berdasarkan cara pandang pembaca, amanat tidak lepas dari tema dan isi cerpen yang dikemukakan penulis.
Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan peneliti bahwa amanat adalah pesan atau nasehat yang ingin disampaikan pengarang yang membuahkan
kesan, kemudian ditangkap pembaca setelah membaca cerpen yang disampaikan secara tersurat melalui seruan, saran, peringatan, anjuran, atau nasehat, yang
disampaikan secara langsung ditengah cerita dan tersirat melalui tingkah laku tokoh menjelang akhir cerita.
2.2.1.3 Pengertian Teks Cerpen
Dalam Kurikulum 2013, mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan mata pelajaran berbasis teks. Teks tidak hanya terdiri atas kata dan kalimat, tetapi teks
juga terdiri atas sejumlah makna. Karena sifatnya sebagai satuan makna, teks harus dipandang dari dua sudut secara bersamaan, yaitu dari sisi hasil produk
dan dari sisi proses Halliday dan Hasan 1992:14. Teks dianggap sebagai produk karena teks merupakan keluaran output yang dapat direkam dan dipelajari. Teks
dianggap sebagai proses karena teks merupakan suatu proses pemilihan makna yang berlangsung terus menerus sampai terjadi satuan makna yang utuh.
Konsep teks berbeda dengan wacana. Hal ini seperti yang diungkapkan Van Dijk dalam Hartono 2012:116 bahwa wacana adalah suatu abstract
theoretical construction. Wacana adalah suatu bangun teoretis yang abstrak sehingga agaknya belum dapat dilihat sebagai perwujudan fisik bahasa. Wacana
berada pada tingkatan bahasa langue, tetapi belum sampai pada bentuknya. Adapun teks hakikatnya adalah realisasi dari konstruksi teoretis abstrak. Teks
berada pada tingkatan bahasa dan menjelma di dalam unsur fisik bahasa parole. Senada dengan Van Dijk, pendapat lain juga diungkapkan Edmondson dalam
Tarigan 2009:24,
wacana adalah
suatu peristiwa
berstruktur yang
dimanifestasikan dalam perilaku linguistik yang lainnya, sedangkan teks adalah suatu urutan ekspresi-ekspresi linguistik terstruktur yang membentuk suatu
keseluruhan yang padu uniter. Adapun Ricoeur dalam Sobur 2004:53 mendefinisikan bahwa teks adalah wacana berarti lisan yang difiksasikan ke
dalam bentuk tulisan. Pengertian teks juga dipaparkan oleh Halliday, Anderson dan Kathy
1997:1 yang mendefinisikan teks sebagai berikut. We live in a world of words. When these words are put together to
communicate a meaning, a piece of text is created. When you speak or write to communicate a message, you are constructing a text. When you
read, listen to, or view a piece of text, you are interpreting its meaning.
Creating a text requires us to make choices about the words we use and how we put them together. If we make the right choices then we can
communicate with others. Our choice of words will depend on our purposeand our surroundings context. Anderson dan Kathy 1997:1.
Kita hidup di dunia dengan kata-kata. Ketika kata-kata ini dirangkai bersama untuk mengomunikasikan sebuah makna, maka sebuah teks
diciptakan. Ketika kamu berbicara atau menulis untuk mengomunikasikan pesan, kamu membuat sebuah teks. Ketika kamu membaca, mendengarkan
atau melihat sebuah teks, kamu menginterpretasikan arti teks tersebut.
Membuat sebuah teks mengharuskan kita untuk memilih kata-kata yang kita gunakan dan bagaimana kita merangkainya. Jika kita menggunakan
pilihan yang benar kemudian kita dapat mengomunikasikan dengan yang lain. Pilihan kita terhadap kata-kata akan bergantung pada tujuan dan
sesuatu yang melingkupi konteks. Anderson dan Kathy 1997:1.
Berdasarkan penjelasan dari para ahli dapat disimpulkan bahwa teks merupakan kesatuan bahasa yang berupa rangkaian kata maupun kalimat yang
saling berkohesi dan berkoherensi, serta memiliki makna dan konteks. Teks dapat
berupa lisan maupun tulisan. Maka teks cerita pendek memiliki pengertian sebagai cerita pendek yang memiliki aturan dan kaidah tertentu dalam penyusunannya
yang saling berkohesi dan berkoherensi. 2.2.1.4
Ciri-ciri Teks Cerpen
Wahono 2013:164 menyebutkan sepuluh ciri-ciri teks cerita pendek, yaitu:
a bersifat rekaan fiksi,
b bersifat naratif,
c singkat, padu, intensif tidak bertele-tele,
d di dalamnya mengandung adegan, tokoh, dan gerak,
e bahasa yang digunakan harus tajam, sugestif dan menarik,
f memiliki kesan tunggal,
g mengandung interpretasi pengarang tentang konsepsinya mengenai kehidupan,
baik secara langsung maupun tidak langsung, h
sebuah insiden menguasai jalan cerita, i
mempunyai pelaku atau tokoh utama, dan j
harus menimbulkan suatu efek atau kesan yang menarik.
2.2.1.5 Struktur teks cerpen