Aspek Utama dalam Menelaah dan Merevisi Teks Cerpen

umum. Selain itu, perbaikan untuk teks cerpen yang dilakukan juga semakin luas meliputi isi dan struktur teks cerpen. Dapat uraian di atas dapat disimpulkan menelaah dan merevisi teks cerpen merupakan proses untuk memperbaiki tulisan dengan memperhatikan isi, struktur, dan kaidah bahasa meliputi ejaan, diksi, keefektifan kalimat, dan keterpaduan paragraf dalam sebuah teks cerpen sehingga menjadi teks cerpen yang baik dan benar.

2.2.2.2 Aspek Utama dalam Menelaah dan Merevisi Teks Cerpen

Pada Kurikulum 2013, menelaah dan merevisi teks cerpen merupakan bagian dari salah satu kompetensi dasar yang harus dicapai oleh siswa kelas VII SMPMTs. Kompetensi dasar itu adalah menelaah dan merevisi teks cerpen dengan memperhatikan struktur dan kaidah yang digunakan. Untuk dapat menelaah dan merevisi teks cerpen dengan baik perlu memperhatikan isi, struktur, dan kaidah kebahasaan teks cerpen.

2.2.2.2.1 Isi

Sebuah teks cerita pendek yang baik dan benar ialah teks cerita pendek yang mampu menyampaikan keinginan pengarang kepada pembaca. Maksud dalam teks akan terkandung dalam sebuah isi yang disampaikan pengarang kemudian sampai kepada pembaca. Isi berarti 1 sesuatu yang ada termuat, terkandung, dsb, 2 besarnya suatu ruangan atau volume, 3 apa yang tertulis di dalamnya tentang buku, surat, dsb, 4 inti atau bagian yang pokok dari suatu wejangan KBBI, 2011: 549. Pengertian isi yang paling tepat dan sesuai dengan konteks penelitian ialah isi yang berarti inti atau bagian yang pokok. Isi dalam cerpen mengandung unsur tokoh penokohan, latar, alur, sudut pandang, amanat, dan unsur lain yang pada paradigma lama unsur pembangun cerpen disebut sebagai unsur intrinsik. Tokoh penokohan perlu diperhatikan dalam kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen. Penggambaran tokoh yang dihadirkan dalam cerita terkadang tidak jelas dan tidak konsisten. Penggambaran tokoh di awal cerita bisa saja diceritakan sebagai tokoh yang baik, akan tetapi seketika berubah pada bagian tengah maupun akhir cerita. Selain tokoh, latar juga perlu diperhatikan dalam kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen. Penggambaran latar didukung oleh cara pengarang mendeskripsikan tempat dan suasana yang membentuk suatu latar. Pendeskripsian tempat dan suasana terkadang tidak berkaitan. Hal tersebut sangat mempengaruhi pemahaman pembaca. Apabila pendeskripsian tempat dan suasana tidak jelas dan berkaitan, maka pembaca tidak dapat memahami isi dari teks cerpen yang dimaksud pengarang. Selanjutnya, unsur yang perlu diperhatikan dalam kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen adalah alur. Penggambaran alur haruslah logis dan dapat diterima nalar pembaca. Apabila penggambaran alur tidak logis dan tidak dapat diterima nalar pembaca, maka pembaca dapat mengalami kesulitan dalam memahami isi dari teks cerpen yang dimaksud pengarang. Sama halnya dengan penggambaran latar. Unsur yang harus diperhatikan selanjutnya adalah sudut pandang. Sudut pandang adalah cara pengarang bercerita. Dalam sebuah teks cerpen hanya ada satu sudut pandang yang dihadirkan dari awal sampai akhir cerita dan harus konsisten. Unsur yang terakhir yaitu amanat. Amanat dapat disampaikan secara tersirat dan tersurat. Amanat berkaitan pula dengan alur cerita. Apabila alur cerita tidak logis, maka yang ada dalam cerita sulit untuk dicari. Dari paparan di atas, dapat disimpulkan bahwa isi merupakan faktor penting dalam menelaah dan merevisi teks cerpen karena isi merupakan inti terbentuknya sebuah teks cerpen. Kesalahan yang ditemukan pada masing-masing unsur merupakan hal-hal yang harus ditelaah dan direvisi agar menjadi teks cerpen yang baik dan benar.

2.2.2.2.2 Struktur

Sesuai dengan pembelajaran dalam kurikulum 2013, seluruh jenis teks memiliki struktur. Sesuai dengan strukturnya bahwa teks cerita pendek terdiri atas: 1 orientasi, 2 komplikasi, dan 3 resolusi Kemendikbud, 2013: 150. Orientasi adalah awal yang berisi pengenalah tokoh, latar tempat dan waktu, serta awalan masuk ke tahap berikutnya. Bagian komplikasi berisi tokoh utama berhadapan dengan masalah. Bagian komlikasi merupkan inti teks narasi dan harus ada. Sementara itu, bagian resolusi berisi pemecahan masalah. Masalah harus diselesaikan dengan cara yang kreatif. Dari paparan di atas, peran struktur teks cerpen dalam menelaah dan merevisi teks cerpen adalah mengurutkan bagian-bagian teks cerpen agar saling berkaitan satu dengan lainnya hingga memiliki kesatuan isi yang utuh.

2.2.2.2.3 Kaidah Kebahasaan

Selain isi dan struktur, dalam menelaah dan merevisi teks cerita pendek juga harus memperhatikan kaidah bahasa. Kaidah bahasa teks cerita pendek meliputi kohesi dan koherensi, kalimat efektif, pilihan kata, serta penulisan.

a. Kohesi dan koherensi

Tarigan 2009:92 mengatakan bahwa dalam kata kohesi, tersirat pengertian kepaduan, keutuhan; dan pada kata koherensi terkandung pengertian pertalian, hubungan. Jika kita kaitkan dengan aspek bentuk dan makna, dapat kita katakan bahwa kohesi mengacu kepada aspek bentuk, dan koherensi kepada aspek makna wacana. Selanjutnya dapat pula kita katakan bahwa kohesi mengacu kepada aspek formal bahasa, sedangkan koherensi mengacu kepada aspek ujaran Pada dasarnya cerita yang baik harus memperhatikan keterpaduan paragraf, dengan tujuan agar tidak terjadi kesalahan penafsiran makna antara pembaca dan penulis. Oleh sebab itu, penelaah yang baik harus senantiasa memperhatikan kohesi dan koherensi sebagai pendukung keterpaduan itu. Kohesi adalah hubungan perkaitan antara preposisi yang dinyatakan secara eksplisif oleh unsur-unsur gramatikal dan semantic dalam kalimat yang membentuk sebuah paragraph, sedangkan koherensi adalah hubungan perkaitan antara preposisi, tetapi perkaitan tersebut tidak secara eksplisif. Hal yang paling dominan dalam erpaduan paragraph adalah penggunaan konjungsi yang tepat. Dari paparan diatas, dapat disimpulkan bahwa kohesi dan koherensi merupakan faktor penting dalam kegiatan menelaah dan merevisi teks cerpen.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYUSUN TEKS CERITA PENDEK DENGAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) MENGGUNAKAN MEDIA PUZZLE PADA PESERTA DIDIK KELAS VII D SMP MUHAMMADIYAH 1

0 13 235

PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMODELAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PENINGKATAN KETERAMPILAN PEMODELAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED AND READING COMPOSITION (CIRC)(PTK di Kelas VII SMP Negeri 1 Kradenan

0 0 15

METODE COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPOSISI.

0 1 48

PENGARUH MODEL CIRC (COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION) TERHADAP EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SENI TARI PADA SISWA KELAS VII SMP YAS BANDUNG.

0 1 43

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS BERITA PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 GODEAN.

0 2 170

KEEFEKTIFAN STRATEGI COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) DALAM PEMBELAJARAN MENULIS TEKS EKSPLANASI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 KASIHAN.

0 0 273

PENINGKATAN HASIL BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC)

0 0 9

EFEKTIVITAS PENGGUNAAN MODEL COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA KETERAMPILAN MEMBACA PEMAHAMAN TEKS BIOGRAFI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 JETIS BANTUL

0 0 9

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) TERHADAP KEMAMPUAN

2 7 10

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DENGAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION (CIRC) PADA SISWA KELAS VIII D SMP NEGERI 2 PURWOKERTO TAHUN PELAJARAN 2014-2015

0 0 18