sangat berdekatan, bahkan ada yang sama, menurut Stirpe et al. 1992 dari satu species atau dari satu bagian tanaman dapat ditemukan lebih dari satu protein bioaktif yang mempunyai sekuen sangat mirip yang diduga sebagai isoform dari protein yang sama. Dalam analisis genomik, protein yang hampir sama hanya berbeda beberapa asam amino saja disandikan oleh gen yang berbeda.

D. KESIMPULAN

1. Induksi akar rambut pada kultur in vitro T. Cucumerina L. var anguina L. Haines menghasilkan enam klon, yaitu THR1, THR2, THR3, THR4, THR5, THR6 dan THR8. 2. Semua klon dapat tumbuh dan berkembang dengan cepat dan stabil dalam medium tanpa ZPT, serta menghasilkan protein dengan rendemen dan aktivitas yang beragam. 3. Seleksi terhadap enam klon akar rambut mendapatkan dua klon yang 1. Marker LMW 2. Fraksi protein THR2-1 17 dan 29.5 kDa 3. Fraksi protein THR2-2 17 dan 29 kDa 4. Fraksi protein THR2-3 16.5 dan 29 kDa 5. Fraksi protein THR 2-4 16.5 dan 28 kDa menghasilkan protein dengan rendemen dan aktivitas tinggi, yaitu THR8 dengan rendemen 0.74 dan LC 50 5.63 µgml dan THR2 dengan rendemen 0.83 dan LC 50 5.76 µgml. 4. Hasil konfirmasi transformasi pada THR2 dengan amplifikasi PCR menunjukkan integrasi TL-DNA A. rhizogenes pada genom sel, dibuktikan dengan terdeteksinya gen rolB pada elektroforesis pada 780 bp. 5. Fraksinasi protein dari akar rambut klon THR2 menghasilkan empat fraksi protein, dan fraksi protein THR2-3 memiliki rendemen 0.29 dan LC 50 0.92 ugml paling tinggi. Karakterisasi fraksi protein dengan SDS-PAGE menunjukkan BM antara 16 – 29.5 kDa.

V. AKTIVITAS PROTEIN BIOAKTIF DARI BAGIAN TANAM- AN DAN KULTUR AKAR RAMBUT CUCURBITACEAE

TERHADAP PROLIFERASI GALUR SEL KANKER IN VITRO

A. PENDAHULUAN

Sebagai negara dengan kekayaan flora nomor dua tertinggi di dunia, Indonesia memiliki berbagai macam tumbuhan yang dapat dimanfaatkan sebagai obat termasuk obat kanker. Tetapi ternyata pemakaian tumbuhan dalam pengobatan formal di Indonesia masih tertinggal jauh dengan negara lain di Asia. Untuk mendorong keberhasilan pemakaian obat tradisional dalam pelayanan kesehatan formal perlu dilakukan penelitian untuk mendapatkan obat tradisional yang terstandar serta didukung data ilmiah yang akurat Ma’at, 2003. Dalam mengidentifikasi senyawa anti kanker dilakukan evaluasi praklinik yang ekstensif dari berbagai senyawa untuk mendeteksi aktivitas neoplastik, meliputi pengujian in vivo dan in vitro. Pengujian in vivo menggunakan hewan model memerlukan biaya besar dan waktu cukup lama. Sedangkan penelitian in vitro menggunakan kultur sel, lebih ekonomis dan lebih cepat. Penelitian in vitro dengan kultur sel dapat mengamati secara langsung potensi sitotoksisitas suatu senyawa terhadap viabilitas sel Wilson, 1992. Pengujian in vitro menggunakan galur sel kanker dengan berbagai senyawa aktif dari tanaman telah banyak dilaporkan. Kuo dan Kuo 1997 menguji sitotoksisitas senyawa triterpen dari Celastrus hindsii yaitu celasdin-A, celasdin-B, celasdin-C dan maytenfolone-A terhadap galur sel hepatoma HEPA- 2B dan nasopharyn carcinoma KB. Kawai et al. 1999 meneliti aktivitas antiproliferasi dari 27 senyawa flavonoid asal jeruk terhadap empat galur sel kanker yaitu mouse melanoma B16, human lung carcinoma A-549, human T-cell leukemia CCRF-HSB-2 dan human gastric cancer TGBC11TKB. Damayanthi 2001 menguji aktivitas penghambatan proliferasi ã-oryzanol dari bekatul padi pada galur sel kanker human lymphoblastoid B KR-4 dan human erythroleukemia K-562. Pengujian protein bioaktif terhadap galur sel kanker juga telah dilakukan antara lain Tumilisar 2001 menguji aktivitas antiproliferasi dari protein bioaktif asal biji dan akar rambut Luffa cylindrica terhadap galur sel kanker human servic carcinoma HeLa, K-562 dan B16. Kurniawati 2002 meneliti aktivitas protein

Dokumen yang terkait

Protein Bioaktif Asal Kultur Akar Transgenik Blustru (Luffa cylindrica (L.) Roem) dan Aktivitasnya dalam Menghambat Proliferasi Sel Tumor secara IN VITRO

1 49 312

Kultur akar transgenik dari Trichosanthes cucumerina L.: beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi biornassa dan hasil protein total, serta aktivitas anticendawan dari protein asal akar transgenik

0 25 218

Aktivitas Protein Umbi Sebagai Antiproliferasi Sel Kanker Mcf 7 Dan Karakterisasi Lektin Umbi Dari Keladi Tikus (Typhonium Flagelliforme

0 11 68

Protein Bioaktif Asal Kultur Akar Transgenik Blustru (Luffa cylindrica (L.) Roem) dan Aktivitasnya dalam Menghambat Proliferasi Sel Tumor secara IN VITRO

1 16 151

Protein bioaktif dari bagian tanaman dan akar transgenik Cucurbita ceae serta aktivitas antiproliferasi galur sel kanker in vitro

0 12 110

Eksplorasi Protein Antimikroba dari Akar Trichosanthes Sp. melalui Sistem Kultur Akar Normal dan Akar Transgenik (Hairy Root) In Vitro

0 12 1

Eksplorasi Protein Antimikroba dari Trichosanthes sp. Melalui Sistem Kultur Akar Normal dan Akar Transgenik In Vitro

0 6 20

Eksplorasi Protein Antimikroba dari Akar Trichosanthes sp. Melalui Sistem Kultur Akar Normal dan Akar Transgenik (Hairy Root) In Vitro

0 12 6

Karakterisasi Kimiawi, Aktivitas Antiproliferasi Sel Lestari Tumor dan Aktivitas Fagositosis secara In Vitro dari Fraksi Bioaktif Rimpang Temu putih Curcuma zedoaria (Christm) Roscoe]

2 32 106

Kultur akar transgenik dari Trichosanthes cucumerina L beberapa faktor yang berpengaruh terhadap produksi biornassa dan hasil protein total, serta aktivitas anticendawan dari protein asal akar transgenik

0 12 104