Ranah Kognitif Ranah Afektif

47 Pertemuan III Pelaksanaan model pembelajaran kooperatif STAD dengan bantuan media gambar Puzzle pada pertemuan ke III telah sesuai rencana. Siswa sudah mulai terbiasa dengan model pembelajaran yang diterapkan sehingga pada pertemuan III proses pembelajaran dapat berjalan lebih lancar dari pertemuan I dan II. Siswa lebih aktif dalam melakukan kegiatan pembelajaran walaupun masih dengan bimbingan dari guru. Kelemahan pada pertemuan ke III, masih ada siswa yang membuat gaduh mengganggu teman yang lain dan bermain-main sendiri tapi hal ini bisa di atasi dengan teguran guru. Pada pertemuan III, guru lebih mengintensifkan proses pembimbingan kepada siswa pada saat melakukan percobaan agar dapat berjalan lancar sehingga alokasi waktu yang tersedia dapat dimanfaatkan dengan maksimal. Jika dibandingkan pada pertemuan sebelumnya pada kelas kontrol mengalami sedikit penurunan untuk keaktifan siswa dalam menjawab pertanyaan dari guru. serta masih ada beberapa siswa yang bercerita sendiri atau tidak mendengarkan penjelasan dari guru.

4.1.2 Hasil Belajar

4.1.2.1 Ranah Kognitif

Hasil belajar kognitif peserta didik diperoleh melalui hasil postes yang dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti ditunjukkan Gambar grafik 4.1 48 Gambar grafik. 4.1 Perbedaan post test siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol Berdasarkan Gambar grafik 4.1 dapat diketahui perbedaan pencapaian nilai rata-rata kelas. Nilai postes dari kelas experimen dan kelas kontrol terlebih dahulu dengan uji chi-kuadrat. Dengan melakukan uji normalitas pada nilai postes didapatkan nilai 2 ℎ kelas experimen = 14,28 dan 2 ℎ kelas kontrol = 9,73 dengan taraf signifikan = 5 diperoleh 2 = 11,07. Jelas 2 ℎ 2 , sehinggga dapat dikatakan bahwa nilai postest kelas eksperimen dan kelas kontrol terdistribusi normal Perhitungan secara lengkap disajikan pada Lampiran 39 dan Lampiran 40. Uji kesamaan dua varians digunakan untuk mengetahui kesamaan varians dari sampel, yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dengan melakukan uji kesamaan dua varians pada nilai postes didapatkan nilai ℎ = 1,8953. Dengan taraf signifikansi α = 5 diperoleh = 1,97. Perhitungan secara lengkap disajikan pada Lampiran 41. Jelas ℎ , hal ini berarti kedua kelas 20 40 60 80 100 nilai t erendah nilai t ert inggi nilai rat a- rat a experim en kont rol 49 mempunyai varians yang sama. Sehingga rumus yang digunakan dalam uji perbedaan dua rata-rata peningkatan hasil belajar adalah uji-t. Uji perbedaan dua rata-rata uji-t bertujuan untuk mengetahui apakah rata- rata hasil belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Berdasarkan perhitungan uji-t data postest, didapatkan ℎ = 5,499 dan = 2,047 dengan taraf signifikansi á = 5. Karena ℎ maka Ha diterima, sehingga dapat dijelaskan bahwa terdapat perbedaan nilai yang signifikan antara kelas kontrol dan kelas experimen. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 42.

4.2.1.2 Ranah Afektif

Pengukuran aktivitas afektif siswa kelas experimen dilakukan dengan 5 aspek diantaranya adalah kehadiran dikelas, kedisiplinan mengikuti pembelajaran, kejujuran dalam pembelajaran, perhatian mengukuti pelajaran dan kerapian. Sedangkan pengukuran aktivitas afektif pada siswa kelas kontrol dilakukan dengan 4 aspek diantaranya adalah kehadiran dikelas, kedisiplinan mengikuti pembelajaran, kejujuran dalam pembelajaran, dan perhatian mengukuti pelajaran. Hasil penilaian aktivitas afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil aktivitas afektif kelas ekperimen dan kelas kontrol Experiment Kriteria Kontrol Kategori Pertemuan I 83.48 Sangat tinggi 76.52 Tinggi Pertemuan II 84.09 Sangat tinggi 83.95 Sangat tinggi Pertemuan III 85.00 Sangat tinggi 83.45 Sangat tinggi 50 Dari tabel 4.1 dapat diketahui perbedaan pencapaian tingkat aktivitas afektif siswa. Diketahui bahwa tingkat aktivitas afektif siswa menunjukkan tidak berbeda secara signifikan. Pencapaian aktivitas afektif kelas eksperimen lebih tinggi dibanding kelas kontrol yaitu pada pertemuan I pencapaian kelas experimen sebesar 83,48 sedangkan pencapaian kelas kontrol sebesar 76,52. Sedangkan pada pertemuan II untuk pencapain kelas experimen sebesar 84.09 dan pencapaian pada kelas kontrol 83.95. Begitu pula untuk pertemuan III pada kelas experimen 85.00 sedangkan untuk kelas kontrol pencapaian sebesar 83.45. Hasil belajar afektif peserta didik dapat digambarkan dalam bentuk diagram seperti ditunjukkan Gambar grafik 4.2. Gambar grafik. 4.2 Perbedaan aktivitas afektif siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol

4.2.1.3 Ranah Psikomotorik

Dokumen yang terkait

USAHA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PADA SOAL CERITA MELALUI PEMANFAATAN MEDIA KARTU DAN POSTER DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD PADA POKOK BAHASAN OPERASI HITUNG PECAHAN PADA SISWA KELAS V

0 11 121

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE DUA TINGGAL DUA BERTAMU DENGAN MEDIA SUDOKU UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X PADA POKOK BAHASAN HIDROKARBON.

0 4 22

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF JIGSAW DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA POKOK BAHASAN STRUKTUR ATOM KELAS XI SMA.

0 7 17

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK Penerapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Adiktif Dan Psikotropika Pada Siswa Kelas VIII F SMP N

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK Penerapan Strategi Pembelajaran Crossword Puzzle Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pokok Bahasan Zat Adiktif Dan Psikotropika Pada Siswa Kelas VIII F SMP N

1 2 14

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD DENGAN MEDIA VCD UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Pokok Bahasan Ku

0 2 15

PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN MODEL CROSSWORD PUZZLE DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BIOLOGI PADA SISWA KELAS VIIID SMP NEGERI 2 BAKI SUKOHARJO.

0 2 16

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CROSSWORD PUZZLE DENGAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATERI EKOSISTEM KELAS VII SMP NEGERI 3 COLOMADU.

2 4 16

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Team Achievement Division (STAD) Dengan Menggunakan Media Benda Nyata Untuk Meningkatkan Kemampuan Menjumlah dan Mengurangi Pecahan Pada Siswa Kelas V SD Ne

0 1 17

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS V SD NEGERI 021 RUMBAI

0 0 13