44
BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Deskripsi Pelaksanaan Penerapan Model Pembelajaran
Penelitian ini melibatkan guru bidang studi sains SD Negeri 04 Kendal Doyong yang berperan sebagai observer serta di bantu oleh beberapa observer
lain. Pelaksanaan model pembelajaran ini dijelaskan sebagai berikut :
Pertemuan I
Pada pertemuan I pada kelas experimen, guru memberikan penekanan pada jalannya proses pembelajaran dengan model pembelajaran kooperatif STAD
dengan bantuan media gambar Puzzle. Guru memberikan arahan dan tujuan dari proses pembelajaran yang diharapkan.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media gambar Puzzle ditunjang dengan RPP, LKS dan Puzzle yang berisi soal dan
jawaban yang telah disesuaikan dengan model pembelajaran dan silabus SD. Keaktifan siswa dalam pembelajaran kooperatif STAD dikembangkan melalui
kegiatan eksperimen berbantuan mainan yang tertuang dalam Lembar Kerja Siswa LKS yang direncanakan. Pada pertemuan I, awalnya siswa merasa kesulitan
menjawab pertanyaan-pertanyaan dan melakukan percobaan menggunakan mainan sehingga guru memberikan arahan agar langkah-langkah kegiatan dalam
45
LKS dilakukan secara urut sehingga pertanyaan-pertanyaan dapat dijawab dengan benar.
Kelemahan pada pertemuan pertama, alokasi waktu yang tersedia tidak cukup untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan
media gambar Puzzle. Hal ini disebabkan siswa masih merasa kebingungan dan belum terbiasa dengan model yang diterapkan. Penyebab yang lain yaitu
karakteristik siswa SD cenderung masih senang bermain pada saat melakukan kegiatan dalam LKS, sebagian siswa tidak disiplin, membuat gaduh dengan
mengganggu temannya dan sulit diatur. Guru memberikan arahan agar pertemuan berikutnya siswa mempelajari dahulu materi selanjutnya, sehingga siswa
memperoleh pengetahuan awal. Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran dilaksanakan seperti biasanya
dimana siswa mendengarkan penjelasan dari guru, mencatat dan menjawab pertanyaan. Dalam pembelajaran hanya beberapa siswa yang aktif menjawab
pertanyaan dari guru sedangkan yang lain masih banyak yang bermain sendiri dan ketika diberi pertanyaan dari guru mereka tidak bisa menjawab. Kelemahan pada
pertemuan I adalah guru belum bisa menumbuhkan motivasi belajar siswa.
Pertemuan II
Berpedoman dari pertemuan I, maka perlu dilakukan perbaikan pada pertemuan ke II. upaya yang dilakukan adalah dengan cara memotivasi siswa agar
berperan aktif dan bersungguh-sungguh dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini, mendapatkan respon positif dari siswa, pada pertemuan ke II ini proses
pembelajaran lebih berjalan lancar dari pertemuan sebelumnya, namun masih ada
46
siswa yang pasif dalam diskusi kelas. Untuk itu upaya guru untuk mengaktifkan siswa dengan cara menunjuk siswa yang kurang aktif untuk lebih aktif, dengan
memberikan pertanyaan dan memberi kesempatan mereka untuk mengungkapkan jawaban. Apabila siswa bisa menjawab pertanyaan dengan benar maka akan
mendapatkan penghargaan dari guru. Hal ini bertujuan untuk memotivasi siswa untuk lebih aktif dalam proses pembelajaran. Selain itu, tujuan metode yang
digunakan pada tahap kuis adalah untuk mereview pengetahuan siswa tentang materi gaya dalam proses pembelajaran, sehingga dapat menjadi salah satu
alternatif untuk mencegah penurunan motivasi dan konsentrasi belajar siswa. Kelemahan pada pertemuan ini, alokasi waktu yang tersedia masih tidak
cukup untuk melaksanakan model pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media gambar Puzzle karena sebagian siswa masih belum bisa disiplin dalam
pembelajaran, siswa masih bermain-main sendiri dan siswa masih saja membuat gaduh dengan mengganggu temannya. Guru memberikan arahan agar pertemuan
berikutnya siswa mempelajari dahulu materi selanjutnya, sehingga siswa memperoleh pengetahuan awal.
Sedangkan pada kelas kontrol pembelajaran berjalan seperti biasa, tetapi pada pertemuan II siswa lebih aktif menjawab pertanyaan dari guru jika
dibandingkan dengan pertemuan sebelumnya. Dalam pertemuan II guru lebih bisa memotivasi siswa dalam belajar sehingga siswa bersungguh sungguh dalam
mengikuti pembelajaran dan tidak bermain sendiri atau mengajak temannya bercerita.
47
Pertemuan III
Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media gambar Puzzle pada pertemuan ke III telah sesuai rencana. Siswa sudah mulai
terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga pada pertemuan III proses pembelajaran dapat berjalan lebih lancar dari pertemuan I dan II. Siswa
lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran walaupun masih dengan
bimbingan dari guru.
Kelemahan pada pertemuan ke III, masih ada siswa yang membuat gaduh mengganggu teman yang lain dan bermain-main sendiri tapi hal ini bisa di atasi
dengan teguran guru. Pada pertemuan III, guru lebih mengintensifkan proses pembimbingan
kepada siswa pada saat melakukan percobaan agar dapat berjalan lancar sehingga alokasi waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal.
Jika dibandingkan pada pertemuan sebelumnya pada kelas kontrol mengalami sedikit penurunan untuk keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan
dari guru. serta masih ada beberapa siswa yang bercerita sendiri atau tidak mendengarkan penjelasan dari guru.
4.1.2 Hasil Belajar