Uji Hipotesis I Uji Ketuntasan Belajar Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Dua Rata-rata

4 Menentukan selisih skor tertinggi dan skor terendah. Selisih = 176 – 44 = 132. 5 Menentukan interval kriteria. Interval = 132 : 4 = 33. 6 Mengubah skor yang diperoleh responden kedalam bentuk presentase. Presentase skor tertinggi = 176−44 132 × 100 = 100. Presentase skor terendah = 44−44 132 × 100 = 0. Presentase selisih = 100 - 0 = 100. Presentase interval = 100 : 4 = 25. Dari perhitungan tersebut, kriteria tingkat kecerdasan emosional siswa dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 3.4 Kriteria Tingkat Kecerdasan Emosional Siswa Skor Presentase Skor Kriteria 140 Skor 176 75 Skor ≤ 100 Sangat Tinggi 108 Skor  140 50 Skor ≤ 75 Tinggi 76 ≤ Skor  108 25 ≤ Skor ≤ 50 Rendah 44 ≤ Skor 76 ≤ Skor 25 Sangat Rendah

3.6.4 Uji Hipotesis I Uji Ketuntasan Belajar

Uji Hipotesis I dilakukan untuk menguji apakah hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah pada materi trigonometri dengan model pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat mencapai ketuntasan. Indikator mencapai ketuntasan belajar yaitu mencapai ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM di SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara untuk mata pelajaran matematika adalah 64. Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu presentase peserta didik yang mencapai ketuntasan individual minimal sebesar 70. Uji hipotesis ketuntasan belajar untuk ketuntasan individual menggunakan uji t satu pihak sedangkan uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Untuk uji t satu pihak, yaitu uji pihak kanan, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H : ≤ H 1 : Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = ̅ − √ Keterangan: t: nilai t yang dihitung. ̅: rata-rata nilai. : nilai yang dihipotesiskan. s: simpangan baku. n: jumlah anggota sampel. Sudjana, 2005: 227. Dalam penelitian ini = 5, = 81,417, = 64, n = 40, dan s = 8,832. Kriteria pengujian yaitu H ditolak jika ℎ ≥ dengan dk = n – 1 dan peluang 1 − . Untuk uji proporsi, hipotesis yang diajukan adalah sebagai berikut. H : ≤ H 1 : Kriteria yang digunakan yaitu tolak H jika ≥ , . Sudjana, 2005:234. Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = − 1 − Keterangan: z: nilai t yang dihitung. x : banyaknya peserta didik yang tuntas secara individual. : nilai yang dihipotesiskan. n: jumlah anggota sampel. Sudjana, 2005: 233. Dalam hal ini nilai − 5, x = 36, n = 40, dan = 0,70.

3.6.5 Uji Hipotesis II Uji Kesamaan Dua Rata-rata

Uji hipotesis dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya kesamaan rata-rata dari kedua kelompok sampel. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang diajukan sebagai berikut. H : ≤ H 1 : Rumus yang digunakan adalah sebagai berikut. = ∙ dengan 2 = 1 −1 1 2 + 2 −1 2 2 1 + 2 −2 Sudjana, 2005: 239 Kriteria yang digunakan adalah H diterima jika Sudjana, 2005: 243. Dalam hal ini = 5, n 1 = 40 dan n 2 = 40.

3.6.6 Uji Hipotesis III Uji Pengaruh Kecerdasan Emosional terhadap Hasil

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

0 4 1

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN LATIHAN INDIVIDUAL TERSTRUKTUR PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 20

0 3 86

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharet (TPS) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas X Semester II MAN Kendal dalam Materi Pokok Trigonometri.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

0 1 5