Tujuan Penilaian Kinerja Penilaian Kinerja Pegawai

44 5. Komitmen kerja Merupakan tingkat dimana pegawai mempunyai komitmen kerja dengan perusahaan dan tanggung jawab pegawai terhadap perusahaan. Pengukuran komitmen kerja menggunakan persepsi pegawai dalam membina hubungan dengan perusahaan dan tanggung jawab, loyalitas terhadap perusahaan. Sedangkan menurut Robert L.Mathis dan John Jackson 2001:82 faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja individu tenaga kerja yaitu Kemampuan pegawai, Motivasi, Dukungan yang diterima, Keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan, serta hubungan mereka dengan organisasi. Berdasarkan pengertian diatas penulis menarik kesimpulan bahwa kinerja merupakan kualitas dan kuantitas dari suatu hasil kerja output individu maupun kelompok dalam suatu aktifitas tertentu yang diakibatkan oleh kemampuan alami atau kemampuan yang diperoleh dari proses belajar serta keinginan untuk berprestasi.

2.3.4 Tujuan Penilaian Kinerja

Robbins 2003:258-259 menjelaskan bahwa tujuan penilaian kinerja adalah: 1. Manajemen menggunakan penilaian untuk mengambil keputusan personalia secara umum. 45 2. Penilaian memberikan penjelasan tentang pelatihan dan pengembangan yang dibutuhkan. 3. Penilaian kinerja dapat dijadikan sebagai kriteria untuk program seleksi dan pengembangan yang disahkan. 4. Penilaian kinerja juga untuk memenuhi tujuan umpan balik yang ada terhadap para pekerja tentang bagaimana organisasi memandang kinerja mereka. 5. Penilaian kinerja digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan atau menentukan penghargaan. Tujuan dilakukannya penilaian kinerja secara umum adalah untuk memberikan feedback kepada karyawan dalam upaya memperbaiki tampilan kerjanya dan upaya meningkatkan produktivitas organisasi, dan secara khusus dilakukan dalam kaitannya dengan berbagai kebijaksanaan terhadap karyawan seperti untuk promosi, kenaikan gaji, pendidikan, latihan, dan lain sebagainya Hariandja, 2002:195. Sedangkan menurut Simamora 2006:343 tujuan utama sistem penilaian kinerja adalah untuk menghasilkan informasi yang akurat dan sahih tentang perilaku dan kinerja anggota organisasi, sedangkan tujuan khususnya adalah untuk mengevaluasi dan pengembangan. Suatu perusahaan melakukan penilaian kinerja didasarkan pada dua alasan pokok Rivai, 2005:311 yaitu : 1. Manajer memerlukan evaluasi yang objektif terhadap kinerja karyawan pada masa lalu yang digunakan untuk membuat keputusan di bidang SDM di masa yang akan datang. 46 2. Manajer memerlukan alat yang memungkinkan untuk membantu karyawannya memperbaiki kinerja, merencanakan pekerjaan, mengembangkan kemampuan dan keterampilan untuk perkembangan karier dan memperkuat kualitas hubungan antar manajer yang bersangkutan.

2.3.5 Penilaian Kinerja Pegawai

Penilaian kinerja peformance appraisal sering disebut penilaian prestasi kerja, penilaian tampilan kerja, penilaian unjuk kerja, penilaian pelaksanaan pekerjaan merupakan proses mengevaluasi pelaksanaan jabatan karyawan yang dilakukan secara periodik, dilakukan dengan membandingkan kinerja yang dicapai karyawan dengan kinerja yang diharapkan berdasarkan standar Silalahi, 2002:292. Sedang menurut Simamora 2004:338 penilaian kinerja adalah proses yang dipakai oleh organisasi untuk mengevaluasi pelaksanaan kerja individu karyawan. Penilaian kinerja karyawan adalah menilai rasio hasil kerja nyata dengan standar baik kualitas maupun kuantitas yang dihasilkan setiap individu karyawan Hasibuan, 2001:159. Jadi penilain kinerja karyawan secara singkat adalah proses perusahaan menilai kinerja karyawan dengan standar yang ada. Penilaian kinerja merupakan salah satu tugas penting untuk dilakukan oleh seorang manajer atau pimpinan. Walau demikian, penilaian kinerja yang objektif bukanlah hal yang sederhana, penilaian harus 47 dihindarkan adanya ”like dan dislike” dari penilai, agar obyektifitas penilaian dapat terjaga. Kegiatan penilaian ini penting karena dapat digunakan untuk memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberi umpan balik kepada pegawai tentang kinerja mereka. Penilaian kinerja diperlukan untuk menentukan kontribusi individu atau tingkat kinerja individu. Sedangkan dalam Himpunan Peraturan Kepegawaian 1985:543 dijelasakan dalam Peraturan Pemerintah Repubilk Indonesia Nomor 10 Tahun 1979, dalam rangka usaha unutk menjamin objektivitas dalam pembinaan Pegawai Negeri Sipil berdasarkan sistem karier dan sistem prestasi kerja, maka perlu diadakan penilaian pelaksanaan pekerjaan Pegawai Negeri Sipil. Hasil penelitian pelaksanaan penilaian pekerjaan tersebut dituangkan dalam satu daftar yang disebut Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan DP3. Pejabat yang berwenang dalam penilaian ini adalah atasan langsung dari pegawai yang bersangkutan. Dalam penjelasan pasal 2 PP No.10 tahun 1979 dijelaskan bahwa tujuan dari dibuatnya DP3 yaitu sebagai bahan dalam melaksanakan pembinaan pegawai antara lain dalam mempertimbangkan kenaikan pangkat, penempatan dalam jabatan, pemindahan, kenaikan gaji berkala dan lain-lain. Sumber yang menjadi acuan dalam pembuatan DP3 yaitu : buku catatan penilaian pegawai, buku absensi pegawai dan informasi yang diperoleh dari pemantauan, pengawasan dan pengendalian yang 48 dilaksanakan seorang atasan. Daftar Penilaian Pelaksanaan Pekerjaan bersifat rahasia dan hanya boleh diketahui oleh : pegawai yang dinilai, pejabat penilai atau atasan langsung pegawai itu, atasan pejabat penilai dan pejabat lain yang mempunyai hubungan erat dengan pengelolaan DP3 tersebut Syadam, 1996:480. Penilaian kinerja menurut Hariandja 2002:204 secara garis besar dikelompokkan dalam dua kategori, yaitu : a. Metode penilaian yang berorientasi pada masa lalu, diartikan sebagai penilaian perilaku kerja yang dilakukan pada masa lalu sebelum penilaian dilakukan. Teknik-teknik penilaian yang meliputi : 1 Rating scale adalah metode penilaian dengan cara memberikan angka-angka pada pegawai yang didasarkan pada suatu skala, dari sangat memuaskan, cukup, sampai kurang memuaskan, pada standar-standar unjuk kerja seperti inisiatif, tanggung jawab, dll. Nilai tersebut diberikan terhadap prestasi tertentu, kemudian diambil jumlah total rata-rata. Hasil pengumpulan nilai tersebut kemudian digunakan untuk menyusun daftar ranking yang terbaik sampai yang paling rendah prestasinya. 2 Checklist adalah penilaian yang didasarkan pada standar unjuk kerja yang sudah dideskripsikan terlebih dahulu, kemudian penilai memilih kalimat atau kata-kata yang menggambarkan prestasi kerja dan karakteristik setiap individu pegawai baru 49 melaporkannya kepada bagian personalia untuk menetapkan bobot nilai, indeks nilai dan kebijaksanan selanjutnya bagi pegawai yang bersangkutan. 3 Critical insident technique adalah penilaian yang didasarkan pada perilaku khusus yang dilakukan di tempat kerja, baik perilaku baik maupun perilaku tidak baik. 4 Skala penilaian berjangkarkan perilaku. Metode ini merupakan suatu penilaian kinerja untuk satu kurun diwaktu tertentu di masa lalu dengan mengaitkan skala prestasi kerja dengan perilaku tertentu. 5 Observasi dan tes unjuk kerja adalah penilaian dengan melakukan tes di lapangan. 6 Metode perbandingan kelompok. Metode ini mengutamakan perbandingan pegawai dengan rekan kerjanya yang melakukan perkerjaan yang sejenis dan dinilai oleh atasan. b. Metode penilaian yang berorientasi pada masa depan, metode ini mempunyai asumsi bahwa pegawai tidak menjadi objek penilaian yang tunduk dan tergantung pada penyelia, tetapi pegawai dilibatkan sebagai penilaian. Pegawai mengambil peran penting bersama-sama dengan penyelia dalam menetapkan tujuan-tujuan perusahaan. Teknik- teknik penilaian antara lain : 50 1 Penilaian diri sendiri adalah penilaian pegawai untuk diri sendiri dengan harapan pegawai tersebut dapat mengidentifikasi aspek- aspek perilaku kerja yang perlu diperbaiki pada masa yang akan datang. 2 Management by objective adalah sebuah program manajemen yang melibatkan pegawai dalam pengambilan keputusan untuk menentukan sasaran-sasaran yang ingin dicapainya. 3 Penilaian secara psikologis adalah proses yang dilakukan oleh para ahli psikologis untuk mengetahui potensi seseorang yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan. 4 Assessment centre adalah pusat penilaian yang dilakukan melalui serangkaian teknik penilaian dan dilakukan oleh sejumlah penilai untruk mengetahui potensi seseorang dalam melakukan tanggung jawab yang lebih besar. Berhasil tidaknya kinerja yang telah dicapai oleh suatu organisasi, dipengaruhi oleh tingkat kinerja pegawai baik secara individual maupun kelompok. Dengan asumsi bahwa semakin baik kinerja pegawai, maka diharapkan kinerja organisasi semakin baik. 51

2.4 Kerangka Berpikir

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH KEPEMIMPINAN, TERHADAP MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA SERTA DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN TABANAN – BALI

0 6 7

PENGARUH KETERLIBATAN, DISIPLIN, DAN KOMPENSASI KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN TEGAL

5 31 248

PENGARUH KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, DAN TATA RUANG KANTOR TERHADAP KINERJA PEGAWAI DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA (DINDIKPORA) KABUPATEN BLORA

0 6 144

PENGARUH KOMPETENSI PEGAWAI, MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN DELI SERDANG.

0 9 24

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kemampuan Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

0 1 14

PENDAHULUAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kemampuan Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

0 2 6

PENGARUH KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL, KEMAMPUAN DIRI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN Pengaruh Kepemimpinan Transformasional, Kemampuan Diri Dan Kepuasan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Kabupaten Klaten.

0 1 13

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA.

1 4 44

PENGARUH KEPEMIMPINAN DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA PEGAWAI PADA DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KOTA SURAKARTA.

0 0 17

Pengaruh Diklat dan Motivasi Kerja terhadap Kinerja Pegawai Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjarnegara.

1 5 194