3.4.3 Analisis Taraf Kesukaran
Uji tingkat kesukaran suatu soal bertujuan mengetahui tingkat kesulitan soal yang digunakan untuk mengukur hasil pembelajaran. Instrumen perlu diuji
tingkat kesukaran dengan menggunakan rumus: =
Keterangan: P: indeks kesukaran
B: banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS: jumlah seluruh siswa peserta tes
Arikunto, 2009: 208 Menurut Arikunto 2009: 210 kriteria tingkat kesukaran item soal adalah
sebagai berikut. Tabel 3.2 Kriteria Tingkat Kesukaran Item Soal
Indeks Kesukaran Keterangan
Kurang dari 0,30 item soal berkategori sukar
0,30 – 0,70 item soal berkategori cukup
Lebih dari 0,70 item soal berkategori mudah
Merujuk dari kriteria tersebut, dalam penelitian ini peneliti menggunakan kriteria tingkat kesukaran item soal seperti pada tabel berikut.
Tabel 3.3 Kriteria Tingkat Kesukaran Item Soal Indeks Kesukaran
Keterangan 0,00 ≤ 0,30
item soal berkategori sukar
0,30 ≤ ≤ 0,70 item soal berkategori cukup
0,70 ≤ 1,00 item soal berkategori mudah
Berdasarkan analisis uji coba diperoleh satu soal dengan kriteria mudah yaitu soal nomor 1; tiga soal dengan kriteria cukup yaitu soal nomor 2, 4, dan 7;
dan empat soal dengan kriteria sukar yaitu soal nomor 3, 5, 6, dan 8. Perhitungan taraf kesukaran soal dapat dilihat pada Lampiran 25.
3.4.4 Analisis Daya Pembeda
Daya pembeda digunakan untuk membedakan siswa yang memiliki kemampuan tinggi dengan siswa yang memiliki kemampuan rendah. Rumus yang
digunakan untuk menghitung daya pembeda soal berbentuk uraian adalah sebagai berikut.
= −
∑ + ∑
− 1 Keterangan:
t: daya pembeda MH: rata-rata dari kelompok atas
ML: rata-rata dari kelompok bawah
∑
1 2
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok atas
∑
2 2
: jumlah kuadrat deviasi individual dari kelompok bawah : 27 x N, dengan N adalah jumlah peserta tes.
Arifin, 1991:141.
Hasil perhitungan dikonsultasikan dengan t tabel dengan = − 1 +
− 1, dalam penelitian ini digunakan α = 5. Jika
ℎ
maka daya beda soal tersebut signifikan. Berdasarkan analisis uji coba untuk N = 35, α = 5,
dan = 16diperoleh
= 1,75. Dari delapan soal yang telah diujicobakan diperoleh tujuh soal signifikan yaitu soal nomor 1, 2, 4, 5, 6, 7, dan 8 serta satu
soal tidak signifikan yaitu soal nomor 3. Perhitungan daya pembeda soal dapat dilihat pada Lampiran 26.
3.5 Analisis Data Awal