Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Koefisien Determinasi

4.1.3.7 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Hipotesis yang diajukan adalah H : ρ = 0 dan H 1 : ρ ≠ 0. Kriteria pengujiannya adalah terima H jika −t t dengan taraf nyata α = 5. Berdasarkan hasil perhitungan pada kelas eksperimen diperoleh ℎ = 8,920 dan pada kelas kontrol diperoleh ℎ = 9,530. Untuk = 5 dan dk = n – 2 = 38 dengan memasukan formula “TINV0,05;38 diperoleh 1− 1 2 = 2,024. Karena ℎ 1− 1 2 baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol maka H ditolak, artinya ada hubungan antara hasil belajar siswa aspek pemecahan masalah dengan tingkat kecerdasan emosional. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 55 dan Lampiran 61.

4.1.3.8 Koefisien Determinasi

Harga koefisien determinasi r 2 digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh tingkat kecerdasan emosional siswa terhadap hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah. Berdasarkan perhitungan pada kelas eksperimen diperoleh r 2 = 0,677. Artinya hasil belajar siswa 67,7 dipengaruhi oleh kecerdasan emosional melalui persamaan regresi = 24,266 + 0,442 dan 32,3 dipengaruhi oleh faktor lain. Berdasarkan perhitungan pada kelas kontrol diperoleh r 2 = 0,705. Artinya hasil belajar siswa 70,5 dipengaruhi oleh kecerdasan emosional melalui persamaan regresi = 26,879 + 0,402 dan 29,5 dipengaruhi oleh faktor lain. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 56 dan Lampiran 62.

3.7 Pembahasan

4.2.1 Hasil Belajar Materi Trigonometri

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data hasil belajar materi trigonometri, dapat diketahui bahwa sebelum dilakukan uji ketuntasan belajar dan uji kesamaan dua rata-rata, hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional dengan persentase siswa yang mengalami ketuntasan belajar pada masing-masing kelas berturut-turut adalah 90 dan 67,5, sedangkan rata-rata hasil belajar siswa yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih tinggi daripada siswa yang mendapat pembelajaran konvensional. Dari dua kelas, terlihat bahwa varians terbesar adalah pada kelas yang mendapat pembelajaran konvensional. Hal ini berarti kemampuan siswa pada kelas tersebut setelah pembelajaran cenderung lebih bervariasi dibandingkan dengan kelas yang mendapat pembelajaran kooperatif tipe CIRC. Hal ini disebabkan pada kelas tersebut, pembelajaran bersifat klasikal dan jarang terjadi kerjasama antar siswa sehingga kebanyakan aktivitas siswa dilakukan secara individu, jarang kegiatan bekerjasama dan berbagi satu sama lain. Pada uji ketuntasan hasil belajar, siswa yang dikenai model pembelajaran kooperatif tipe CIRC telah mencapai ketuntasan belajar yang didasarkan pada KKM yang ditetapkan di SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara untuk mata pelajaran matematika yaitu 64 serta presentase siswa yang mencapai ketuntasan klasikal minimal sebesar 70. Hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran kooperatif tipe CIRC membuat siswa mencapai ketuntasan belajar.

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

0 4 1

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN LATIHAN INDIVIDUAL TERSTRUKTUR PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 20

0 3 86

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharet (TPS) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas X Semester II MAN Kendal dalam Materi Pokok Trigonometri.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

0 1 5