Analisis Data KEEFEKTIFAN MODEL NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP HASIL BELAJAR MEMBACA PEMAHAMAN PADA SISWA KELAS V SD NEGERI DEBONG KIDUL KOTA TEGAL

65

3.8 Analisis Data

Analisis data digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan Riduwan, 2010: 12. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 3.8.1 Deskripsi Data Penelitian ini adalah penelitian eksperimen untuk menguji keefektifan penerapan model Number Heads Together terhadap hasil belajar siswa pada materi membaca pemahaman. Data yang digunakan adalah hasil belajar membaca pemahaman dari siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul yang terbagi dalam dua kelas paralel yaitu kelas VA dan kelas VB. Kelas VA dengan jumlah siswa 26 digunakan sebagai kelas eksperimen dan kelas VB dengan jumlah siswa 29 digunakan sebagai kelas kontrol pada materi membaca pemahaman. Data yang akan dikumpulkan dalam penelitian ini yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kualitatif adalah data yasng dinyatakan dalam bentuk kata, kalimat, dan gambar. Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan Sugiyono, 2012:14. 3.8.2 Uji Prasyarat Analisis Teknik analisis data dalam penelitian kuantitatif menggunakan statistik, dimana dalam penelitian ini menggunakan statistik inferensial, karena penelitian yang diterapkan pada sampel akan diberlakukan pada populasi. Statistik inferensial dibagi menjadi dua bentuk yakni statistik parametris dan nonparametris. Pengujian prasyarat analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini diolah dengan menggunakan Statistical Product and Service Solution versi 20. 66 Sebelum menentukan uji statistik inferensial, peneliti terlebih dahulu melakukan uji prasyarat analisis berupa uji normalitas dan homogenitas. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal, langkah berikutnya yaitu uji homogenitas yang dilakukan terhadap data yang telah dinyatakan berdistribusi normal. Pengertian dan rumus dari uji normalitas, homogenitas, dan analisis akhir pengujian hipotesis akan dikemukakan sebagai berikut:

3.8.2.1 Uji Normalitas

Statistik parametris bekerja berdasarkan asumsi bahwa data yang akan dianalisis berdasarkan distribusi normal Sugiyono, 2010: 210. Untuk itu, sebelum peneliti menggunakan teknik statistik parametris, maka kenormalan data harus diuji terlebih dahulu. Bila data tidak normal, maka statistik parametris tidak dapat digunakan. Untuk itu perlu digunakan statistik nonparametris. Dalam penelitian ini uji normalitas dilakukan terhadap skor prestasi belajar yang dicapai seluruh anggota sampel dengan menggunakan uji Lilliefors dan dibantu dengan menggunakan program Statistical Product and Service Solution Versi 20. Pengambilan keputusan uji dan penarikan simpulan diambil pada taraf signifikan α 5. Jika signifikan yang diperoleh α, maka sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Jika signifikan yang diperoleh α, maka sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Pengolahan data dilakukan dengan melihat kolom nilai pada Kolmogorof-Smirnov. Berdasarkan pendapat Priyatno 2010: 71, uji normalitas data menggunakan uji Lilliefors pada kolom Kolmogorov- Smirnov dengan kriteria jika signifikansi lebih besar dari 0,05, maka data dinyatakan normal. 67

3.8.2.2 Uji Homogenitas

Arikunto 2010: 364 menyatakan bahwa “uji homogenitas didasarkan atas asumsi bahwa apabila varians yang dimiliki oleh sampel-sampel yang bersangkutan tidak jauh berbeda, maka sampel-sampel tersebut cukup homogen ”. Uji homogenitas dilakukan untuk menyelidiki terpenuhi sama tidaknya sifat homogen pada varians antar kelompok. Pengujian homogenitas sampel sangat penting untuk mengetahui kesaman homogenitas beberapa bagian sampel, yaitu seragam atau tidaknya sampel-sampel yang diambil dari populasi yang sama Arikunto, 2010: 363. Pengujian homogenitas sampel menggunakan tes Levene’s dengan penghitungan menggunakan program Statistical Product and Service Solution versi 20. Setelah data dinyatakan normal maka langkah selanjutnya adalah pengujian homogenitas. Uji homogenitas ini digunakan untuk menyatakan kesetaraan antara variabel yang diuji. Kriteria pengujian jika f hitung ≥ f tabel , maka tidak homogen dan jika f hitung f tabel , maka dapat dinyatakan homogen Riduwan, 2012: 186. Data juga dinyatakan homogen jika nilai signifikansi lebih dari 0,05.

3.8.2.3 Analisis Akhir Pengujian Hipotesis

Analisis akhir ini dilaksanakan saat semua data di lapangan telah terkumpul. Analisis akhir yang dilakukan yaitu analisis hasil belajar yang diuji secara statistik. Jika pengujian normalitas menyatakan data berdistribusi normal, maka analisis hasil belajar menggunakan statistik parametris menerapkan rumus t- test. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik independent sample t test, teknik ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata dari dua kelompok data atau sampel yang independen atau tidak berhubungan Priyatno, 2010: 32. 68 Jika data yang diuji ternyata berdistribusi tidak normal maka analisis akhir cukup menggunakan uji nonparametris yaitu uji U Mann Whitney. Pengujian hipotesis dibantu dengan software SPSS versi 20, dengan menggunakan menu Analyze – Compare Means – Independent Sample T Test. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak adalah dengan melihat nilai t dalam kolom T-Test for Equality of Means. Nilai t hitung dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika didapatkan nilai t hitung lebih besar daripada t tabel, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Ha diterima dan Ho ditolak. Pengambilan keputusan bisa juga dilihat dari nilai signifikansinya. Jika nilai signifikansinya lebih dari 0,05 maka Ho diterima, sedangkan jika nilai signifikansinya kurang dari 0,05 maka Ho ditolak Priyatno, 2010: 35. Ketentuan di atas digunakan untuk menguji hipotesis dengan uji dua pihak two tailed. Sedangkan, untuk uji U Mann Whitney menggunakan menu Analyze – Nonparametrics Tests – 2 Independent Samples. Untuk mengetahui apakah Ha atau Ho diterima atau ditolak yaitu dengan melihat nilai pada kolom Asymp. Sig. 2-tailed. Ketentuan dalam uji U Mann Whitney yaitu apabila U hitung kurang dari U tabel atau nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Sebaliknya, apabila U hitung lebih dari atau sama dengan U tabel atau nilai signifikansi lebih dari atau sama dengan 0,05, maka Ho diterima dan Ha ditolak. Untuk pengujian hipotesis yang dilakukan dengan uji pihak kanan maka berlaku ketentuan jika harga t hitung lebih kecil atau sama dengan ≤ dari t tabel , maka Ho diterima dan Ha ditolak Sugiyono, 2012: 103. Apabila harga t hitung lebih besar dari t tabel , maka Ho ditolak dan Ha diterima. Rumusan t-test yang 69 digunakan untuk menguji hipotesis dua sampel independen tidak berkorelasi yaitu: t hitung = ̅̅̅̅ ̅̅̅̅ √ Keterangan : ̅̅̅ = rata – rata nilai hasil belajar Bahasa Indonesia kelas eksperimen ̅̅̅ = rata – rata nilai hasil belajar Bahasa Indonesia kelas kontrol = varians total kelas eksperimen = varians total kelas kontrol n 1 = jumlah sampel kelas eksperimen n 2 = jumlah sampel kelas kontrol 70 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini peneliti akan mengemukakan mengenai hasil penelitian yang telah dilaksanakan. Peneliti telah melaksanakan penelitian tentang Keefektifan model Number Heads Together terhadap hasil belajar membaca pemahaman pada siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal. Pengambilan data dilakukan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara yang pembelajarannya menggunakan model Number Heads Together dengan yang menggunakan model konvensional. Setelah semua data terkumpulkan, kemudian dilakukan penghitungan dengan mengolah dan menganlisisnya menggunakan program SPSS 20. Data terlebih dahulu diuji dengan menggunakan uji normalitas untuk mengetahui apakah data tersebut berdistribusi normal atau tidak. Apabila data kedua kelas berdistribusi normal, maka analisis statistiknya menggunakan uji t dua sampel yang tidak berhubungan. Sebaliknya, jika data kedua kelas berdistribusi tidak normal maka, analisis statistiknya menggunakan uji non parametrik. Uji non parametrik dua sampel yang tidak berhubungan menggunakan uji U Mann Whitney. Pada bagian hasil penelitian, akan dikemukakan hasil uji coba instrumen, pelaksanaan pembelajaran, deskripsi data, hasil penelitian, uj prasyarat analisis uji normalitas, uji homogenitas, dan uji t, pembahasan dan implementasi hasil penelitian yang telah dilaksanakan peneliti. Uraian selengkapnya sebagai berikut: 71

4.1 Pelaksanaan Pembelajaran

Dokumen yang terkait

Penerapan model cooperative learning teknik numbered heads together untuk meningkatkan hasil belajar akutansi siswa ( penelitian tindakan kelas di MAN 11 jakarta )

0 6 319

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe numbered head together (NHT) terhadap hasil belajar fisika siswa pada konsep fluida dinamis

0 8 192

KEEFEKTIFAN MODEL MEMBACA TOTAL TERHADAP KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V SD GUGUS ERLANGGA

1 41 205

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL TEAMS GAMES TOURNAMENT TERHADAP MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR PECAHAN KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1, 2, 3 KOTA TEGAL

5 24 333

KEEFEKTIFAN STRATEGI PRACTICE REHEARSAL PAIRS TERHADAP HASIL BELAJAR SIFAT SIFAT CAHAYA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI DEBONG TENGAH 1 DAN 3 KOTA TEGAL

0 33 256

Keefektifan Model Numbered Heads Together dalam Pembelajaran Materi Pantun terhadap Hasil Belajar Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Candinegara Kabupaten Banyumas

0 7 231

KEEFEKTIFAN PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBER HEADS TOGETHER TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PKn PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KESESI KABUPATEN PEKALONGAN

0 20 221

Keefektifan Penggunaan Model Mind Mapping terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Materi Pokok Peristiwa Alam pada Siswa Kelas V di SDN Debong Kidul Kota Tegal.

0 5 216

Keefektifan Penggunaan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) terhadap Peningkatan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V Sekolah Dasar Negeri Debong Kidul Kota Tegal.

0 0 228

KEEFEKTIFAN MODEL AUDITORY REPETITION (AIR) TERHADAP MINAT DAN HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI PEKAUMAN OTA TEGAL

0 0 70