kelompok dengan saling merevisi hasil kerja kegiatan menelaah dan merevisi teks dalam kelompok secara bergantian dan mencermati kembali hasil kerja kelompok.
Aspek lain yang dapat mendukung pembelajaran ini adalah penggunaan media pembelajaran khususnya media grafis, yang sering disebut juga dengan
media visual dasar. Salah satu media yang termasuk dalam media grafis dan digunakan dalam penelitian ini adalah papan buletin bulletinboard berjudul
media potel, yang merupakan akronim dari ―pohon telaah‖. Penggunaan media
visual dasar tersebut, digunakan dalam rangka pemecahan masalah terhadap kurangnya minat siswa terhadap pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen.
Media potel dapat dijadikan sebagai sarana untuk merangsang dan memotivasi siswa untuk aktif, kreatif, dan berpikir kritis dengan cara yang efektif dan
menyenangkan. Pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen sangat tepat jika menggunakan media potel, karena siswa tidak hanya mengamati, tetapi siswa
belajar dan dapat berkompetisi dan menenemukan nilai karakter yang ada di dalam penggunaan media tersebut. Penggunaan media pembelajaran dalam
penelitian ini diharapkan dapat mempertinggi minat dan proses belajar siswa dan memberikan selingan bagi siswa agar bersemangat belajar dan tidak merasa jenuh.
1.2 Identifikasi Masalah
Pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen merupakan bagian dari pembelajaran menulis pada siswa SMP kelas VII dan pembelajaran ini perlu
mendapatkan perhatian khusus dan serius. Dalam pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen, siswa diharapkan
mampu menulis dengan lebih cermat, teliti, kritis, dan efektif
untuk menemukan ketidaktepatan isi, struktur, kaidah
kebahasaan dan sekaligus memperbaikinya sehingga menjadi teks cerpen yang baik dan benar.
Keterampilan menelaah dan merevisi teks cerpen pada siswa kelas VII-E SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang, menunjukkan hasil yang
belum memuaskan. Hal ini ditimbulkan oleh tiga faktor yaitu faktor siswa, guru, dan sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara dengan siswa dan proses pembelajaran pada prasiklus di SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang, ditemukan
berbagai faktor yang muncul sebagai akibat dari rendahnya keterampilan menelaah dan merevisi teks cerpen sebagai berikut: 1 siswa tidak konsentrasi
ketika membaca teks cerpen, 2 siswa sulit menggunakan kaidah kebahasaan yang baik dan benar, 3 siswa mengalami kesulitan dalam mengidentifikasi
kekurangan teks cerpen yang merupakan bekal awal untuk melakukan kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen, 4 siswa beranggapan bahwa belajar cerpen
sulit, 5 siswa tidak bersungguh-sungguh dalam proses pembelajaran. Di sisi lain, faktor guru juga ikut serta dalam mempengaruhi rendahnya
keterampilan menelaah dan merevisi teks cerpen pada siswa. Berdasarkan wawancara dengan guru bidang studi pada waktu prasiklus, ditemukan beberapa
faktor yang mempengaruhi rendahnya keterampilan menelaah dan merevisi teks cerpen pada siswa SMP Negeri 1 Ampelgading, antara lain: 1 guru sebagai
motivator tidak melaksanakan perannya dengan baik, guru kurang mampu menciptakan situasi pengajaran sastra yang mampu membangkitkan minat siswa
agar belajar menelaah dan merevisi teks cerpen dengan sungguh-sungguh, 2
guru sebagai fasilitator juga kurang mampu memfasilitasi siswa untuk berlatih menelaah dan merevisi teks cerpen, guru tidak menggunakan model maupun
media yang seharusnya dapat memberikan kesempatan siswa untuk mengembangkan potensi, dan masih terpaku pada buku pegangan atau buku teks
sebagai bahan pembelajaran, 3 guru hanya mengutamakan siswa yang aktif saja, sehingga siswa yang cenderung pasif semakin tidak mempunyai nyali dan
kesempatan untuk aktif dalam proses pembelajaran, 4 guru beranggapan bahwa dengan diterapkannya kurikulum 2013 semakin mempersulit guru, karena belum
adanya bahan ajar dan media yang mendukung. Sebagai tenaga pendidik, guru harus memberikan stimulus untuk
merangsang bakat dan minat siswa agar siswa lebih termotivasi dan tertarik dalam mengikuti pembelajaran. Selain itu, dengan diterapkannya kurikulum 2013, guru
hendaknya lebih bisa semakin kreatif dalam proses pembelajaran. Bukan sebaliknya, menghambat guru mencapai tujuan dalam pembelajaran. Untuk
mengatasi permasalahan ini, guru diharapkan lebih kreatif dalam menentukan model dan media pembelajaran yang tepat.
Faktor dari sekolah yang menyebabkan kurang sempurnanya pembelajaran adalah: 1 belum lengkapnya sarana dan prasarana penunjang pembelajaran,
seperti LCD yang seharusnya bisa digunakan sebagai media pendukung pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen, 2 buku bacaan di
perpustakaan juga belum tersedia lengkap. Permasalahan dalam pembelajaran menelaah dan merevisi teks cerpen
dapat diatasi dengan adanya pengajaran yang kreatif dari guru dalam
menggunakan model dan media pembelajaran yang tepat sehingga membuat siswa aktif dan berpartisipatif mengikuti pembelajaran, salah satunya yaitu dengan
menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC berbantuan media potel. Dengan pembelajaran yang
menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC berbantuan media potel ini diharapkan siswa kelas VII-E
SMP Negeri 1 Ampelgading Kabupaten Pemalang mampu menelaah teks cerpen sesuai dengan struktur dan kaidah teks baik secara lisan maupun tulisan.
1.3 Pembatasan Masalah