65
Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke
waktu Ghozali, 2009:45. Menurut Nunnally dalam Ghozali, 2009:46 Suatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Cronbach Alpha 0,60. Selanjutnya untuk uji validitas dan reliabilitas
digunakan alat bantu dengan menggunakan program SPSS 16. Tabel 3.6 : Hasil Perhitungan Uji Coba Realibilitas Instrumen
No. Variabel Cronbach’s
Alpha Minimal
Cronbach’s Alpha yang
disyaratkan Keterangan
1.
Motivasi kerja 0.939
0,60 Reliabel
2.
Kepemimpinan Transformasional
0.888 0,60 Reliabel
3.
Kinerja pegawai 0.923
0,60 Reliabel
Sumber: Data uji coba tahun 2011, diolah Dari uji coba yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa hasil
Cronbach’s Alpha setiap variabel lebih dari standar minimal Cronbach’s
Alpha yang disyaratkan yaitu 0,60, maka variabel motivasi kerja,
kepemimpinan transformasional dan kinerja pegawai reliabel.
3.5 Metode Analisis Data
3.5.1 Analisis Pendahuluan
Sebelum melaksanakan uji statistik, langkah awal yang harus dilakukan adalah screanning terhadap data yang akan diolah. Menurut
66
Ghazali 2005:27, salah satu asumsi penggunaan statistik parametric adalah asumsi multivariate normalitas. Multivariate normalitas merupakan asumsi
bahwa setiap varians dan semua kombinasi linear dari varians berdistribusi normal dan independen. Asumsi multivariate normalitas ini dapat diuji
dengan melihat normalitas, linearlitas, dan heterokedastisitas. 1.
Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya memiliki distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi
data normal atau mendekati normal. Distribusi normal akan membentuk satu garis lurus diagonal, dan ploting data akan dibandingkan dengan
garis diagonal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat persebaran data pada sumbu diagonal atau grafik normal. Bila distribusi
normal maka model regresi memenuhi asumi normalitas. 2.
Uji Multikolinieritas Menurut Purbayu 2005:238 asumsi multikolinearitas
menyatakan bahwa variabel independen harus terbebas dari gejala multikolinearitas. Gejala multikolinearitas adalah gejala korelasi antar
variabel independen. Deteksi adanya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari :
1. Nilai Variance Inflasi Factor VIF 10
2. Nilai tolerance 1
67
3. Uji Heterokedastisitas
Menurut Purbayu 2005:238 asumsi heterokedastisitas adalah asumsi dalam regresi dimana varians dari residual tidak sama untuk satu
pengamatan ke pengamatan lain. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya heterokedastisitas dapat dilakukan dengan uji scatterplot. Apabila titik
data menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada
model regresi tersebut.
3.5.2 Analisis Deskriptif Presentase
Metode analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui dan menganalisis data mengenai varians motivasi, kepemimpinan dan kinerja.
Untuk mengetahui secara tepat tingkat persentase skor jawaban digunakan
rumus sebagai berikut :
= 100
X N
n
Dimana : n : nilai yang diperoleh
N : jumlah seluruh nilai Kriteria interval yang dapat diperhitungkan sebagai berikut
Persentase Maksimal :
5 5
x 100 = 100 Persentase Minimal
: 5
1 x 100 = 20
Rentang : 100 - 20 = 80
Panjang kelas interval : 80 : 5 = 16
68
Sehingga Kriteria Interval dapat dibuat tabel sebagai berikut : Tabel 3.7 : Kriteria Interval
Interval Kriteria 85
≤ 100 Sangat setuju
69 ≤ 84
Setuju 53
≤ 68 Netral
37 ≤ 52
Tidak setuju 20
≤ 36 Sangat tidak setuju
3.5.3 Analisis Regresi Linear Berganda