Testing dan Evaluasi Sistem Portal Implikasi Portal Pemerintahan dan E-Government bagi Manajemen Pemerintahan di Indonesia

101 dijembatani dengan membuat sebuah halaman HTML yang memberikan link-link ke halaman informasi. Menggunakan sistem Weblinks yang integral dalam sistem PostNuke juga menjamin terciptanya akses yang cepat.

4.10 Testing dan Evaluasi Sistem Portal

Testing dan evaluasi dapat dilakukan dengan menempatkan prototipe sistem portal di Internet dan mengakses informasi-informasi di dalamnya. Dalam model yang dikembangkan, sistem Portal diletakkan di server penyedia hosting dengan alamat domain www.kalteng.net dengan beberapa sub-domain dibentuk untuk beberapa sistem lain. Administrasi sistem dilakukan lewat panel kontrol cpanel yang disediakan provider hosting http:cpanel.andalan.net. Dari sini diatur pembuatan sub- domain dan pengaturan administrasi basis data. Sistem pengaturan dan administrasi ruang hosting diatur dalam administrasi cpanel sementara sistem administrasi portal terpisah dan diakses lewat sistem administrasi di situs. Uji coba akses dilakukan dengan melakukan browsing menggunakan browser Mozilla Firefox dan Internet Explorer memperlihatkan bahwa sistem dapat berjalan dengan baik. Demikian juga halnya dengan sub-sistem seperti pencarian http:search.kalteng.net atau bursa kerja http:bursakerja.kalteng.net.

4.11 Implikasi Portal Pemerintahan dan E-Government bagi Manajemen Pemerintahan di Indonesia

Sampai beberapa waktu setelah pencanangan gerakan e-government tahun 2003, tidak pernah dilakukan studi teknis untuk melihat implikasi e-government dan juga portal pemerintahan di Indonesia. Beberapa tulisan hanya menyinggung bagaimana e-government dikatakan akan dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas pemerintahan. Untuk SIMTAP yang diklaim merupakan bentuk e-government, acuan yang kemudian dijadikan pembenar bahwa sistem memberikan hasil yang baik adalah dari sisi jumlah layanan yang dapat dikelola dan jumlah peningkatan pendapatan daerah. Padahal, seperti yang sudah disepakati bersama, e-government 102 bukan saja sekedar mengotomatisasi dan mengkonsolidasikan sistem-sistem informasi yang ada di dalam pemerintahan, tetapi juga berarti perubahan paradigma budaya kerja pegawai pemerintahan internal pemerintahan, dan proses yang responsif di masyarakat eksternal kemasyarakatan. Acuan berupa angka-angka kuantitas saja masih harus dilengkapi dengan studi kualitas pemerintahan dan layanan masyarakat. Memang, bila mengacu pada penelitian-penelitian yang dilakukan di negara lain seperti terdapat dalam salah satu laporan yang signifikan dari salah satu lembaga kerja sama ekonomi internasional yang melakukan studi utama di 12 negara anggotanya: Australia, Kanada, Denmark, Finlandia, Perancis, Jerman, Italia, Jepang, Korea, Meksiko, Belanda dan Amerika Serikat lihat OECD 2003, terbukti bahwa e-government membawa perubahan yang besar pada bagaimana proses interaksi masyarakat dan pemerintah, mengurangi biaya serta mendorong ke arah proses-proses pemerintahan yang lebih cepat, transparan dan terbuka. Dalam kasus Indonesia, beberapa contoh sederhana dapat memperlihatkan bahwa e-government akan memberikan peningkatan dalam proses layanan dan mengurangi biaya yang dibutuhkan seperti pada proses konvensional saat ini. Contoh dalam pembuatan KTP yang dilakukan secara online. Proses lebih cepat dipastikan akan terjadi bila komunikasi online berjalan dengan baik, dimana pemasukan informasi dari masyarakat, pegawai pemerintahan di kelurahan, kecamatan sampai kabupaten berlangsung dengan kecepatan tinggi. Sementara itu, penghematan biaya dapat diperoleh masyarakat, bila proses ini dapat dilakukan dengan tanpa kunjungan ke kantor pemerintahan, sehingga waktu yang ada dapat digunakan untuk hal-hal yang lebih produktif. Hal ini terutama sangat penting bagi mereka yang bergerak di dunia bisnis dimana waktu menjadi sangat berharga. Dalam kasus layanan perijinan, seperti untuk perijinan usaha, maka keberadaan layanan online yang tidak mengenal batasan jarak dan waktu pasti akan menyenangkan kalangan bisnis yang kebetulan berada jauh dari lokasi suatu pemerintahan. Investor luar daerah atau investor asing yang dapat mengetahui kondisi kedaerahan dan memungkinkan terjadinya pelayanan ijin usaha tanpa 103 harus berkali-kali datang ke lokasi pemerintahan daerah tertentu jelas akan mendapatkan keuntungan yang banyak. Bila e-government dengan tujuan akhir transparansi dan akuntabilitas dilaksanakan dengan benar, proses umpan balik dari masyarakat akan dapat menjadi kontrol untuk manajemen pemerintahan yang lebih bersih dan lebih cepat. Kalangan legislatif sebagai lembaga kontrol dapat menjadikan masukan dari masyarakat untuk lebih cepat melakukan fungsi kontrol pada proses-proses pemerintahan yang berjalan. Sementara itu, eksekutif dan jajaran di bawahnya dapat melakukan proses administrasi pemerintahan yang lebih responsif dan terukur kinerjanya lewat apresiasi masyarakat.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Dari penelitian yang telah dilakukan dapat disimpulkan: 1. Pengamatan yang dilakukan terhadap situs-situs pemerintah daerah memperlihatkan kurangnya pemahaman dari sisi esensi tidak memahami landasan pokok e-government dari sisi kepemerintahan yang berakibat pada implementasi dan pengembangan portal pemerintahan daerah yang kurang memenuhi syarat-syarat portal atau situs pemerintahan yang ideal. 2. Pengembangan portal e-government merupakan satu kesatuan kerja berupa pengembangan konsep, sarana pendukung, pemahaman proses-proses pemerintahan yang ada, dan pengembangan arsitektur terpadu informasi dan layanan yang berlandaskan terciptanya tujuan akhir tata kepemerintahan yang transparan dan akuntabilitasnya terjaga. 3. Implementasi dengan berbagai solusi open source dapat memberikan hasil sebuah portal pemerintahan ideal bila kesatuan kerja yang disyaratkan dalam menjalankannya dipenuhi.

5.2 Saran

Penelitian dan pengembangan e-government di Indonesia masih dalam taraf dini, yang meminta lebih banyak perhatian dan peran serta berbagai komponen terkait dalam tata pemerintahan. Dalam hal otonomi daerah yang sekarang menjadi salah satu proyek desentralisasi demokrasi pemerintahan, diperlukan suatu panduan yang baik untuk menjamin proses e-government berjalan sesuai dengan arah dan tujuannya. Banyak subyek lain dalam e- government yang dapat dieksplorasi lebih jauh terutama terkait dengan pola pikir masyarakat dan proses kerja pegawai pemerintahan. Implementasi layanan pemerintahan yang ada memperlihatkan masih banyaknya transformasi proses yang dapat dilakukan untuk mempermudah hubungan pemerintah dan masyarakat.