Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Dalam talkshow ini, narasumber bebas mengungkapkan pemikiran atau pendapat mereka mengenai permasalahan yang sedang diangkat. Pendapat-pendapat yang dikeluarkan tidak selalu sama yang kemudian membuat para narasumber saling berdiskusi mengenai topik yang sedang dibahas, sehingga kita bisa melihat dari berbagai sisi pemikiran tidak hanya terpaku pada satu sisi pemikiran. Bahkan terkadang, karena memiliki perbedaan pendapat sesekali terjadi perdebatan sengit antara narasumber. Tidak jarang pula dalam perbedatan keluar kata–kata yang menyinggung atau menyindir seseorang serta lembaga, berbicara kata-kata kurang baik dan lain sebagainya, disinilah presenter berperan sebagai penengah serta menghentikan perdebatan jika sudah diluar batas. Selain programnya yang menarik, TV One adalah sebuah stasiun televisi yang menarik bagi masyarakat karena menjadi salah satu stasiun televisi yang memiliki banyak program berita dan selalu memberikan perkembangan berita terbaru serta dibahas secara kritis. Pada Oktober 2016 lalu, tepatnya setelah penayangan episode Setelah Ahok Minta Maaf, KPI melayangkan surat teguran untuk TV One terkait program ILC saat itu. Teguran itu diberikan setelah KPI mendapat masukan dari masyarakat atas tayangan tersebut. Dalam surat itu KPI menyatakan episode Setelah Ahok Minta Maaf dalam program ILC kurang memperhatikan ketentuan tentang penghormatan terhadap nilai kesukuan, agama, ras, dan antargolongan serta prinsip-prinsip jurnalistik yang mempertentangkan suku, agama, ras, dan antargolongan seperti yang diatur dalam Pedoman Perilaku Penyiaran dan Standar Program Siaran KPI Tahun 2012. Atas peringatan ini, KPI pun meminta TV One tidak menayangkan episode itu kembali. 2 Setelah penerimaan surat teguran tersebut ILC memutuskan sementara untuk meliburkan diri. Namun kini ILC tayang kembali dan hingga saat ini masyarakat masih bisa menikmati talkshow tersebut dijadwal biasa. Pada dasarnya, manusia menggunakan media atas kebutuhannya masing- masing. Khalayak semakin cerdas dalam memilih media beserta informasi di dalamnya. Wilbur Schramm mendefinisikan informasi sebagai segala sesuatu yang mengurangi ketidakpastian atau mengurangi jumlah kemungkinan alternatif dalam situasi. 3 Banyak orang yang menonton program acara di televisi untuk memenuhi kebutuhan, mencari kepuasan akan suatu hal seperti informasi politik, sosial, ekonomi dan lainnya. Khalayak yang aktif dalam menggunakan media sadar akan efek yang ditimbulkan setelah ia menggunakan media tersebut seperti kognitif, efektif, dan behaviorial. Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsi khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan kepercayaan atau informasi. Efek afektif timbul bila ada perubahan pada apa yang dirasakan, disenangi, atau dibenci khalayak. Efek ini ada hubungannya dengan emosi, sikap, atau nilai. Efek behaviorial merujuk pada perilaku nyata yang dapat diamati, yang meliputi pola-pola tindakan, kebiasaan, atau berperilaku. 4 Hal ini sesuai dengan teori yang diprakarsai oleh Herbert Blumer dan Elihu Katz dalam buku mereka yang berjudul “The Uses of Mass Communications: Current Perspektives on Gratifications Research” 1974, yaitu teori Uses and Gratifications. 2 https:m.tempo.coreadnews20161015063812405kpi-tegur-tv-one-soal-episode-setelah- ahok-minta-maaf-di-ilc. Diakses pada 30 Oktober 2016 3 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, Bandung, Remaja Rosdakarya, 2008, h. 223 4 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 219 Teori ini menunjukkan bahwa permasalahan utamanya bukan pada bagaimana media mengubah sikap dan perilaku khalayak, tetapi lebih kepada bagaimana media memenuhi kebutuhan pribadi dan sosial khalayak. Sehingga sasarannya pada khalayak yang aktif, yang memang menggunakan media untuk mencapai tujuan khusus. 5 Khalayak bersifat aktif dalam memilih media mana yang dapat memuaskan kebutuhan mereka. Pendekatan uses and gratification mempersoalkan apa yang dilakukan orang pada media, yakni menggunakan media untuk pemuas kebutuhannya. Umumnya kita lebih tertarik bukan kepada apa yang kita lakukan kepada media, tetapi apa yang dilakukan media kepada kita. 6 Di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, beberapa penelitian skripsi yang mengkaji tentang teori uses and gratifications mengambil objek penelitian dari media televisi. Peneliti mencoba membuat perbedaan dengan mengkaji teori uses and gratifications dalam konten yang diteliti. Berdasarkan hasil bacaan yang penulis sebutkan di atas, penulis tertarik untuk meneliti mengenai kesenjangan antara motif khalayak memilih program talkshow Indonesia Lawyers Club ILC sebagai sumber informasi dengan tingkat kepuasan khalayak serta seberapa besar tingkat kepuasan khalayak terhadap talkshow Indonesia Lawyers Club ILC. Masalah tersebut akan diteliti dalam sebuah skripsi yang berjudul Kesenjangan Antara Motif dan Tingkat Kepuasan Penonton Terhadap Talkshow Indonesia Lawyers Club di TV One 5 Edi Santoso dan Mite Setiansah, Teori Komunikasi, Yogyakarta, Graha Ilmu, 2010, h.108- 109. 6 Jalaluddin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, h. 217

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan permasalahan di atas, maka peneliti merumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut : Seberapa besar tingkat kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang diperoleh mahasiswai Jurnalistik angkatan 2013-2014 FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan FISIP UPN Veteran Jakarta terhadap tayangan ILC?

C. Tujuan Penelitian

Mengetahui tingkat kepuasan yang diharapkan dan kepuasan yang diperoleh mahasiswai Jurnalistik angkatan 2013-2014 FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan FISIP UPN Veteran Jakarta terhadap tayangan ILC.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Akademis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi pada khazanah keilmuan terutama pada kajian Uses and Gratification di Indonesia dan memberikan referensi baru terutama dibidang jurnalistik yang difokuskan pada media elektronik serta diharapkan penelitian ini digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu dan pengetahuan di Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi FIDIK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Manfaat Praktis

1 Memberikan masukan pada pihak Indonesia Lawyers Club ILC mengenai motif dan kepuasan penontonnya. 2 Dapat dijadikan bahan evaluasi untuk media yang terkait dalam meningkatkan kualitas produk mereka.

E. Tinjauan Pustaka

Sebelum melakukan penelitian lebih lanjut, penulis terlebih dahulu melakukan penelusuran koleksi skripsi di Perpustakaan Utama UIN Syarif Hidayatullah, Perpustakaan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, dan Perpustakaan Utama UPN Veteran Jakarta. Dari koleksi skripsi yang telah ditelusuri, terdapat beberapa skripsi yang fokusnya hampir sama dengan penelitian ini, namun berbeda dengan beberapa aspek, diantaranya ialah; 1 Penelitian ini dilakukan oleh Dwinie Karessa konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015, berjudul Hubungan Antara Motif Dan Tingkat Kepuasan Khalayak Terhadap Situs www.metrotvnews.com Survei Terhadap Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam Dan Jurnalistik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat hubungan yang cukup atau sedang antara motif dan kepuasan khalayak yang dapat dilihat dari hasil analisis regresi linear sederhana. Di sisi lain situs www.metrotvnews.com belum bisa memuaskan khalayak. Hal ini dapat diketahui dari kesenjangan skor GS dan GO dimana dari seluruh dimensi skor GS GO. Kekurangan dari skripsi ini adalah pada bab 3 bagian teknik analisis data mencantumkan teknik korelasi Pearsons Product Moment namun pada bab 4 tidak ada hasil analisis menggunakan Pearsons Product Moment, yang ada hanya dengan Regresi Linear Sederhana. Kelebihannya skripsi ini sangat lengkap, jelas, serta mudah dipahami. Terdapat perbedaan yaitu skripsi ini membahas hubungan antara motif dan kepuasan, sedangkan kali ini peneliti membahas kesenjangan antara motif dan kepuasan. Objek yang diteliti pun berbeda, skripsi ini meneliti situs portal berita, sedangkan peneliti menggunakan talkshow sebagai objeknya. 2 Penelitian ini ditulis oleh Nadia Pratama Kusuma Wardani dari jurusan Komunikasi Penyiaran Islam KPI Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2014, berjudul “Motif dan Kepuasan Penonton Program Ramadan diTelevisi”. Hasil dari penelitian ini adalah terdapat korelasi antara motif dan tingkat kepuasan mahasiswai KPI pada program Ramadan, dilihat dari kesenjangan antara motif dan kepuasan. Program tausyiah, sinetron, variety show, dan feature dianggap memenuhi motif mahasiswai KPI pada dimensi integrasi sosial dan hiburan. Kekurangan dari penelitian ini adalah tidak ditemukannya penjelasan variabel penelitian. Kelebihan dari skripsi ini adalah sangat lengkap dan mudah dipahami isinya. Terdapat perbedaan yaitu skripsi ini membahas hubungan antara motif dan kepuasan, sedangkan kali ini peneliti membahas kesenjangan antara motif dan kepuasan. Objek yang diteliti pun berbeda, skripsi ini meneliti seluruh tayangan pada bulan Ramadhan, sedangkan peneliti hanya meneliti talkshow. 3 Penelitian ini ditulis oleh Meliana Pratiwi dari konsentrasi Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2015, berjudul “Hubungan Antara Motif Membaca Tabloid LPM Institut Dengan Kepuasan Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi pada Organisasi Jurnalistik Fotografi Club UMM)

6 63 37

KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasi

2 6 19

PENDAHULUAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atma Jay

1 9 32

KESIMPULAN DAN SARAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

0 3 25

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) DI TV ONE (KAJIAN PRAGMATIK).

3 15 21

FENOMENA KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE.

3 13 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) 29 AGUTUS 2012 “ADVOKAT KORUPTOR=KORUPTOR” (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) 29 Agustus 2012 “Advokat Koruptor=Ko

1 4 94

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) DI TVONE

0 1 18