6
memanfaatkan adanya media VCD bermain drama yang akan menyelaraskan di dalam penyampaian materi.
Dengan memanfatkan teknik Demonstrations-Performance dan media VCD bermain drama ini diharapkan kesulitan selama ini yang dihadapi siswa
dalam kegiatan apresiasi peran dapat teratasi, kemampuan siswa dalam pembelajaran bermain drama dapat di tingkatkan, nilai-nilai yang terkandung
dalam pembelajaran dapat lebih diserap oleh siswa, keterampilan berbicara siswa dapat diperbaiki dan ditingkatkan, pengetahuan siswa tentang kaidah sastra
bertambah sehingga siswa dapat bermain sekaligus belajar. Dari kesulitan-kesulitan tersebut dapat menggugah para guru untuk
memilih metode, teknik, dan media yang sesuai sehingga siswa dapat dengan cepat menguasai kompetensi dasar yang dimaksud, yakni keterampilan bermain
drama. Hal tersebut menuntut guru dalam kesungguhan merencanakan dan melaksanakan program pengajarannya serta memilih media yang cocok dan
menarik sehingga dapat menghasilkan hasil belajar yang optimal.
1.2 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, kompetensi dasar bermain drama telah diajarkan dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, akan
tetapi motivasi dan keseriusan siswa dalam mengikuti pembelajaran bermain drama di SMP Negeri 40 masih begitu rendah. Hal ini disebabkan beberapa faktor
yang berpengaruh, yaitu faktor siswa dan faktor guru. Faktor-faktor tersebut, dapat diuraikan sebagai berikut.
7
Adapun faktor dari siswa, kurang berminatnya untuk mengikuti pelajaran bahasa Indonesia dikarenakan membosankan, siswa menganggap bermain peran
sebagai keterampilan yang sulit dilakukan, siswa malu untuk mengekspresikan diri dalam berperan. Seorang guru harus lebih memfokuskan perhatianya tentang
hal ini, adanya kompetensi dasar yang akan dicapai siswa hendasknya menjadi perhatian utama dan segera melakukan apersepsi yang akan memudahkan siswa
melakukan pemahaman terhadap pembelajaran yang akan dicapainya. Faktor dari guru, dalam pembelajaran bermain drama ceramah menjadi
pilihan utama dalam pembelajaran sehingga terkesan monoton. Pemanfaatan teknik maupun metode yang digunakan guru masih sangat tradisional dan kurang
bervariasi. Hal ini, menyebabkan siswa merasa jenuh dan bosan dengan pembelajaran tersebut. Adanya masalah-masalah tersebut dapat menggugah para
guru untuk memilih metode, teknik, dan media yang sesuai agar para siswa dapat dengan cepat menguasai keterampilan bermain drama.
1.3 Pembatasan Masalah
Agar pembahasan masalah tidak terlalu luas. Peneliti membatasi permasalahan yang akan menjadi bahan penelitian yaitu berkaitan dengan
pemanfaatan teknik dan media pembelajaran, khususnya pembelajaran bermain drama dengan improvisasi diri. Keterampilan siswa dalam bermain drama dengan
improvisasi diri masih begitu rendah, hal ini disebabkan cara bimbingan guru yang kurang kreatif dan menarik. Akan tetapi guru selama ini hanya
menggunakan metode ceramah yang membosankan, sehingga tidak menstimulus
8
respon minat siswa untuk lebih mengekspresikan diri dalam kegiatan bermain drama dengan baik. Oleh sebab itu, keterampilan siswa dalam mengapresiasikan
dan atau mengimprovisasikan diri kurang total. Kurangnya keterampilan bermain drama siswa yang disebabkan oleh kurang tepatnya teknik pembelajaran yang
digunakan guru. Salah satu upaya untuk meningkatkan keterampilan bermain peran dengan improvisasi diri, peneliti memanfaatkan penggunaan teknik
Demonstrations-Performance melalui media VCD bermain drama.
1.4 Rumusan Masalah