Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. =
∙
dengan
2
=
1
−1
1 2
+
2
−1
2 2
1
+
2
−2
Sudjana, 2005: 239 Kriteria yang digunakan adalah H
diterima jika Sudjana, 2005: 243. Dalam hal ini
= 5, n
1
= 40 dan n
2
= 40.
3.6.6 Uji Hipotesis III Uji Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil
Belajar
Untuk mengetahui pengaruh kecerdasan emosional terhadap hasil belajar digunakan rumus regresi linier. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut.
3.6.6.1 Persamaan Regresi Linier Sederhana
Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. =
+ Keterangan:
Y
dibaca Y topi: variabel tak bebas, X: variabel bebas
a: harga bila X = 0,
b: angka arah atau koefisisen regresi, Sudjana, 2005: 312.
Koefisien-koefisien regresi a dan b dihitung dengan rumus: =
∑ ∑ − ∑ ∑ ∑
− ∑
= ∑
− ∑ ∑ ∑
− ∑ ;
Sudjana, 2005: 315. Dalam hal ini
merupakan hasil belajar siswa aspek pemecahan masalah pada materi trigonometri,
merupakan skor kecerdasan emosional siswa dan n merupakan banyaknya subjek penelitian yaitu 40 siswa.
3.6.6.2 Uji Kelinieran Regresi dan Uji Signifikansi
Peneliti menggunakan teknik analisis regresi atau analisis varians yang merupakan uji independen antara variabel X dan Y. Untuk uji independen antara
variabel-variabel dan uji kelinieran regresi digunakan analisis varian ANAVA. Tabel 3.5 Analisis varian regresi linier sederhana X dan Y
Sumber Variasi
Dk JK
KT F
Total N
2
i
Y
2
i
Y Regresi a
Regresi ba Residu
1 1
n-2
n Y
i 2
JK
reg
= JK ba
Y Y
JK
i res
n Y
i 2
S
2 reg
= JKba
2
2
n Y
Y S
i res
2 2
Tuna Cocok Kekeliruan
k-2 n-k
JK TC JKE
2
2
k TC
JK S
TC
k n
E JK
S
e
2
2 2
Sudjana, 2005: 332 1
Uji Kelinieran Digunakan untuk menguji apakah model linier yang telah diambil betul-
betul cocok dengan keadaannya atau tidak. Hipotesis yang diuji adalah H : model
regresi linier dan H
1
: model regresi tidak linier.
Kriteria yang digunakan yaitu tolak H jika F
≥ F
1- αk-2,n-k
, dengan nilai taraf signifikansi dalam penelitian ini yaitu
= 5. Sedangkan rumus yang digunakan untuk menentukan F
hitung
adalah sebagai berikut. =
Sudjana, 2005: 332.
2 Uji Keberartian
Hipotesis yang diuji yaitu H : koefisien arah tidak berarti dan H
1
: koefisien berarti. Kriteria yang digunakan yaitu tolak H
jika F ≥ F
1- α1,n-2
dengan rumus yang digunakan untuk menentukan F adalah sebagai berikut.
= Sudjana, 2005: 328.
Dalam hal ini nilai n = 40 dan = 5.
3 Menghitung Koefisien Korelasi
Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara variabel-variabel. Untuk menghitung koefisien korelasi digunakan rumus:
= ∑
− ∑ ∑ { ∑
− ∑ }{ ∑ − ∑ }
Sudjana, 2005: 369. Koefisien korelasi terletak dalam interval -1
≤ r ≤ 1 dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif
menyatakan korelasi langsung atau korelasi positif. Untuk r = 0 menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel x dan y Sugiyono, 2007: 226-227.
4 Uji Signifikansi Korelasi
Hipotesis yang diajukan adalah H :
= 0 dan H
1
: ≠ 0. Kriteria
pengujiannya adalah terima H jika
− dengan taraf nyata
dan dk = n – 2. Rumus yang digunakan yaitu: =
√ − 2 √1 −
Sudjana, 2005: 380. Dalam penelitian ini digunakan taraf nyata
α = 5 dengan n = 40. Jika H diterima berarti tidak ada hubungan antara hasil belajar siswa aspek pemecahan
masalah dengan tingkat kecerdasan emosional dan sebaliknya jika H ditolak
artinya ada hubungan antara hasil belajar siswa aspek pemecahan masalah dengan tingkat kecerdasan emosional.
5 Koefisien Determinasi
Harga koefisien determinasi r
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar siswa
dalam aspek pemecahan masalah. Besarnya koefisien determinasi adalah r
2
, dengan rumus sebagai berikut.
2
=
{ ∑
−
∑ ∑ } ∑
2
−
∑
2
Sudjana, 2005: 370.
69
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Pelaksanaan Pembelajaran
Penelitian yang dilaksanakan merupakan penilitian eksperimen dengan menggunakan dua kelas yaitu kelas X-1 sebagai kelas eksperimen dan kelas X-5
sebagai kelas kontrol. Sebelum penelitian dilaksanakan, peneliti terlebih dahulu menentukan materi dan menyusun rencana pembelajaran serta skala psikologi
untuk menentukan tingkat kecerdasan emosional siswa. Materi yang dipilih dalam penelitian ini adalah trigonometri.
Dalam penelitian ini, kelas eksperimen diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC sedangkan kelas kontrol diterapkan pembelajaran
konvensional. Pembelajaran kelas eksperimen terdiri dari enam fase yaitu menyampaikan
tujuan dan
memotivasi siswa,
menyajikan informasi,
mengorganisasi siswa dalam kelompok belajar, membimbing kelompok bekerja dan belajar, evaluasi dan yang terakhir memberikan penghargaan. Keenam fase
tersebut dijadikan dasar dalam pelaksanaan pembelajaran dengan menyesuaikan kegiatan pokok pada pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Pada kelas kontrol,
diterapkan pembelajaran sesuai dengan apa yang biasa dilakukan oleh guru di kelas yaitu ekspositori.