Tes pengetahuan dilakukan dalam bentuk tes tertulis. Tes tersebut mengarahkan siswa untuk menentukan serta menunjukkan kesesuaian kaidah teks
cerpen dengan sebuah teks cerpen. Tes pengetahuan ditujukan pada satu indikator yaitu: mengidentifikasi kekurangan teks cerpen berdasarkam kaidah teks cerpen,
yang meliputi 1 cerpen adalah rekaan; 2 cerpen bersifat naratif; 3 cerpen bersifat singkat, padu dan intensif; 4 cerpen mengandung adegan, tokoh, dan
gera; 5 bahasa yang digunakan tajam, sugestif, dan menarik perhatian; 6 cerpen memiliki kesan tunggal; 7 cerpen mengandung interpretasi pengarang;
8 di dalam cerpen terdapat sebuah insiden utama; 9 cerpen mempunyai seorang yang menjadi tokoh utama; dan 10 di dalam cerpen terdapat satu efek atau kesan
yang menarik. Selain pengetahuan, keterampilan menulis cerita pendek juga menjadi hal
penting dalam penelitian ini. Tes keterampilan juga dilakukan dengan tes tertulis. Dalam tes ini, siswa diminta untuk menelaaah isi, struktur, dan kaidah kebahasaan
yang telah siswa lakukan sebelumnya, untuk merevisi teks cerpen. Oleh karena itu, dengan adanya kegiatan menelaah dan merevisi dapat menjadikan sebuah teks
cerpen yang baik dan benar. Tes keterampilan ditujukan pada beberapa indikator, yaitu: 1 menelaah dan merevisi ketidaksesuaian isi teks cerpen; 2 menelaah
dan merevisi ketidaksesuaian struktur teks cerpen; dan 3 menelaah dan merevisi ketidaksesuaian kaidah kebahasaan teks cerpen.
3.4.2 Indikator Data Kualitatif
Siswa dinyatakan berhasil dalam mengikuti pembelajaran ini apabila mereka menunjukkan perilaku yang baik dalam proses pembelajaran. Selain itu,
sikap religius dan sosial mereka juga berubah ke arah positif. Perubahan sikap
religius dan sosial dalam pembelajaran dapat dilihat dari penilaian nontes. Penilaian nontes tersebut berupa observasi, jurnal guru dan siswa, serta
dokumentasi. Dalam penelitian ini, peneliti menilai satu sikap religius berupa sikap
menghargai dan mensyukuri keberadaan bahasa Indonesia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa untuk mempersatukan bangsa Indonesia ditengah
keberagaman bahasa dan budaya. Sikap religius ditujukan dengan indikator: 1 berdoa secara khusyuk sebelum dan sesudah pembelajaran menelaah dan merevisi
teks dengan model CIRC berbantuan media ―potel‖ pohon telaah; 2 memberi salam sesuai dengan agama masing-masing sebelum dan sesudah menyampaikan
pendapat. Di samping itu, peneliti juga menilai sikap sosial siswa, yaitu memiliki perilaku jujur, tanggung jawab, dan santun dalam menanggapi secara pribadi hal-
hal atau kejadian berdasarkan hasil observasi. Sikap jujur ditunjukkan dengan indikator: 1 siswa menunjukkan perilaku tidak mencontek pekerjaan teman
dalam kegiatan; 2 menunjukkan perilaku mengungkapkan perasaan, melaporkan atau menyampaikan data atau informasi dengan apa adanya dan dapat dipercaya.
Sikap tanggung jawab ditunjukkan dengan indikator: 1 siswa berperilaku selalu melaksanakan tugas individu dengan baik; 2 peserta berperilaku didik selalu
melaksanakan tugas kelompok sesuai dengan pembagian tugas dengan baik. Sikap santun ditunjukkan dengan indikator: 1 siswa menggunakan bahasa yang santun
saat menyampaikan pendapat, sanggahan, maupun pertanyaan; 2 iswa menggunakan bahasa yang santun saat mengkritik pendapat
Selain perubahan sikap yang mengarah pada hal positif, proses pembelajaran juga menjadi bagian penting dalam indikator data kualitatif. Proses
pembelajaran ditujukan dalam beberapa indikator yaitu 1 keaktifan dan keantusiasan siswa dalam proses pembelajaran; 2 keaktifan dan keantusiasan
siswa dalam menelaah dan merevisi teks cerpen menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading and Composition CIRC; 3
keefektifan dan keantusiasan siswa menggunakan media potel; serta 4 keaktifan dan keantusiasan siswa dalam proses refleksi pembelajaran yang telah
berlangsung.
3.5 Instrumen Penelitian