10 mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif struktur kelas
tradisional Trianto, 2011:82. Tujuan model pembelajaran Numbered Heads
Tohether adalah memberi kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru kelas V di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal, pembelajaran bahasa Indonesia masih dilakukan secara
konvensional dan berpusat pada guru teacher centered. Dalam proses pembelajaran guru yang mendominasi dan bertindak sebagai satu-satunya sumber
belajar. Pembelajaran disajikan hanya dengan model ceramah dan jarang menggunakan media sehingga suasana belajar menjadi kaku. Hal itu diduga yang
menyebabkan hasil belajar siswa rendah. Nilai ketuntasan minimal pada mata pelajaran bahasa Indonesia materi membaca pada siswa kelas V yaitu 69,00.
Berdasarkan uraian tersebut peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian dengan menerapkan model Number Heads Together pada pembelajaran Bahasa
Indonesia materi membaca pemahaman. Judul dalam penelitian ini yaitu “Keefektifan Penggunaan Model Number Heads Together Terhadap Hasil Belajar
Membaca Pemahaman pada Siswa Kelas V SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal
”.
1.2 Identifikasi Masalah
Pada bagian ini akan dijelaskan mengenai permasalahan yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa Indonesia. Berdasarkan latar belakang masalah di atas dapat
diidentifikasi masalah-masalah yang terjadi dalam pembelajaran Bahasa
11 Indonesia sebagai berikut:
1 Pembelajaran masih berpusat pada guru sehingga siswa pasif dalam kegiatan
pembelajaran. Guru
lebih dominan
dalam kegiatan
pembelajaran, sehingga siswa menjadi penerima yang pasif. 2 Proses pembelajaran belum menggunakan model pembelajaran yang
sesuai dengan materi pembelajaran. Akibatnya siswa merasa bosan dan kurang antusias dalam mengikuti pembelajaran.
3 Kurangnya interaksi antar siswa dalam kegiatan pembelajaran. Siswa lebih banyak diam dan hanya memperhatikan penjelasan dari guru.
1.3 Pembatasan Masalah
Peneliti perlu menentukan pembatasan masalah untuk kefokusan penelitian dan menjelaskan hubungan antar variabel penelitian. Agar penelitian ini lebih
efektif, efisien, terarah, dan dapat dilaksanakan lebih mendalam tentang pembelajaran model Number Heads Together, maka diperlukan pembatasan
masalah. Pembatasan masalah dalam penelitian ini yaitu: 1 Penelitian ini menekankan pada faktor keefektifan model Number Heads
Together terhadap hasil belajar siswa pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi membaca pemahaman.
2 Variabel yang akan diteliti adalah model Number Heads Together dan hasil belajar siswa terhadap materi membaca pemahaman.
3 Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas V semester 2 di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
12
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah, dapat dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut: Apakah hasil belajar siswa pada materi membaca pemahaman
yang pembelajarannya menggunakan model Number Heads Together lebih efektif daripada yang pembelajarannya secara konvensional?
1.5 Tujuan Penelitian
Tujuan merupakan sasaran dari suatu kegiatan yang dilaksanakan sesuai dengan perencanaan. Kegiatan penelitian memiliki tujuan berdasarkan rencana
yang disusun. Pada penelitian ini terdapat dua tujuan, yakni tujuan umum dan tujuan khusus. Kedua tujuan tersebut, memiliki nilai positif bagi pihak-pihak
terkait, seperti guru, siswa, dan sekolah. Tujuan umum merupakan tujuan yang besifat masih umum, secara luas dan menyeluruh. Tujuan khusus merupakan
tujuan yang lebih spesifik atau khusus pada bagian tertentu. Secara rinci tujuan penelitian akan dijelaskan sebagai berikut.
4.1.1 Tujuan Umum
Tujuan umum adalah tujuan yang bersifat umum atau memiliki skala yang lebih besar. Secara umum tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengetahui
keefektifan model Number Heads Together dibandingkan dengan pembelajaran konvensional dalam pembelajaran Bahasa Indonesia serta meningkatkan kualitas
pembelajaran Bahasa Indonesia di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
4.1.2 Tujuan Khusus
Tujuan khusus adalah tujuan yang skalanya lebih sempit dibandingkan
13 tujuan umum dan fokus terhadap tujuan yang ingin dicapai. Tujuan khusus
penelitian ini, yaitu: 1 Untuk mengetahui perbedaan hasil antara penerapan model Number Heads
Together NHT dengan penerapan pembelajaran konvensional pada pembelajaran bahasa Indonesia materi membaca pemahaman.
2 Untuk mengetahui keefektifan dalam pembelajaran yang menggunakan model Number Heads Together NHT pada pembelajaran bahasa
Indonesia materi membaca pemahaman.
1.6 Manfaat Penelitian
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai manfaat penelitian. Manfaat yang diperoleh dari penelitian ini dapat dibagi menjadi manfaat teoritis dan manfaat
praktis .
Manfaat teoritis adalah manfaat yang diperoleh dari penelitian yang bersifat teoritis. Manfaat praktis merupakan manfaat yang diperoleh dari
penelitian ini yang bersifat praktik dalam pembelajaran. Penjelasan lebih jelas mengenai manfaat teoritis dan manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian ini
dapat dibaca pada uraian berikut:
4.1.1 Manfaat Teoritis
Manfaat teoritis merupakan manfaat dalam bentuk teori yang diperoleh dari penelitian. Secara teortis, penelitian ini diharapkan mampu memberikan
kontribusi pada khazanah ilmu pengetahuan. Khususnya dalam pengembangan pembelajaran di sekolah dasar dengan menerapkan berbagai pendekatan dan
model yang bervariasi.
14
4.1.2 Manfaat Praktis
Manfaat merupakan sesuatu yang diperoleh dari pelaksanaan kegiatan, seperti halnya penelitian. Secara praktis hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat
bagi siswa, guru, sekolah, dan peneliti. Uraian selengkapnya adalah sebagai berikut:
4.1.1.1 Bagi Siswa
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi siswa, yaitu: 1 Mampu memberikan pengalaman berdiskusi pada siswa melalui model
Number Heads Together, 2 Memudahkan dalam mempelajari Bahasa Indonesia melalui penerapan
model Number Heads Together NHT, dan 3 Meningkatkan hasil belajar siswa materi membaca pemahaman.
4.1.1.2 Bagi Guru
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi guru, yaitu: 1 Menambah informasi dan keterampilan tentang pelaksanaan model
Number Heads Together NHT untuk pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah dasar, dan
2 Memotivasi untuk menerapkan model-model pembelajaran yang bervariasi dalam proses pembelajaran di kelas.
4.1.1.3 Bagi Sekolah
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi positif bagi sekolah yaitu dalam penyelesaian permasalahan pembelajaran guna meningkatkan
mutu pendidikan. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan acuan
15 dalam pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia pada khususnya dan mata
pelajaran yang lain pada umumnya.
16
BAB 2 KAJIAN PUSTAKA
Pada bagian ini akan diuraikan mengenai kajian empiris, landasan teori, kerangka berpikir, dan hipotesis penelitian. Kajian empiris yaitu kajian mengenai
penelitian-penelitian sejenis dengan penelitian yang akan dilakukan. Landasan teori memuat tentang teori-teori yang mendasari pelaksanaan penelitian ini. Pada
bagian ini juga akan diuraikan mengenai kerangka berpikir dilakukannya penelitian ini. Selain itu juga akan diuraikan mengenai hipotesis penelitian yang
diajukan dalam penelitian ini. Penjelasan lebih rinci dapat dibaca pada uraian berikut:
2.1 Kajian Empiris
Model pembelajaran Number Heads Together dapat meningkatkan hasil belajar siswa di SD. Hal ini telah dibuktikan melalui penelitian yang telah
dilakukan. Beberapa penelitian yang dapat dijadikan sebagai acuan dalam melaksanakan penelitian ini diantaranya yaitu penelitian Sumarti 2012 dan
Wahyuni 2012. Pertama, penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan oleh Sumarti 2012
dari Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga dengan judul
“Upaya Peningkatan Keaktifan dan Hasil Belajar Siswa Tentang Materi Menaksir dan
Membulatkan Operasi Hitung Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT Bagi Kelas IV SD Kepoh
Kencono 01 Semester 1 Tahun 20112013”. Hasil
17 penelitian ini menunjukkan bahwa pembentukan kelompok yang heterogen
menambah semangat belajar siswa. Sehingga siswa lebih termotivasi untuk berfikir memecahkan masalah dengan anggota kelompoknya. Hasil tes terdapat
peningkatan hasil tes pada siklus I sampai siklus II. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 71,1 dengan ketuntasan belajar 63, pada siklus II nilai rata-rata hasil tes
sebesar 82,1 dengan ketuntasan belajar 80. Dari hasil tes tersebut terjadi peningkatan nilai rata-rata pada siklus I dan siklus II yaitu sebesar 10,1. Dilihat
juga dari hasil pengamatan keaktifan siswa pada siklus 1 adalah 79, siklus II 91. Dengan demikian terjadi peningkatan persentase keaktifan siswa pada siklus
I dan siklus II sebesar 12. Selain itu, persentase kinerja guru juga meningkat dari siklus I sebesar 82,7 dan pada siklus II menjadi 93,2.
Kedua, penelitian yang dilakukan oleh Wahyuni 2012 dari FBS IKIP PGRI Semarang
dengan judul “Peningkatan Hasil Belajar Matematika melalui Model Pembelajaran Numbered Heads Together NHT bagi siswa kelas 1 SDN
Sukoharjo 01 Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati Tahun Pelajaran 2011- 2012”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model pembelajaran Number Heads
Together dapat meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas 1 SDN Sukoharjo 01. Peningkatan dapat ditunjukkan dari adanya peningkatan pada siklus
I dan siklus II. Pada siklus I jumlah siswa yang tuntas sebanyak 30 siswa 73,2, yang belum tuntas 16 siswa 26,8 dengan rata-rata nilai 77. Kemudian pada
siklus II jumlah siswa yang tuntas sebanyak 34 siswa 82,9, yang belum tuntas 7 siswa dan rata-rata nilai 86.
Berdasarkan keberhasilan penerapan model Number Heads Together
18 NHT pada penelitian di atas, menjadi salah satu faktor pendukung bagi peneliti
untuk melakukan penelitian. Penelitian di atas memliki kesamaan pada permasalahan dan model pembelajaran. Perbedaannya penelitian yang dilakukan
ini merupakan penelitian eksperimen untuk melakukan pengujian lebih lanjut mengenai keefektifan model pembelajaran Number Heads Together NHT untuk
meningkatkan kemampuan membaca pemahaman bila diterapkan di SD Negeri Debong Kidul Kota Tegal.
2.2 Landasan Teori