demikian, tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara nilai siswa kelompok atas dengan nilai siswa kelompok bawah yang berarti pembelajaran kooperatif
berhasil. Demikian sebaliknya, jika terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa kelompok atas dengan nilai siswa kelompok bawah berarti tujuan
pembelajaran kooperatif tidak tercapai.
2.1.2.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Sebagai model pembelajaran, pembelajaran kooperatif memiliki langkah- langkah spesifik yang berbeda dengan model pembelajaran ekspositori di mana
guru menjadi pusat pembelajaran. Dalam pembelajaran koopertaif terdapat enam langkah utama yang diuraikan Ibrahim dkk 2002: 10 seperti terlihat pada tabel
berikut. Tabel 2.1 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif
Fase Tingkahlaku Guru
Fase 1 Menyampaikan tujuan
dan memotivasi siswa. Guru menyampaikan tujuan dan
pelajaran yang ingin dicapai pada pelajaran tersebut dan memotivasi
siswa belajar. Fase 2
Menyajikan informasi. Guru menyajikan informasi dengan
jalan demonstrasi atau lewat bahan bacaan.
Fase 3 Mengorganisasikan siswa
ke dalam kelompok- kelompok belajar.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk
kelompok belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi
secara efisien.
Fase 4 Membimbing kelompok
bekerja dan belajar. Guru membimbing kelompok-
kelompok pada saat mereka mengerjakan tugas mereka.
Fase 5 Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi yang telah dipelajari atau
tiap kelompok mempresentasikan hasil kerjanya.
Fase 6 Memberikan
penghargaan Guru mencari cara untuk menghargai
upaya maupun hasil belajar individu dan kelompok.
Model-model teoritis yang menjelaskan keungulan pembelajaran kooperatif terbagi menjadi dua kategori utama yaitu teori motivasi dan teori
kognitif Slavin, 2005: 34-40. 1 Teori motivasi. Pandangan teori motivasi pada pembelajaran kooperatif
terutama memfokuskan pada penghargaan atau struktur utama di mana peserta didik bekerja. Penghargaan kelompok yang didasarkan pada kinerja
kelompok menciptakan struktur penghargaan interpersonal di mana anggota kelompok akan memberikan atau menghalangi pemicu-pemicu sosial seperti
pujian dan dorongan dalam merespon usaha-usaha yang berhubungan dengan tugas kelompok.
2 Teori kognitif. Teori kognitif menekankan pada pengaruh dari kerja sama antar anggota kelompok dalam pembelajaran kooperatif. Interaksi di antara
peserta didik dalam tugas-tugas pembelajaran akan terjadi dengan sendirinya untuk mengembangkan pencapaian prestasi peserta didik. Para peserta didik
akan saling belajar satu sama lain dalam diskusi kelompok yang dapat meningkatkan pemahaman dengan kualitas yang lebih tinggi.
2.1.2.5 Model Pembelajaran Kooperatif