Instrumen Tes Instrumen Penelitian

54

3.4 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini berupa instrumen tes dan nontes.

3.4.1 Instrumen Tes

Dari kompetensi dasar bermain peran bermain drama sesuai dengan naskah yang di tulis siswa serta memperhatikan beberapa indikator yang sesuai, yaitu 1 Mampu bermain drama dengan menghayati watak tokoh yang di perankan olehnya, 2 Siswa mampu menggunakan lafal, intonasi, nadatekanan, mimikgerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh yang diperankan olehnya. Tes yang digunakan pada penelitian ini adalah tes unjuk kerja. Tes unjuk kerja yang di nilai pada penelitian ini berdasarkan pada pemenuhan indikator yang harus dicapai dalam pembelajaran, yaitu siswa mampu menghayati watak tokoh dan siswa mampu menggunakan lafal, intonasi, nadatekanan, mimikgerak-gerik yang tepat sesuai dengan watak tokoh yang dibawakan. Aspek yang dinilai dalam penggunaan lafal, intonasi, nadatekanan, mimikgerak-gerik, dan gertureolah tubuh yang tepat sesuai dengan watak tokoh yaitu 1 ketepatan ucapan, 2 penggunaan intonasi, 3 penempatan nadatekanan, 4 ketepatan mimikgerak-gerik yang sesuai dengan watak tokoh, dan 5 Gesture olah tubuh yang sesuai dengan watak tokoh. Masing-masing aspek penilaian tersebut di atas tidak harus guru sendiri yang melaksanakan. Penilaian tersebut bisa juga dilakukan oleh teman sejawat untuk menilai aspek per aspek dari siswa. Berikut ini kriteria atau rubrik 55 pendamping tes performasi yang dijadikan pedoman dalam melakukan penilaian uji kompetensi bermain drama. Table 2 Kriteria Penyekoran Tes Keterampilan Bermain Drama No Aspek penilaian Kriteria Skor dan pernyataan penilaian 1. Konsistensin ya pengucapan pelafalan dengan tepat Pengucapan dilafalkan secara konsisten dan tepat 4- Pengucapanpelafalan diujarkan dengan tepat dan selalu menjaga kekonsistennya 3- Pengucapanpelafalan diujarkan dengan tepat,tetapi kurang konsisten 2- pengucapanpelafalan diujarkan kurang tepat dan konsisten 1- Tidak adanya pengucapan yang diujarkan dengan tepat dan konsisten 4 2. Memperhatik an penggunaan intonasi Kesesuaian penggunaan intonasi dengan baik 4- Pemilihan intonasi diperhatikan dengan baik dan sangat sesuai 3- Pemilihan intonasi baik dan sesuai 2- Pemilihan intonasi diperhatikan cukup baik dan sesuai 1- Kurang memperhatikan pemilihan intonasi yang sesuai 4 3. Penggunaan nadatekanan Kesesuaian penekanan nada dalam dialog 4- Penekanan nada dilakukan sangat sesuai dan konsisten 3- Penekanan nada dilakukan dengan baik tetapi kurang sesuai dan kurang sesuai 2- Penekanan nada dilakukan dengan cukup baik tetapi tidak adanya konsistensi penggunaan tekanan 1- Tidak adanya penekanan, konsistensi nada yagn dilakukan 4 4. Ketepatan mimikgerak- gerik Kesesuain dengan watak tokoh 4- Pengimajian gerakmimik sangat tepat dan sesuai karena tidak terjadi kesalahan 3- Dalam mengimajinasikan gerakmimik terdapat beberapa kesalahan 1 sampai 3 kali 2- Dalam mengimajinasikan gerakmimik terdapat beberapa kesalahan 4 sampai 7 kali 1- Dalam mengimajinasikan gerakmimik terdapat beberapa kesalahan 8 sampai 10 kali 4 5. Ketepatan gestireolah tubuh Kesesuaian dengan watak tokoh 4- Gestreolah tubuh sudah sesuai dengan watak tokoh 3- Gestureolah tubuh terdapat ketidak sesuaian dengan watak tokoh 1 sampai 3 kali 2- Gestureolah tubuh terdapat ketidak sesuaian dengan watak tokoh 4 sampai 7 kali 4 56 1- Gestureolah tubuh terdapat ketidak sesuaian dengan watak tokoh 8 sampai 10 kali Skor maksimal 20 Tes keterampilan bermain drama dilakukan satu kali dalam tiap siktus, yaitu dilaksanakan selama siklus berlangsung. Nilai keterampilan bermain drama siswa diperoleh dari skor total keseluruhan aspek hasilnya dibagi sekor maksimal 20 dan dikali 100. Hasilnya disesuaikan dengan parameter penelitian untuk menentukan kategori yang diperoleh siswa. Maka dapat dikemukakan bahwa siswa dikatakan sempurna apabila memiliki total nilai 100. Hal itu dapat dilihat dari rumus berikut. 100 100 = × = ∑ maksimal skor siswa skor NA Kategori nilai 81-100 = sangat baik 61-80 = baik 41-60 = cukup 0-40 = kurang

3.4.2 Instrumen Nontes

Dokumen yang terkait

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

AN ANALYSIS OF GRAMMATICAL ERRORS IN WRITING DESCRIPTIVE PARAGRAPH MADE BY THE SECOND YEAR STUDENTS OF SMP MUHAMMADIYAH 06 DAU MALANG

44 306 18

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25

HUBUNGAN ANTARA STRES DAN PERILAKU AGRESIF PADA REMAJA

11 143 2

PERBEDAAN MOTIVASI BERPRESTASI ANTARA MAHASISWA SUKU JAWA DAN SUKU MADURA

6 144 7

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TENTANG DESAIN KEMASAN PRODUK DENGAN INTENSI MEMBELI

9 123 22