70 publikasi, terlihat dijalankan secara online dengan bentuk publikasi yang
memerlukan pembayaran tidak hanya bentuk tercetak tetapi juga bentuk elektronik atau e-book. Selain itu, layanan pembayaran pajak, denda, pemesanan
tempat bisa diterapkan pada pemesanan gedung atau ruangan di kantor pemerintahan untuk kegiatan tertentu seperti seminar, perkawinan, kegiatan
olahraga atau pertemuan-pertemuan lain, bahkan proses lelang untuk barang- barang pemerintahan yang sudah harus diganti dapat dilakukan dengan proses
online. Selain layanan-layanan yang sifatnya intensif pada sistem administrasi
pemerintahan, di situs-situs yang diamati terdapat juga layanan-layanan publik yang sifatnya membantu masyarakat dalam kegiatan sehari-hari. Di portal
www.firstgov.gov bahkan dapat ditemui aplikasi untuk menghitung massa tubuh berhubungan dengan masalah kesehatan, terlihat sederhana tetapi penting dan
pencarian informasi kode pos. Model seperti ini dapat diterapkan oleh portal pemerintahan di Indonesia, seperti perhitungan pajak yang dilakukan secara
online atau perhitungan sederhana seperti tingkat kebutuhan kalori untuk perorangan ideal dapat disediakan oleh dinas kesehatan.
4.7.3 Sistem Informasi Manajemen Satu Atap SIMTAP
Beberapa pemerintah daerah mengembangkan SIMTAP bekerja sama dengan PT. Telkom dengan konsep memberikan layanan terpadu yang dapat
diakses dari satu kantor pemerintahan. Beberapa layanan yang pada awalnya hanya dapat dilakukan secara terpisah di satuan atau unit kerja tertentu, disatukan
dalam sebuah badan tersendiri yang kemudian melakukan koordinasi dengan satuan terkait. Masyarakat yang membutuhkan layanan tertentu datang ke satu
kantor tertentu dan kemudian melakukan pemrosesan untuk keperluannya. Pemrosesan berkas administrasi yang melibatkan instansi atau satuan kerja lain
tidak terlihat transparan terhadap masyarakat. Masyarakat hanya melihat sampai dimana atau sejauh apa keberadaan berkas-berkas administrasinya.
SIMTAP ini dimulai pada tahun 2001 sebagai suatu sistem informasi berbasis web hasil kerja sama Pemerintah Kabupaten Takalar dengan PT. Telkom.
Hasilnya sedikit banyak sudah dapat dirasakan masyarakat dan pengusaha.
71 Pertama kali diluncurkan, sudah 12 layanan umum terintegrasi ke Internet, yakni
izin mendirikan bangunan, KTP, izin lokasi, akta catatan sipil, sertifikat tanah, izin gangguan, izin reklame, mutasi PBB, surat izin perdagangan, SIUP, tanda
daftar perdagangan, tanda daftar industri kecil, dan tanda daftar perusahaan. Beberapa layanan kemudian diklaim dapat diselesaikan dalam waktu yang lebih
cepat seperti layanan KTP dapat diselesaikan dalam waktu 10 menit dari 1 hari sebelumnya.
Sedangkan untuk perijinan lainnya menjadi hanya sekitar 1 hari lamanya dari 3 hari s.d 1 minggu sebelumnya. Pendapatan pada tahun 2001 dengan
diterapkannya SIMTAP, meningkat 154 dan efisiensi penggunaan kertas mencapai 70. Setelah tiga tahun beroperasi, SIMTAP Kabupaten Takalar telah
mampu memproses sekitar 1000 perijinan sebulannya, dan menghasilkan pemasukan sebesar Rp. 400 juta atau sekitar 10 dari PAD pertahunnya. Selain
kepuasan dari sisi masyarakat pengguna, keberadaan SIMTAP diakui memberikan kemudahan bagi daerah mendapatkan dana lain di luar APBD dan APBN seperti
bentuk kerjasama dengan organisasi internasional pemberi bantuan. Saat ini layanan SIMTAP yang tersedia meliputi 28 layanan
34
yaitu : KTP, Ijin lokasi, Sertifikat Tanah, Catatan Sipil Kelahiran, Catatan Sipil Kematian, Ijin
Gangguan H.O, Surat Ijin Usaha Jasa Konstruksi, Ijin Trayek, Ijin Restoran, Ijin Rekomendasi, Surat Ijin Pengambilan Air Tanah SIPA, Tanda Daftar
Peternakan, SP PMAPMDN, Ijin Reklame, Mutasi PBB, Surat Ijin Usaha Perdagangan, Tanda Daftar Rekanan, Tanda Daftar Industri, Tanda Daftar
Perusahaan, Tanda Daftar Gudang, NPWP Daerah, Ijin Usaha Tetap, Ijin Usaha Industri, Ijin Hotel, Ijin Pemondokan, Ijin Pengubahan Status Sawah, Pengujian
Kendaraan Bermotor. Dalam konsep SIMTAP ini, dinyatakan bahwa masyarakat bisa datang
langsung ke kantor pelayanan, via telepon, internet, warnet, atau MCT Multipurpose Community TeleCenter. Tetapi secara nyata terlihat masih adanya
proses manual yang berperan dalam pengelolaan berkas-berkas. Dalam perjalanannya, masih terjadi aliran berkas dari satu unit ke unit lain terutama
dalam hal verifikasi. Proses yang terjadi pada SIMTAP bila dilihat sebenarnya
34
Lihat di www.telkom.co.id
72 dapat dinyatakan sebagai intensifikasi sistem dan teknologi informasi dan
komunikasi dalam hal layanan publik karena proses yang terjadi yang selama ini tersebar kemudian disatukan menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Dalam hal ini, bila mengacu pada Siagian 2003, maka SIMTAP merupakan sebuah implementasi dari pemerintahan yang informasional, karena
informasi diolah dengan sarana bermuatan teknologi tinggi. Tetapi, seperti yang dinyatakan dalam Bab 2 Tinjauan Pustaka, maka proses pemerintahan
informasional ini adalah proses awal atau proses antara sebelum terciptanya sebuah e-government ideal e-government itu sendiri juga tetap harus dipandang
sebagai proses antara dan bukan sebagai tujuan karena tujuan utamanya adalah penciptaan transparansi dan akuntabilitas pemerintahan.
Di lain sisi, keberadaan SIMTAP ternyata masih mengharuskan akses lewat satu jalur di kantor administrasi SIMTAP. Sistem web ternyata hanya
digunakan dalam hal masukan informasi di kantor tersebut dan untuk laporan ke eksekutif atau pihak-pihak terkait. SIMTAP masih belum terkait langsung dengan
Internet yang menjadi salah satu syarat memungkinkan adanya akses 24 jam, 7 hari seminggu. SIMTAP masih terikat pada proses kerja administrasi
pemerintahan daerah dengan waktu yang terbatas termasuk dalam hal pengurusan berkas.
Hal ini bisa dilihat sebagai sebuah kelemahan dari SIMTAP karena sistem yang ada walau dikembangkan berbasis web, ternyata tidak memanfaatkan
maksimal kemampuan sistem online dengan Internet. Memang hal ini bisa diakui terpaksa dilakukan karena beberapa alasan seperti: belum adanya akses merata
untuk jaringan Internet di daerah, kekhawatiran faktor keamanan dengan adanya koneksi terbuka, atau memang kemampuan administrasi yang terbatas hanya pada
saat jam kerja. Dari sisi akses, hal ini tidak memberatkan mereka yang berada tidak jauh dari pusat pemerintahan, tetapi bagi mereka di pedesaan misalnya
masih merasakan bahwa hambatan akses menyebabkan layanan tidak optimal. Sementara itu, bagi kalangan pengusaha atau masyarakat di luar daerah jelas
SIMTAP tidak memberikan nilai tambah karena akses yang tidak online.
73 Untuk mengembangkan ke arah proses online, pemerintah kabupaten-
kabupaten
35
ini tampaknya masih terbentur pada persoalan masih belum tersedianya regulasi tentang security dan cyberlaw, serta regulasi disclosure
informasi online. Di samping masih kecilnya penetrasi telekomunikasi sehingga masih lebar jurang digital yang ada dalam termasuk di dalamnya, termasuk juga
tingkat e-literacy yang masih rendah. Dari sisi administrasi pemerintahan, SIMTAP merupakan sebuah solusi
praktis dan efisien untuk mengurangi inefesiensi dalam pengolahan berkas informasi. Dalam konsep e-government yang lebih luas, SIMTAP sebenarnya
masih dapat diekstensifkan untuk menjamin terciptanya layanan yang benar-benar memungkinkan akses lebih cepat, tanpa batasan waktu dan tempat. SIMTAP
dapat dianggap sebagai pemenuhan fungsi layanan dan administrasi sebuah pemerintahan daerah.
Inisitatif proses pengolahan informasi atau layanan satu atap ini memang mengharuskan dipahaminya sistem dan prosedur standar dalam administrasi
pemerintahan dan konsekuensi perubahan dari manual ke komputer. Selain itu harus dipahami benar teknologi dan perangkat pendukungnya sehingga proses
dapat berjalan mulus. Beberapa kasus memang memperlihatkan lemahnya implementasi pengelolaan administrasi terpadu ini karena ternyata tidak
memberikan efisiensi seperti yang diharapkan bahkan kemudian dihapuskan. Contoh terdekat adalah SIMTAP di Kota Bogor dan Kantor Perijinan Provinsi
Kalimantan Tengah yang kemudian dihapuskan eksistensinya.
4.7.4 Sistem Dokumen Elektronik dan Tanda Tangan Digital Digital Signature