40
2.3 Kinerja Pegawai
2.3.1 Pengertian kinerja
Kerja menurut Hasibuan 2001:160 adalah pengorbanan jasa jasmani dan pikiran untuk menghasilkan barang atau jasa dengan
memperoleh imbalan prestasi tertentu. Sedangkan Kinerja menurut Hasibuan 2002:160 adalah merupakan suatu hasil kerja yang dicapai
seseorang dalam melaksanakan tugas-tugasnya atas kecakapan, usaha dan kesempatan. Mangkunegara 2004:67 memberikan pengertian tentang
kinerja yaitu hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang
diberikan kepadanya. Menurut Perwirasentono 1999:2 kinerja atau performance
adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi, sesuai dengan wewenang dan
tangung jawab masing-masing dalam rangka upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan secara legal tidak melanggar hukum dan sesuai
dengan moral maupun etika. Menurut M.As’ad 2001:48 kinerja karyawan adalah merupakan hal
yang dicapai seseorang menurut ukuran yang berlaku untuk pekerjaan bersangkutan. Ukuran ini ditentukan oleh organisasi yang ditetapkan
sebagai target dalam satu periode. Teori Robbins menyebutkan mengenai beberapa faktor yang saling berkaitan diantaranya kepemimpinan
leadership, motivasi motivation, kemampuan ability, dimana faktor- faktor tersebut akan berinteraksi menjadi satu fungsi kinerja pada pegawai
Robbins, 1996:95.
41
Dari pendapat para ahli di atas mengenai kinerja maka dapat disimpulkan bahwa kinerja pegawai merupakan hasil kerja yang dapat
dicapai oleh seseorang atau sekelompok orang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.
2.3.2 Unsur kinerja
Menurut Vroom dalam As’ad, 1991:48, kinerja mengandung tiga unsur yaitu antara lain :
a. unsur waktu, dalam arti hasil-hasil yang dicapai oleh usaha-usaha
tertentu dinilai dalam satu putaran waktu atau sering disebut periode. Ukuran periode dapat menggunakan satuan jam, hari, bulan maupun
tahun. b.
Unsur hasil, dalam arti hasil-hasil tersebut merupakan hasil rata-rata pada akhir periode tersebut. Hal ini tidak berarti mutlak, setengah
periode harus memberikan hasil setengah dari keseluruhan. c.
Unsur metode, dalam arti seorang pegawai harus menguasai betul dan bersedia mengikuti pedoman metode yang telah ditentukan, yaitu
metode kinerja yang efektif dan efisien, ditambahkan pula dalam bekerjanya pegawai tersebut harus bekerja dengan penuh gairah dan
tekun serta bukan berarti harus bekerja berlebihan.
42
2.3.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja