119
rendah setelah aspek kesesuain gerak. Aspek ini menjadi tujuan yang akan ditingkatkan pada tindakan siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar
65,70. Pada siklus II, mengalami peningkatan nilai menjadi 73,00 atau meningkat sebesar 11,11. dari siklus I. Pada perbaikan tindakan siklus II, siswa dituntut
berlatih menekankan irama-irama pada dialog yang akan dimainkan, sehingga pada saat pementasan sedikitnya siswa masih ingat penggunaan tekanan yang
mereka latih terlebih dahulu. Sehingga hasil siswa pada siklus II mengalami perbaikan, yakni siswa mampu memperhatikan kesesuaian penekanan dalam
dialog dengan konsisten.
4.2.1.4 Perubahan Nilai Aspek Ketepatan MimikGerak-Gerik
Aspek ketepatan mimikgerak-gerik adalah aspek yang banyak diabaikan oleh siswa memainkan sebuah karakter pada saat bermain drama. Aspek ketepatan
mimikgerak-gerik ini menjadikan karakter semakin hidup, akan terlihat hidup bila seorang pemain memunculkan ekspresi-ekspresi muka maupun gerak-gerik
yang sesuai dengan karakter tokoh yang dibawakan dengan wajar. Nilai aspek ini tidak begitu memuaskan, karena ketika siswa memainkan karakternya masing-
masing mereka belum bisa menghayati karakter dengan baik, terlihat pada saat siswa dihadapkan dengan kondisi marah siswa masih ada yang tertawa tidak
wajar. Oleh karena itu, perolehan nilai rata-rata untuk aspek ini pada siklus I sebesar 66,50. Pada tindakan perbaikan siklus II guru lebih menekankan
keseriusan siswa dalam menghayati peranya masing-masing, sehingga pada siklus II mencapai nilai 73,50 atau dengan peningkatan persentase sebesar 10,53.
120
4.2.1.5 Perubahan Nilai Aspek Ketepatan GesturGerak
Perubahan nilai rata-rata aspek ketepatan gesturgerak yang terjadi pada siklus II cukup memuaskan. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa pada aspek
ketepatan gesturgerak mencapai nilai rata-rata sebesar 61,25 atau dalam kategori baik. Meskipun apek ini tergolong kategori baik, namun aspek ketepatan
gesturgerak memperoleh nilai rata-rata yang paling rendah serta belum memnuhi nilai rata-rata 70,00. Nilai rata-rata aspek ketepatan gesturgerak sangat rendah di
sebabkan karena siswa kurang memanfaatkan fungsi anggota tubuhnya berupa gerakan-gerakan luwes dan tidak kaku sesuai dengan karakter yang di mainkan.
Perbaikan tindakan siklus II berupa mengajak siswa untuk berlatih melakukan gerakan-gerakan dari hasil konsentrasi fokus pada satu karakter saja. sehingga
pada siklus II perolehan peningkatan nilai siswa sangat memuaskan dengan nilai rata-rata mencapai 78,20 atau dengan peningkatan persentase sebesar 27,67.
Jadi, menurut deskripsi nilai peningkatan tiap aspek pada siklus II diatas dapat disimpulkan bahwa rata-rata nilai keterampilan siswa dalam aspek ketepatan
ucapanpelafalan, aspek kesesuaian penggunaan intonasi, aspek penggunaan nadatekanan, aspek ketepatan mimikgerak-gerik, dan aspek kesesuaian
gesturegerak telah mengalami peningkatan nilai. Dengan demikian pembelajaran bermain drama menggunakan teknik Demonstrations-Performance dan media
VCD bermain drama dapat dijadikan solusi pemecahan untuk meningkatkan kemampuan bermain drama siswa.
Berikut ini disajikan gambar yang menyatakan perbandingan nilai rata-rata siswa tiap aspek antara siklus I dan dan siklus II.
121
Gambar 5 Diagram Batang Perbandingan Nilai Rata-rata Siswa Tiap Aspek pada Siklus I dan Siklus II
Keterangan Gambar: Aspek 1
:
Ketepatan Ucapanpelafalan
Aspek 2 :
kesesuaian penggunaan intonasi
Aspek 3 :
Kesesuaia penggunaan nadatekanan
Aspek 4 :
Ketepatan mimikgerak-gerik
Aspek 5 :
Ketepatan gesturgerak Peningkatan nilai tes yang diraih siswa selain disebabkan perbaikan tahap
perencanaan, tindakan, serta refleksi siklus I juga disebabkan pula oleh beberapa
10 20
30 40
50 60
70 80
1 2
3 4
5
70.5 66.5