Pertanyaan Penelitian PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MARJINAL MELALUI PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM MENGEMBANGKAN KETERAMPILAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR PKBM TARUNA MURTI SRANDAKAN.

mengetahui informasi umum mengenai sebuah topik atau masalah yang belum diketahui maupun dipahami oleh seorang peneliti untuk kemudian mendeskripsikan apa adanya suatu variabel bukan untuk menguji hipotesis.

B. Subjek Penelitian

Subjek penelitian merupakan sumber data yang dapat memberikan informasi terkait dengan permasalahan penelitian yang diteliti. Teknik pengambilan subjek penelitian menggunakan teknik purposive, yakni dipilih dengan pertimbangan dan tujuan tertentu Sugiyono, 2014: 301. Adapun keriteria yang ditentukan oleh peneliti sebagai subjek penelitian adalah mereka yang terlibat pada kegiatan yang diteliti, mengetahui dan memahami informasi terkait penelitian. Oleh karena itu informan yang dipilih oleh penelitian adalah ketua PKBM, pendamping, tutornarasumber dan peserta didik program kecakapan hidup. Tabel 2. Daftar Informan Ketua, Pengelola, Tutor, Pendamping dan Peserta Didik No Nama LP Jabatan Kriteria 1 Bapak SS L Ketua PKBM Mengetahui pengelolaan program karena merupakan pimpinan dan penanggung jawab seluruh kegiatan program PKBM serta bertugas memonitoring perkembangan usaha dan memberikan solusi. 2 Ibu WD P Pengelola PKBM Dapat memberikan informasi karena beliau pengelola PKBM yang ditunjuk sebagai penanggungjawab program kecakapan hidup ini. 3 Ibu CT P Tutor Narasumber Merupakan tutor yang memberikan pelatihan sehingga dapat mengetahui apakah pelatihan yang ia lakukan berhasil atau tidak 4 Ibu YN P Pendamping Dapat memberikan informasi dengan jelas karena beliau yang mendampingi, memberikan arahan No Nama LP Jabatan Kriteria dan masukan bagi peserta program 5 10 Perempuan Peserta Didik P Peserta Program Perempuan peserta program merupakan peserta yang telah lulus pendidikan keaksaraan

C. Setting dan Waktu Penelitian

1. Setting Penelitian

Setting penelitian adalah tempat dimana kegiatan penelitian dilakukan. Penentuan setting penelitian dimaksudkan untuk memperjelas obyek yang menjadi sasaran penelitian agar permasalahan tidak terlalu luas. Penelitian ini dilakukan di PKBM Taruna Murti yang beralamat di Pondok, Trimurti, Srandakan, Bantul. Beberapa hal yang menjadi pertimbangan peneliti memilih PKBM Taruna Murti adalah: a. PKBM Taruna Murti merupakan PKBM yang melaksanakan program pendidikan kecakapan hidup yang difokuskan pada pengembangan keterampilan berwirausaha sehingga cocok untuk dijadikan setting penelitian b. Belum pernah dilakukannya penelitian tentang program kecakapan hidup di PKBM Taruna Murti

2. Waktu Penelitian

Penelitian tentang pemberdayaan perempuan marginal melalui program kecakapan hidup ini dilaksanakan pada tanggal 03 Juni sampai 15 Agustus 2016. Pada bulan Juni peneliti melakukan observasi awal terkait dengan permasalahan yang diteliti dan diikuti penelitian hingga bulan Agustus.

D. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Metode Wawancara Interview Menurut Supardi 2005: 121 wawancara merupakan pertemuan dua orang atau lebih yang bertujuan bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikonstruksikan makna dalam suatu topik tertentu. Metode wawancara dalam kontek ini berarti proses memperoleh suatu data dengan melakukan komunikasi langsung dengan responden penelitian. Menurut Suharsimi Arikunto 2010: 270 interview mula-mula menanyakan serentetan pertanyaan yang sudah terstruktur, kemudian satu persatu diperdalam dengan mengorek keterangan lebih lanjut. Dengan pedoman pertanyaan yang sudah dibuat diharapkan pertanyaan dan pernyataan responden lebih terarah dan memudahkan untuk rekapitulasi catatan hasil pengumpulan data penelitian. Wawancara dilaksanakan untuk mendapatkan informasi secara langsung dari pengurus PKBM maupun perempuan peserta program untuk mengambil data tentang implementasi, hasil program, perkembangan usaha, dan faktor-faktor yang mendukung dan menghambat program.

2. Metode Observasi

Observasi menurut Suharsimi Arikunto 2010: 199 dapat diartikan sebagai pengamatan seseorang terhadap sebuah fenomena atau keadaan, makhluk hidup, benda-benda maupun sesuatu hal yang ada disekitarnya.

Dokumen yang terkait

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN NONFORMAL MELALUI KECAKAPAN HIDUP WARGA BELAJAR PAKET C PADA KETERAMPILAN MENJAHIT DI SKB SUSUKAN KABUPATEN SEMARANG

2 55 121

DAMPAK PENDIDIKAN YANG BERORIENTASI PADA KECAKAPAN HIDUP TERHADAP PENDAPATAN WARGA BELAJAR DI PKBM ASUHAN AYAH BUNDA KOTA BINJA.

0 1 20

PENERAPAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP BIDANG USAHA MAKANAN RINGAN DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERWIRAUSAHA WARGA BELAJAR.

0 3 37

EVALUASI PENYELENGGARAAN PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP DALAM KERANGKA PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DI PKBM BINA TERAMPIL MANDIRI.

0 3 34

PEMANFAATAN HASIL PROGRAM PEMBERDAYAAN PEREMPUAN UNTUK PENINGKATAN KESEJAHTERAAN KELUARGA : Studi Kasus Pada Lulusan Program Pemberdayaan melalui Pendidikan Kecakapan Hidup-Life Skills membuat Keterampilan Daur Ulang Plastik yang Dilaksanakan oleh UPPKS A

0 0 38

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN KECAKAPAN HIDUP BIDANG BUSANA DALAM MEMBERDAYAKAN WARGA BELAJAR UNTUK MENCAPAI KEMANDIRIAN BERWIRAUSAHA.

0 2 82

KEBERMAKNAAN PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP MENJAHIT DI SKB SLEMAN TERHADAP WARGA BELAJAR DALAM AKTIVITAS BERWIRAUSAHA.

4 21 251

UPAYA PENINGKATAN GENERIC LIFE SKILLS WARGA BELAJAR PROGRAM PENDIDIKAN KECAKAPAN HIDUP SKB KOTA YOGYAKARTA.

2 15 166

PEMBERDAYAAN PEREMPUAN MELALUI PROGRAM PENDAMPINGAN SANGGAR KEGIATAN BELAJAR (SKB) DI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT(PKBM) DALAM MENGEMBANGKAN KEWIRAUSAHAAN BERBASIS POTENSI DAN UNGGULAN LOKAL DI KABUPATEN BANTUL.

0 2 153

Pemberdayaan Perempuan Melalui Pendidikan Kecakapan Hidup di Desa Wisata Bejiharjo

0 1 17