Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif Tujuan Pembelajaran Kooperatif

2.1.2.2 Ciri-ciri Pembelajaran Kooperatif

Adanya diskusi dan kelompok belajar di dalam kelas belum tentu merupakan pembelajaran kooperatif. Suatu kerja kelompok dapat dikatakan pembelajaran kooperatif apabila memenuhi beberapa persyaratan. Menurut Ibrahim dkk 2002: 6-7 suatu kerja kelompok dapat dikatakan sebagai pembelajaran kooperatif apabila memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1 Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya. 2 Kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang, dan rendah. 3 Apabila memungkinkan, anggota kelompok berasal dari ras, budaya, suku, jenis kelamin berbeda-beda. 4 Penghargaan lebih berorientasi kelompok daripada individu. Kajian praktis tentang metode pembelajaran kooperatif menggunakan metode Student Team Learning Pembelajaran Tim Siswa [PTS]. Tiga konsep penting bagi semua metode PTS seperti yang dikemukakan oleh Slavin yaitu penghargaan bagi tim, tanggung jawab individu, dan kesempatan sukses yang sama Slavin, 2005: 10. 1 Penghargaan bagi tim. Tim akan mendapatkan penghargaan tim jika berhasil melampaui kriteria yang telah ditentukan. 2 Tanggung jawab individu. Kesuksesan tim tegantung pada pembelajaran individual dari semua anggota tim. Tanggung jawab difokuskan pada kegiatan anggota tim dalam membantu satu sama lain untuk belajar dan memastikan bahwa tiap orang dalam tim siap untuk mengrjakan kuis atau bentuk penilaianya lainnya yang dilakukan siswa tanpa bantuan teman satu timnya. 3 Kesempatan sukses yang sama. Semua siswa memberi konstribusi pada timnya dengan cara meningkatkan kinerja mereka dari sebelumnya. Hal ini menunjukan bahwa siswa dengan prestasi tinggi, sedang, dan rendah sama- sama ditantang untuk melakukan yang terbaik dan konstribusi dari semua anggota tim ada nilainya.

2.1.2.3 Tujuan Pembelajaran Kooperatif

Inti dari suatu pembelajaran adalah untuk mentransfer pengetahuan kepada siswa. Dalam pembelajaran kooperatif diharapkan tidak hanya terjadi perpindahan pengetahuan dari guru ke siswa melainkan terbentuknya kerja sama yang solid antar anggota kelompok. Hal ini sesuai dengan tujuan yang paling penting dari pembelajaran kooperatif yaitu untuk memberikan pengetahuan, konsep, kemampuan, dan pemahaman yang dibutuhkan oleh siswa agar bisa menjadi anggota masyarakat yang bahagia dan memberikan kontribusi Slavin, 2005: 33. Model pembelajaran kooperatif dikembangkan untuk mencapai setidak- tidaknya tiga tujuan pembelajaran penting yang dirangkum oleh Ibrahim 2000: 7-10. 1 Hasil belajar akademik. Dalam pembelajaran kooperatif meskipun mencakup beragam tujuan sosial, juga memperbaiki prestasi siswa atau tugas-tugas akademis penting lainnya. Beberapa ahli berpendapat bahwa model ini unggul dalam membantu siswa memahami konsep-konsep sulit. Para pengembang model ini telah menunjukkan bahwa model struktur penghargaan kooperatif telah dapat meningkatkan nilai siswa pada belajar akademik dan perubahan norma yang berhubungan dengan hasil belajar. Di samping mengubah norma yang berhubungan dengan hasil belajar, pembelajaran kooperatif dapat memberi keuntungan baik pada siswa kelompok bawah maupun kelompok atas yang bekerja bersama menyelesaikan tugas-tugas akademik. 2 Penerimaan terhadap perbedaan individu. Tujuan lain model pembelajaran kooperatif adalah penerimaan secara luas dari orang-orang yang berbeda berdasarkan ras, budaya, kelas sosial, kemampuan, dan ketidakmampuannya. Pembelajaran kooperatif memberi peluang bagi siswa dari berbagai latar belakang dan kondisi untuk bekerja dengan saling bergantung pada tugas- tugas akademik dan melalui struktur penghargaan kooperatif akan belajar saling menghargai satu sama lain. 3 Pengembangan keterampilan sosial. Tujuan penting ketiga pembelajaran kooperatif adalah, mengajarkan kepada siswa keterampilan bekerja sama dan kolaborasi. Keterampilan-keterampilan sosial, penting dimiliki oleh siswa sebab saat ini banyak anak muda masih kurang dalam keterampilan sosial. Berhasil atau tidaknya ketiga tujuan tersebut, yang dapat diukur secara langsung adalah hasil belajar akademik. Melalui pembelajaran kooperatif, antar siswa saling bekerja sama. Siswa kelompok atas akan membantu siswa kelompok bawah sehingga mereka memahami masalah yang di diskusikan bersama. Dengan demikian, tidak terjadi perbedaan yang signifikan antara nilai siswa kelompok atas dengan nilai siswa kelompok bawah yang berarti pembelajaran kooperatif berhasil. Demikian sebaliknya, jika terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai siswa kelompok atas dengan nilai siswa kelompok bawah berarti tujuan pembelajaran kooperatif tidak tercapai.

2.1.2.4 Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN HASIL BELAJAR KIMIA PADA SISWA KELAS X MAN MODEL BANDA ACEH

0 4 1

Upaya Peningkatkan Hasil Belajar Kimia Siswa Melalui Model Kooperatif Tipe Team Games Tournament (TGT) Pada Konsep Sistem Koloid

0 7 280

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe CIRC dalam Meningkatkan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika di Sekolah Menengah Pertama

0 12 193

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe CIRC (cooperative integrated reading and composition) terhadap kemampuan menyesaikan soal cerita matematika (studi eksperimen di SMPN 238 Jakarta)

0 5 88

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe kepala bernomor struktur dalam meningkatkan hasil belajar IPS pada siswa SMPN 3 kota Tangerang selatan

1 12 173

Upaya meningkatkan hasil belajar siswa melalui model pembelajaran kooperatif tipe Stad (Student Teams Achievement Division) pada pembelajaran IPS kelas IV MI Miftahul Khair Tangerang

0 13 0

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN LATIHAN INDIVIDUAL TERSTRUKTUR PADA MATERI TRIGONOMETRI DITINJAU DARI KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 5 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2010 20

0 3 86

Efektivitas Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Pair Sharet (TPS) terhadap Hasil Belajar Matematika pada Peserta Didik Kelas X Semester II MAN Kendal dalam Materi Pokok Trigonometri.

0 0 2

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA PELAJARAN EKONOMI

0 0 8

Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning terhadap Minat Belajar Siswa pada Materi Trigonometri Kelas X

0 1 5