46
merefleksikan pembelajaran bermain drama berkenaan dengan pemanfaatan teknik Demonstrations-Performance dan media VCD bermain drama dalam
pembelajaran bermain drama yang sudah dilakukan, 3 Guru memberikan dorongan terhadap siswa untuk terus belajar bermain drama di luar jam pelajaran
seperti pada kegiatan ekstrakulikuler dramateater, 4 Pada akhir pembelajaran, guru membagi lembar jurnal kepada siswa untuk mengetahui kesan, tanggapan
dan saran siswa terhadap materi, cara mengajar, teknik, dan media yang digunakan guru dalam proses pembelajaran, dan 5 Guru menutup pelajaran.
3.1.2.3 Observasi
Observasi dilakukan dari awal proses pembelajaran berlangsung. Dalam hal ini, di ambil dari segala peristiwa yang berhubungan dengan pembelajaran,
baik aktivitas siswa selama melakukan kegiatan pembelajaran maupun respon siswa terhadap teknik dan media pembelajaran, yaitu teknik Demonstrations-
Performance dan media VCD bermain drama. Pengambilan data dilakukan
melalui tes dan nontes.
Pengambilan data secara tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam memerankan drama. Cara nontes seperti wawancara digunakan
untuk mendapatkan data melalui pendapat siswa mengenai pembelajaran dan hal-hal yang melingkupi pembelajaran bermain drama. Tujuan dilakukanya
observasi adalah untuk mengetahui gambaran perilaku siswa selama pembelajaran berlangsung. Tahap ini sangat penting dan membutuhkan
pengamatan yang teliti dan sabar dengan tujuan untuk memberikan masukan pada perbaikan siklus selanjutnya.
47
3.1.2.4 Refleksi
Refleksi pada siklus I dilakukan untuk perbaikan pelaksanaan siklus II. Refleksi pada siklus I adalah hasil perenungan pembelajaran pada siklus I. hasil
refleksi pada siklus I di dapatkan melalui hasil tes dan nontes sehingga dapat ditemukan kelebihan maupun kekurangan dari proses pembelajaran yang telah
dilakukan pada siklus I. adapun kekurangan yang masih ditunjukkan oleh siswa yaitu 1 terdapat kesalahan-kesalahan siswa pada saat memerankan karakter, 2
siswa kurang memperhatikan penguatan unsur-unsur penting dalam drama, 3 kurangnya pemberian contoh-contoh karakter oleh guru, dan 4 kurangnya
latihan-latihan penguatan unsur-unsur penting drama dengan menambah latihan- latihan contoh karakter. Kekurangan yang terjadi pada siklus I ini dapat
digunakan sebagai dasar untuk diadakannya langkah perbaikan. Dari kekurangan yang ditemukan pada siklus I dapat digunakan sebagai dasar untuk diadakannya
langkah perbaikan. Perbaikan dari kekurangan pada siklus I itu diterapkan pada langkah-langkah pembelajaran pada siklus selanjutnya, sehingga pembelajaran
yang terjadi akan lebih baik serta mengalami perbaikan.
3.1.3 Prosedur Tindakan Siklus II