Uji Kelinieran Uji Keberartian Koefisien Korelasi

26,879 + 0,402 . Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 51 dan Lampiran 57.

4.1.3.4 Uji Kelinieran

Uji kelinieran digunakan untuk mengetahui apakah regresi linier atau tidak. Hipotesis yang diuji adalah H : model regresi linier dan H 1 : model regresi tidak linier. Kriteria yang digunakan yaitu tolak H jika 1− −2, − dimana = 5, = 40, = 21 . Berdasarkan perhitungan dengan bantuan tabel ANAVA pada kelas eksperimen diperoleh ℎ = 2,150. Untuk = 5,dk pembilang = k – 2 = 19, dan dk penyebut = n – k = 19 dengan memasukan formula “FINV0,05;19;19” pada microsoft excel diperoleh 1− −2, − = 2,168. Karena ℎ 1− −2, − maka H diterima yang berarti model regresi linier. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 52. Pada kelas kontrol diperoleh ℎ = 2,081. Untuk = 5, dk pembilang = k – 2 = 17, dan dk penyebut = n – k = 21 dengan memasukan formula “FINV0,05;19;19” pada microsoft excel diperoleh 1− −2, − = 2,139. Karena ℎ 1− −2, − maka H diterima yang berarti model regresi linier. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 58.

4.1.3.5 Uji Keberartian

Uji keberartian dimaksudkan untuk mengetahui apakah koefisisen arah berarti atau tidak. Hipotesis yang diuji yaitu H : koefisien arah tidak berarti dan H 1 : koefisien berarti. Kriteria yang digunakan adalah tolak H jika ℎ 1− 1, −2 dimana = 5 dan = 40. Berdasarkan hasil perhitungan pada kelas eksperimen diperoleh ℎ = 163,309 dan pada kelas kontrol diperoleh ℎ = 186,409. Dengan = 5,dk pembilang = 1, dan dk penyebut = n – 2 = 38 diperoleh 1− 1, −2 = 4,10. Karena ℎ 1− 1, −2 baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol maka H ditolak, artinya koefisien berarti. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 53 dan Lampiran 59.

4.1.3.6 Koefisien Korelasi

Koefisien korelasi digunakan untuk mengetahui derajat hubungan antara kecerdasan emosional siswa dengan hasil belajar. Koefisien korelasi terletak dalam interval -1 ≤ r ≤ 1 dengan tanda negatif menyatakan adanya korelasi tak langsung atau korelasi negatif dan tanda positif menyatakan korelasi langsung atau korelasi positif. Untuk r = 0 menyatakan tidak terdapat hubungan antara variabel-variabel X dan Y. Berdasarkan hasil perhitungan, pada kelas eksperimen diperoleh r = 0,823. Artinya besarnya hubungan antara kecerdasan emosional siswa dengan hasil belajar adalah 0,823 dengan arah positif. Sedangkan pada kelas kontrol diperoleh r = 0,840. Artinya besarnya hubungan antara kecerdasan emosional siswa dengan hasil belajar adalah 0,840 dengan arah positif. Karena nilai r mendekati 1 berarti terdapat hubungan yang kuat antara kecerdasan emosional dengan hasil belajar siswa. Hal ini menunjukan bahwa semakin tinggi tingkat kecerdasan emosional siswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 54 dan Lampiran 60.

4.1.3.7 Uji Signifikansi Koefisien Korelasi

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

0 4 1

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN LATIHAN INDIVIDUAL TERSTRUKTUR PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 20

0 3 86

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharet (TPS) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas X Semester II MAN Kendal dalam Materi Pokok Trigonometri.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

0 1 5