4.1.2.4 Hasil Uji Ketuntasan Belajar
Uji ketuntasan belajar dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah pada materi trigonometri dengan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat mencapai ketuntasan. Hasil belajar dikatakan mencapai ketuntasan jika mencapai ketuntasan individual dan
ketuntasan klasikal. Ketuntasan individual didasarkan pada Kriteria Ketuntasan Minimal KKM. KKM di SMA Negeri 1 Karangkobar Banjarnegara untuk mata
pelajaran matematika adalah 64. Sementara kriteria ketuntasan klasikal yaitu presentase siswa yang mencapai ketuntasan individual minimal sebesar 70.
Uji hipotesis ketuntasan belajar secara individual menggunakan uji t satu pihak yaitu dalam penelitin ini digunakan uji pihak kanan. Hipotesis yang
diajukan adalah H :
≤ 64 sedangkan untuk H
1
: 64. Kriteria yang
digunakan yaitu ditolak H jika
ℎ
≥ . Dari hasil perhitungan diperoleh
ℎ
= 12,472. Untuk nilai = 5dan = 39dengan memasukan formula
“TINV0,05;39” pada microsoft excel diperoleh = 2,023. Karena
ℎ
≥ maka H
ditolak, artinya kelas eksperimen dapat mencapai ketuntasan belajar secara individual.
Untuk uji ketuntasan klasikal menggunakan uji proporsi satu pihak. Hipotesis yang diajukan adalah
: ≤ 0,70sedangkan
1
: 0,70. Kriteria yang digunakan yaitu tolak H
jika
ℎ
≥ , di mana
= 5. Berdasarkan hasil perhitungan uji proporsi satu pihak diperoleh
ℎ
= 2,760. Dengan = 5diperoleh
= 1,64. Karena
ℎ
≥ maka H
ditolak, artinya hasil belajar kelas eksperimen dapat mencapai ketuntasan belajar secara klasikal.
Berdasarkan hasil uji t dan uji proporsi dapat disimpulkan bahwa kelas yang dikenai pembelajaran kooperatif tipe CIRC dapat mencapai ketuntasan
belajar. Perhitungan uji ketuntasan individual uji t satu pihak dapat dilihat pada Lampiran 49 dan untuk uji ketuntasan klasikal uji proporsi satu pihak dapat
dilihat pada Lampiran 50.
4.1.2.5 Hasil Uji Kesamaan Rata-rata
Uji kesamaan rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah hasil belajar siswa dalam aspek pemecahan masalah pada materi trigonometri dengan model
pembelajaran kooperatif tipe CIRC lebih baik daripada pembelajaran
konvensional. Uji kesamaan dua rata-rata dilakukan dengan menggunakan uji t. Hipotesis yang diuji yaitu H
:
1
=
2
dan H
1
:
1
≠
2
. Kriteria yang digunakan adalah terima H
jika
ℎ
. Dari hasil perhitungan diperoleh
ℎ
= 5,867. Untuk nilai = 5dan = 78dengan memasukan formula “TINV0,05;78” pada microsoft excel
diperoleh = 1,991. Karena
ℎ
maka H ditolak yang berarti
rata-rata kelas eksperimen dengan rata-rata kelas kontrol tidak sama dimana hasil belajar pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol. Perhitungan
selengkapnya dapat dilihat pada Lampiran 48.
4.1.3 Hasil Analisis Data Kecerdasan Emosional