49 variabel terikat, yaitu hasil belajar Bahasa Indonesia materi membaca
pemahaman. Penelitian dilakukan dengan dua kelompok. Kelompok eksperimen kelas VA menggunakan pembelajaran dengan model NHT, sedangkan kelompok
kontrol kelas VB menggunakan model konvensional.
3.3.2
Variabel Dependen
Variabel dependen disebut juga sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas Sugiyono, 2010: 61. Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca pemahaman. Hasil
belajar siswa diperoleh melalui posttes yang dilaksanakan setelah akhir pembelajaran. Hasil belajar pada kelas eksperimen dan kontrol dibansingkan
untuk mengetahui apakah ada perbedaan rata-rata nilai yang diperoleh. Perbedaan rata-rata hasil belajar pada kedua kelas menandakan ada pengaruh penggunaan
model NHT terhadap hasil belajar siswa.
3.4 Data Penelitian
Data penelitian yang dikumpulkan berupa hasil belajar siswa pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca pemahaman. Dalam hal ini peneliti
memberikan soal pilihan ganda dengan empat alternatif jawaban untuk mengetahui hasil belajar siswa.
Sumber data dalam penelitian ini yaitu siswa kelas VA sebagai kelas eksperimen dan kelas VB sebagai kelas kontrol. Jumlah siswa kelas VA sebanyak
26 siswa dan VB sebanyak 29 siswa. Kedua kelas berada dalam satu sekolah yang
50 sama. Dengan demikian, diharapkan kemampuan awal siswa berada pada kondisi
yang sama. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif.
Data kuantitatif yaitu nilai hasil belajar siswa pretest dan posttest. Data pretest dan posttest berasal dari tes tertulis yang dilakukan di kelas eksperimen dan kelas
kontrol.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data adalah teknik atau cara-cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data Riduwan, 2012: 69. Untuk
mendapat data, peneliti menggunakan beberapa teknik yang meliputi teknik tes dan teknik nontes. Teknik tes berupa soal-soal pilihan ganda dan teknik nontes
berupa wawancara tidak terstruktur dan dokumentasi. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
3.5.1
Tes
Istilah tes merupakan alat untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti Arikunto, 2010: 266. Dalam penelitian
ini, tes berfungsi untuk mengukur hasil belajar materi membaca pemahaman dari kedua kelompok setelah masing-masing memperoleh perlakuan. Bentuk tes dalam
penelitian ini yaitu tes formatif berbentuk soal pilihan ganda dengan jumlah soal 20 dengan 4 alternatif jawaban. Setiap soal mempunyai bobot 1 jika jawaban
benar dan 0 jika jawaban salah, sehingga bobot maksimal yang didapat yaitu 20 jika semua jawaban benar. Alasan dalam pemilihan tes pilihan ganda karena
51 materi yang diujikan dapat mencakup sebagian besar dari materi yang yang telah
diberikan, penilaiannya bersifat objektif dan jawaban dapat dikoreksi dengan mudah Sudjana, 2012:269. Selain itu, tes pilihan ganda memiliki semua
persyaratan sebagai alat tes yang baik yaitu objektivitas, reliabilitas, dan daya pembeda antara siswa yang berhasil dan yang gagal. Hal lain yang menjadi
keunggulan tes pilihan ganda karena penskorannya cepat, mudah, dan objektif.
3.5.2
Wawancara Tidak Terstruktur
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara
sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya Sugiyono, 2010: 197. Pedoman yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan
ditanyakan. Wawancara tidak terstruktur ini ditujukan kepada guru kelas V dan digunakan untuk mengetahui KKM Kriteria Ketuntasan Minimal pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia dan hasil belajar siswa sebelum akan diadakannya penelitian. Selain mewawancarai guru kelas V, peneliti juga melakukan tanya
jawab dengan siswa kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
3.5.3
Dokumentasi
Arikunto 2010: 274 menjelaskan bahwa “metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku,
surat kabar, majalah, dan sebagainya. Teknik dokumentasi digunakan untuk memperoleh data awal dalam penelitian di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
Data awal yang digunakan dalam penelitian yaitu daftar nama siswa kelas VA dan VB, daftar nilai, dan data jumlah siswa kelas VA dan VB. Selain itu, peneliti
52 menggunakan teknik dokumentasi sebagai bukti pelaksanaan penelitian. Bukti
tersebut berupa foto dan video selama proses pembelajaran.
3.5.4
Observasi Aktivitas Belajar Siswa
Teknik observasi dilakukan oleh peneliti pada saat pembelajaran berlangsung. Observasi dilakukan dengan membuat catatan khusus mengenai
perilaku siswa dalam kegiatan membaca pemahaman melalui model NHT. Observasi dipergunakan untuk memperoleh data tentang perilaku atau sikap siswa
selama pembelajaran berlangsung pada pertemuan 1 dan pertemuan 2. Peneliti mempersiapkan lembar observasi untuk dijadikan pedoman dalam pengambilan
data. Teknik observasi digunakan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses pembelajaran. Keaktifan siswa dalam pembelajaran berpengaruh terhadap hasil
belajarnya. Aktvitas siswa yang diamati meliputi 1 Kesiapan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman. 2 Kerjasama dalam kelompok. 3
Keaktifan siswa dalam bertanya pada guru. 4 Tanggung jawab dalam mengerjakan tugas.
3.5.5
Alat Penilaian Kemampuan Guru APKG
Pada penelitian ini, APKG digunakan untuk menilai kemampuan guru dalam merancang RPP dan untuk menilai kemampuan guru dalam melaksanakan
pembelajaran. Untuk menilai kemampuan guru dalam merancang RPP digunakan APKG 1. Sedangkan untuk menilai performansi guru dalam melaksanakan
pembelajaran digunakan APKG 2. Penilaian kemampuan guru dalam merancang RPP dan melaksanakan pembelajaran dilaksanakan pada saat pembelajaran
berlangsung. Penilaian ini dilakukan oleh guru kelas V. Hasil pengamatan
53 kemampuan guru akan memberikan masukan yang positif bagi guru untuk
memperbaiki cara mengajar pada pertemuan berikutnya.
3.6 Instrumen Penelitian