117
Tabel 20 Peningkatan Keterampilan Bermain Drama Tiap Aspek Penilaian
No. Aspek Penilaian
Rata-rata Siklus I
Rata-rata Siklus II
Peningkatan
1. Ketepatan ucapanpelafalan
70,50 77,50 10,00 2. Kesesuaian
penggunaan intonasi
66,50 73 9,77 3. Kesesuaia
penggunaan nadatekanan
65,70 73 11,11 4. Ketepatan
mimikgerak- gerik
66,50 73,50 10,53 5. Ketepatan
gesturgerak 61,25
78,20 27,67
Jumlah 330,50 375,25
69,08 Rata-rata nilai
66,05 75,00
13,55
Berdasarkan rekapitulasi data hasil tes kemampuan bermain drama dari siklus I ke siklus II, sebagaimana tersaji pada tabel 20 di atas, dapat dijelaskan
bahwa kemampuan siswa pada setiap aspek penilaian bermain drama mengalami peningkatan nilai dan persentase. Berikut ini disajikan perbandingan rata-rata nilai
tes dan skor nilai tiap-tiap aspek penilaian kemampuan bermain drama beserta analisisnya.
4.2.1.1 Perubahan Nilai Aspek Ketepatan Ucapan pelafalan
Pada siklus I, nilai rata-rata pada aspek Ketepatan Ucapanpelafalan masih termasuk dalam kategori baik, yaitu 70,50. Bahwa hal ini pada siklus I siswa
sudah dapat memperhatikan pengucapan dialog dengan tepat dan menjaga kekonsistennya pengucapan, walaupun masih ada beberapa siswa yang masih
kurang memperhatikannya. Tetapi pada siklus II, setelah dilakukan refleksi pada pementasan siklus I berkenaan dengan ketepatan ucapan dan pelafalan hasil nilai
118
rata-rata pada siklus II mencapai 77,50. Hal ini membuktikan bahwa siswa semakin terampil dalam mengorganisasikan kalimat dan memperhatikan
penggunaan nada secara tepat dan menjaga konsistensinya sesuai dengan suasana karakter yang dibawakan dalam bermain drama. Peningkatan aspek ini mencapai
10,00.
4.2.1.2 Perubahan Nilai Aspek Kesesuaian Penggunaan Intonasi
Pada siklus I, nilai rata-rata siswa pada aspek kesesuaian penggunaan intonasi mencapai nilai rata-rata sebesar 66,50 atau dalam kategori baik.
Meskipun dalam kategori baik nilai tersebut masih dibawah standar nilai rata-rata yang diharapkan yakni 70,00. Hal ini disebabkan kurangnya pemahaman siswa
dalam hal pemilihan intonasi dengan karakter yang dimainkan. Siswa masih kebingungan dalam menentukan penggalan-penggalan dalam dialog. Dengan cara
menampilkan VCD bermain drama siswa dapat mengetahui cara menentukan intonasi melalui pemodelan VCD, teman sebaya, dan dari guru sebagai contoh
awal. Oleh karena itu, siswa perlu melakukan latihan-latihan membaca teks dialog dengan memperhatikan rasa dan suasana karakter, agar siswa menjadi terbiasa
mennikmati dan merasakan dialognya masing-masing. Nampaklah pada hasil siklus II terjadi peningkatan, yaitu sebesar 73,00 atau mencapai nilai rata-rata
9,70.
4.2.1.3 Perubahan Nilai Aspek Kesesuaia Penggunaan NadaTekanan
Perubahan nilai rata-rata aspek penggunaan nadatekanan yang terjadi pada siklus II cukup memuaskan. Dari kelima aspek yang di teliti, aspek
kesesuaian penggunaan nada dan tekanan memperoleh nilai rata-rata paling
119
rendah setelah aspek kesesuain gerak. Aspek ini menjadi tujuan yang akan ditingkatkan pada tindakan siklus II. Pada siklus I, nilai rata-rata siswa sebesar
65,70. Pada siklus II, mengalami peningkatan nilai menjadi 73,00 atau meningkat sebesar 11,11. dari siklus I. Pada perbaikan tindakan siklus II, siswa dituntut
berlatih menekankan irama-irama pada dialog yang akan dimainkan, sehingga pada saat pementasan sedikitnya siswa masih ingat penggunaan tekanan yang
mereka latih terlebih dahulu. Sehingga hasil siswa pada siklus II mengalami perbaikan, yakni siswa mampu memperhatikan kesesuaian penekanan dalam
dialog dengan konsisten.
4.2.1.4 Perubahan Nilai Aspek Ketepatan MimikGerak-Gerik