Belajar Hasil Belajar Landasan Teori

2.1.4 Belajar

Belajar merupakan suatu usaha sadar individu untuk mencapai tujuan peningkatan diri atau perubahan diri melalui latihan-latihan dan pengulangan- pengulangan dan perubahan yang terjadi bukan karena peristiwa kebetulan. Belajar memegang peranan penting dalam perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan bahkan persepsi manusia Anni, 2007: 2. Belajar dalam arti yang luas yaitu suatu proses perubahan tingkah laku yang dinyatakan dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian terhadap atau mengenai sikap dan nilai-nilai, pengetahuan dan kecakapan dasar yang terdapat dalam berbagai bidang studi atau lebih luas lagi dalam berbagai aspek kehidupan atau pengalaman yang terorganisir Engkoswara dan Natawidjaja, 1979: 1. Melalui kegiatan belajar dapat terbentuk pengetahuan baru dari yang tidak tahu menjadi tahu. Suryabrata 2006: 232 mengatakan terdapat hal-hal pokok dalam belajar yaitu: 1 belajar membawa perubahan dalam arti behavioural changes, aktual maupun potensial; 2 perubahan itu pada pokoknya adalah didapatkannya kecakapan baru dalam arti kenntnis dan fertingkeit; 3 perubahan terjadi karena usaha dengan sengaja. Menurut Engkoswara dan Natawidjaja 1979: 27 terdapat dua kriteria belajar yang berhasil, yaitu: 1 pengaruh yang besar dari interaksi belajar mengajar tehadap prestasi siswa dalam bentuk penguasaan, penggunaan dan penilaian sikap, pengetahuan dan keterampilan dasar, baik yang diperoleh melalui berbagai bidang studi maupun sebagai akibat komunikasi yang baik antara siswa dengan yang lain. 2 suasana yang baik bagi para siswa, pengajar dan siapa saja yang turut serta dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam hal ini prestasi yang baik yang menjadi kriteria pertama.

2.1.5 Hasil Belajar

Penilaian hasil belajar adalah kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana proses belajar dan pembelajaran telah berjalan secara efektif. Keefektifan pembelajaran tampak pada kemampuan siswa menguasai materi pelajaran. Dari segi guru, penilaian hasil belajar akan memberikan gambaran mengenai keefektifan mengajar, apakah pendekatan dan media yang digunakan mampu membantu siswa memahami materi pelajaran. Hasil belajar antara siswa satu dengan siswa lainnya berbeda karena masing–masing mempunyai kemampuan yang berbeda dalam mempelajari, mendalami maupun menyelesaikan pelajaran. Proses belajar merupakan suatu kegiatan yang kompleks karena banyaknya komponen yang terlibat yang akan mempengaruhi hasil belajar. Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pembelajar setelah mengalami aktivitas belajar Anni, 2007: 5. Menurut Dimyati dan Mudjiono 2002: 3, hasil belajar merupakan hasil dari suatu interaksi tindak belajar dan tindak mengajar. Dengan belajar, kemampuan mental semakin meningkat sesuai dengan perkembangan siswa yang beremansipasi diri sehingga menjadi utuh dan mandiri Winkel, 1991; Biggs Tefler, 1987; Monks, Knoers Siti Rahayu Haditono, 1989 dalam Dimyati dan Mudjiono, 2002: 5. Gagne dan Briggs dalam Anni 2007: 11 mengklasifikasikan hasil belajar ke dalam lima kategori, yaitu: 1 kemahiran intelektual intelectual skills, yaitu kemampuan yang membuat individu kompeten; 2 strategi kognitif cognitive strategies, merupakan kemampuan yang mengatur perilaku belajar, mengingat dan berfikir seseorang; 3 informasi verbal verbal invormation merupakan kemampuan yang diperoleh pembelajar dalam bentuk informasi atau pengetahuan verbal; 4 kemahiran motorik motor skills merupakan kemampuan yang berkaitan dengan kelenturan syaraf atau otot; 5 sikap attitudes merupakan kecenderungan pembelajaran untuk memilih sesuatu. Anni 2007: 14 menjelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa ada dua macam yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal meliputi kondisi fisik, seperti kondisi kesehatan organ tubuh; kondisi psikis, seperti kemampuan intelektual dan emosional; dan kondisi sosial, seperti kemampuan bersosialisasi dengan lingkungan. Faktor Eksternal meliputi variasi dan derajat kesulitan materi yang dipelajari, tempat belajar, iklim, suasana lingkungan, dan budaya belajar masyarakat. Dalam penelitian ini, yang dimaksud hasil belajar adalah hasil belajar siswa pada materi trigonometri aspek pemecahan masalah. Sedangkan faktor internal yang akan diukur dalam penelitian ini adalah faktor kecerdasan emosional siswa.

2.1.6 Pemecahan Masalah Matematika

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

0 4 1

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN LATIHAN INDIVIDUAL TERSTRUKTUR PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 20

0 3 86

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharet (TPS) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas X Semester II MAN Kendal dalam Materi Pokok Trigonometri.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

0 1 5