dilakukan perbaikan dalam kegiatan belajar mengajar yang didasarkan pada siklus I. Pada tahap siklus I dan siklus II terdiri atas empat tahap, yaitu
perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Secara sistematis penelitian tindakan kelas dapat digambarkan sebagai berikut.
KA RP
Gambar 3.1 Desain Penelitian Tindakan Kelas Keterangan:
KA = Kondisi Awal R = Refleksi
P = Perencanaan RP= Refleksi Perencanaan
T = Tindakan O = Observasi
3.1.1 Prosedur Tindakan Siklus I
Prosedur tindakan pada siklus I terdiri atas empat tahap, yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Pelaksanaan siklus I didasarkan
pada kegiatan observasi awal dan kegiatan prasiklus. Berikut ini diuraikan mengenai tahap-tahap pelaksanaan siklus I.
3.1.1.1 Perencanaan
Tahap pertama adalah perencanaan. Perencanaan berisi dua hal yaitu refleksi awal dan perencanaan umum. Refleksi awal berupa pemikiran terhadap
Siklus I Siklus
II T
R P
O P
R T
O
pengalaman mengajar pada saat prasiklus, sehingga ditemukan kelemahan dalam pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen. Data dan fakta yang diperoleh
dari prasiklus yang dilakukan oleh peneliti dan wawancara dengan guru maupun siswa pada kelas VII-E SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang. Dari
refleksi awal ditemukan beberapa kelemahan yang menjadi kendala dalam proses belajar mengajar. Kendala tersebut berasal dari siswadan guru. Siswa kelas VII-E
SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang mengalami kesulitan dalam pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen, yang terbukti dengan hasil nilai
rata-rata yang dicapai oleh siswa pada saat prasiklus dan wawancara dengan siswa. Nilai rata-rata siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten
Pemalang pada materi menelaah dan merevisi teks cerpen adalah 56,25. Nilai tersebut masih jauh dari kriteria ketuntasan minimal KKM sekolah yaitu 70.00.
Selain itu berdasarkan wawancara dengan siswa, empat belas dari dua puluh siswa yang diwawancarai, menyatakan bahwa pembelajaran menelaah dan merevisi teks
cerpen terbilang sulit, enam siswa sisanya menyatakan pembelajaran tersebut membosankan. Guru yang bersangkutan pun menyadari bahwa kemampuan siswa
kelas VII-E SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang dalam menelaah dan merevisi teks cerpen memang perlu ditingkatkan. Faktor dari guru pun
menjadi penyebab lain atas kesulitan yang dihadapi siswa pada materi menelaah dan merevisi teks cerpen. Faktor tersebut antara lain guru kurang kreatif dalam
pemilihan model dan media pembelajaran yang digunakan tidak sama dengan karakteristik siswa dan materi pembelajaran. Realisasi dalam kegiatan belajar
mengajar, guru diwajibkan memiliki kreatifitas tinggi untuk merumuskan
pendekatan, bahan ajar, model, metode maupun media pembelajaran yang tepat. Perangkat pembelajaran yang dirumuskan harus mempertimbangkan masalah
kebutuhan, minat, dan perhatian siswa serta lingkungan kehidupan mereka. Pembelajaran yang dilakukan harus menghindari penyampaian materi secara
klasik seperti ceramah dan mencatat, karena penyampaian materi semacam itu membuat siswa kurang mendapatkan praktik secara langsung. Hal tersebut tentu
bertolak belakang dengan kekhasan kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen yang memerlukan lebih banyak kesempatan untuk praktik dalam pelaksanaannya.
Rencana penelitian tindakan merupakan tindakan yang tersusun dan dari segi definisi harus mengarah pada tindakan, yaitu bahwa rencana yang telah
tersusun harus mengarah ke depan. Rencana penelitian tindakan kelas, peneliti bersama guru dan kolaborator menetapkan alternatif tindakan yang akan
dilakukan dalam upaya peningkatan keterampilan subjek yang diinginkan melalui hal-hal berikut:
1. Peneliti menelaah dan merevisi rencana pelaksanaan pembelajaran menelaah
dan merevisi teks cerpen menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Compotition CIRC berbantuan media potel.
Penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran merupakan kegiatan untuk memperoleh gambaran terhadap pembelajaran yang akan dilakukan.
2. Peneliti membuat dan menyiapkan instrumen penelitian berupa lembar
observasi, lembar wawancara dan siswa. Kegiatan ini dilakukan untuk mempersiapkan instrumen guna memperoleh data nontes.
3. Peneliti menyiapkan teks cerpen dari hasil belajar siswa dalam pembelajaran
menyusun teks cerpen pada pertemuan sebelumnya .
4. Peneliti memberikan gagasan menggunakan model pembelajaran Cooperative
Integrated Reading and Composition CIRC berbantuan media potel. Pada penelitian ini model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and
Composition CIRC berbantuan media potel belum pernah diterapkan dalam pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen di kelas VII-E SMP Negeri 1
Ampelgading Kabupaten Pemalang. 5.
Peneliti berkoordinasi dengan guru bahasa Indonesia kelas VII-E SMP Negeri 1 Ampelgading. Kegiatan koordinasi yang dilakukan dengan guru berupa
koordinasi instrumen tes, nontes, rencana pelaksanaan pembelajaran, media, serta hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran.
3.1.1.2 Tindakan