65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini meliputi hasil tes dan nontes. Hasil penelitian ini juga diperoleh dari nilai awal atau prasiklus, berupa keterampilan bermain drama
dengan teknik Demonstrations-Performance dan media VCD bermain drama. Sebelum tindakan penelitian dilakukan, hasil penelitian yang berupa tes
keterampilan bermain drama disajikan dalam bentuk data kuantitatif, sedangkan hasil penelitian nontes disajikan dalam bentuk deskripsi data kualitatif. Sistem
penyajian data hasil tes keterampilan bermain drama yang berupa angka disajikan dalam bentuk tabel, kemudian diuraikan analisis atau tafsiran makna dari laporan
tabel tersebut. Selanjutnya, data nontes dipaparkan dalam bentuk rangkaian kalimat secara deskriptif. Data nontes yang dipaparkan pada siklus I meliputi
observasi, wawancara, jurnal, dan dokumentasi foto, sedangkan pada siklus II, data nontes meliputi observasi, wawancara, jurnal, angket, dokumentasi foto.
Berikut ini diuraikan hasil prasiklus, siklus I dan siklus II.
4.1.1 Kondisi Awal
Kondisi awal adalah kondisi siswa sebelum dilaksanakan pembelajaran melalui teknik Demonstrations-Performance dan media VCD bermain drama.
Kondisi awal subjek penelitian menjadi dasar pemilihan kelas VIII F SMP Negeri 40 Semarang adalah karena rendahnya kemampuan siswa dalam bermain drama.
Sebelum melakukan tindakan siklus I dan siklus II, peneliti melakukan wawancara
66
untuk mengetahui nilai rata-rata tes bermain drama yang telah dilakukan oleh guru. Nilai tersebut digunakan sebagai nilai awal untuk membandingkan dan
menentukan standar ketuntasan pada siklus I dan siklus II. Berikut ini hasil tes
bermain drama prasiklus. Tabel 3 Hasil Tes Keterampilan Bermain Drama Prasiklus
No Kategori
Nilai F
Jumlah Nilai Persen
1 Sangat Baik
81-100 0.00
= 225038
2 Baik
61-80 16
1080 42.11
= 59.21
3 Cukup
41-60 19
1050 50.00
cukup 4
Kurang 0-40 3
120 7.90
Jumlah 38
2250 100.00
Rata-rata Nilai
Berdasarkan tabel tersebut dapat diketahui bahwa hasil rata-rata tes bermain pada prasiklus mencapai 59,21. Dari 38 siswa tidak ada yang mendapat
nilai dengan kategori sangat baik 81-100. Untuk kategori nilai baik 61-80 dicapai oleh 16 siswa atau sebesar 42,11 dari keseluruhan jumlah siswa. Untuk
kategori nilai cukup dicapai 19 siswa atau 50. Adapun 3 siswa sisanya atau sebesar 7,9 masih mendapat nilai kurang 0-40. Hasil tes tersebut dapat
dikategorikan cukup, namun belum menunjukkan hasil yang maksimal. Oleh karena itu, perlu dilakukan tindakan siklus I sebagai perbaikan hasil tes bermain
drama pada Prasiklus. Nilai rata-rata pada prasiklus ini digunakan untuk menentukan standar ketuntasan nilai tes bermain drama pada siklus I, yaitu
sebesar 70,00.
67
Diagram 1 Hasil Tes Keterampilan Bermain Drama Prasiklus
Diagram 1 tersebut menjelaskan bahwa nilai mayoritas yang diperoleh siswa yaitu 50,00 berada pada kategori cukup yaitu dengan rentang nilai 41-60.
Kategori baik dengan rentang nilai 61-80 dicapai siswa dengan persentase sebesar 42,11. Selanjutnya yang mendapatkan kategori nilai kurang dengan rentang nilai
0-40 sebesar 7,90. Masih rendahnya keterampilan siswa dalam bermain drama disebabkan
beberapa faktor, yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Faktor internal yang berasal dari dalam diri siswa adalah sikap siswa yang meremehkan pelajaran
Bahasa Indonesia yang dianggap mudah, pengetahuan awal siswa yang belum cukup memadai ketika bermain drama, banyaknya kesalahan yang dilakukan oleh
siswa ketika bermain drama, siswa kurang terampil dalam bermain drama, dan siswa kurang percaya diri dalam memerankan karakter tokoh yang dibawakan.
Faktor internal ini terlihat pada siswa oleh karena siswa kurang begitu memperhatikan penggunaan; lafal, intonasi, nadatekanan, mimikgerak-gerik, dan
0.00 5.00
10.00 15.00