pembinaan kecakapan hiduplife skills adalah penekanan pada pentingnya pemberdayaan perempuan yang mandiri sebagai suatu
sistem yang mengorganisir diri mereka sendiri.
b. Prinsip Pemberdayaan Perempuan
Pemberdayaan perempuan menurut Sri Marwanti 2012: 138 mencakup tiga hal: 1 capacity building bermakna membangun
kemampuan perempuan; 2 cultural change yaitu perubahan budaya yang memihak kepada perempuan; 3 structural adjustment adalah
penyesuaian struktural yang memihak perempuan. Upaya pemberdayaan diarahkan pada tercapainya kesejahteraan masyarakat melalui kesetaraan
gender. Kriteria analisis yang digunakan dalam metode ini terdiri atas 5 kriteria, yaitu: 1 kesejahteraan; 2 akses; 3 penyadaran; 4
partisipasi; 5 kontrol. Sunit Agus Tri Cahyono 2008: 11-12 mengemukakan bahwa
prinsip-prinsip pemberdayaan sebagai berikut:
1 Pembangunan yang dilaksanakan harus bersifat lokal
2 Lebih mengutamakan aksi sosial
3 Menggunakan pendekatan organisasi komunitas atau
kemasyarakatan lokal 4
Adanya kesamaan kedudukan dalam hubungan kerja 5
Menggunakan pendekatan partisipasi para anggota kelompok sebagai subjek bukan objek
6 Usaha kesejahteraan sosial untuk keadilan
Menurut Andi Hanindito 2011: 12 kebijakan yang dibuat dalam pemberdayaan perempuan harus merangkul kebutuhan perempuan dan
memenuhi hak-hak dari perempuan tanpa melupakan kewajibannya. Kebijakan pemberdayaan perempuan diarahkan pada:
1 Perempuan sebagai potensi dan sumber kesejahteraan sosial
Perempuan dapat berperan dalam agen perubahan, yaitu berupaya memecahkan masalah yang dialami perempuan lain
melalui berbagai cara sesuai potensi yang ada pada dirinya.
2 Pengorganisasian perempuan sebagai kekuatan baru
Membangun kekuatan perempuan diperlukan kekuatan yang terorganisir.Harapannya perempuan mempunyai karakteristik
yang militant, mampu bekerja keras, serta disiplin yang tinggi sehingga dapat menjadi kekuatan baru sebagai penyeimbang
kekuatan sosial lainya yang sudah eksis dimasyarakat.
3 Perempuan siap membangun kemitraan dan jaringan
Keberadaan perempuan di dalam masyarakat tidak lagi dianggap sebagai warga kelas dua tetapi mitra sejajar yang
mempunyai kekuatan untuk membangun jaringan kerja dalam seluruh kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
Menurut Aida Vitalaya 2010: 19 kebijakan dari adanya pembangunan pemberdayaan perempuan adalah:
1 Meningkatkan kualitas hidup dan peran perempuan
2 Meningkatkan pemenuhan hak-hak perempuan atas
perlindungan dari tindak kekerasan 3
Meningkatkan kapasitas kelembagaan dan jejaring peran serta masyarakat dalam mendukung pencapaian kesetaraan gender
dan pemberdayaan perempuan.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas terlihat bahwa kebijakan pemberdayaan sangat menguntungkan kaum perempuan karena dengan
adanya pemberdayaan, perempuan dapat aktif dalam bersosialisasi dengan semua individu sehingga dapat meningkatkan peran serta
perempuan dalam pembangunan dan mampu meningkatkan kualitas hidup perempuan sehingga tidak lagi tertindas.
c. Tujuan Pemberdayaan Perempuan
Menurut Edi Suharto 2005: 60 tujuan utama pemberdayaan adalah memperkuat kekuasaan masyarakat khususnya kelompok lemah
yang memiliki ketidakberdayaan, baik karena kondisi internal maupun