Kepada responden akan diberikan ke pertanyaan tersebut yang merupakan indikator dari masing-masing dimensi kebutuhan diatas. Tingkat gratification sought
akan diukur dengan 5 skala, yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju.
Pernyataan ini menunjukan seberapa tinggi derajat kepentingan satu jenis kebutuhan yang ditanyakan responden. Sangat setuju berarti jenis kebutuhan ini sangat
dicari oleh responden dari kegiatannya menggunakan media massa. Demikian juga kebalikannya, sangat tidak setuju berarti jenis kebutuhan ini sangat tidak dicari oleh
responden dalam menggunakan media massa.
39
3. Kepuasan
Kepuasan merupakan selisih antara apa yang diharapkan dengan apa yang didapatkan. Jika ternyata khalayak mendapatkan manfaat lebih banyak dibandingkan
dengan apa yang dia harapkan, maka akan timbul kepuasan. Namun sebaliknya, jika apa yang diekspektasikan oleh khalayak tak didapatkannya atau kurang dari apa yang
diharapkannya, maka kepuasan tidak akan tercapai. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Philip Palmgreen, ia memfokuskan pada motif sebagai variabel independen yang
memengaruhi penggunaan media. Namun, Palmgreen juga menanyakan apakah motif- motif tersebut telah dapat dipenuhi oleh media. Dengan kata lain apakah khalayak
sudah puas setelah menggunakan media tertentu. Konsep mengukur kepuasan ini disebut Gratification Sought GS dan Gratification Obtained GO.
40
39
Nadia Pratama Kusuma Wardani, Motif dan Kepuasan Penonton Program Ramadhan di Televisi Nasional Skripsi S1 Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah
dan Ilmu Komunikasi, UIN Jakarta, Ciputat. 2015
40
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h.206.
Gratification sought adalah kepuasan yang dicari atau diinginkan individu ketika mengonsumsi suatu jenis media tertentu radio, TV, koran. Gratification sought
dapat disebut sebagai motif yang mendorong seseorang mengonsumsi media. Sedangkan gratification obtained adalah kepuasan nyata yang diperoleh seseorang
setelah mengkonsumsi suatu jenis media tertentu.
41
Oleh karena itu, kepuasan terjadi saat individu merasa gratification sought yang dimilikinya sudah terpenuhi obtained oleh perilaku atau cara individu tersebut
menggunakan media. Poin penting dalam teori ini adalah bahwa kepuasan atas motivasi pengguna akan berpengaruh positif terhadap penggunaan terhadap media
terutama internet di masa selanjutnya Papacharissi Rubin, 2006, atau dengan kata lain, jika individu merasa puas, dia akan terus menggunakan media tersebut untuk terus
mencapai motif yang dimilikinya. Jika sebuah medium tidak berhasil untuk memuaskan motif tertentu, maka individu akan cenderung mencari alternatif media
lain atau memilih tidak menggunakan media tersebut.
42
Penggunaan konsep-konsep baru ini memunculkan teori yang merupakan varian dari teori uses and gratifications, yaitu teori expectancy values nilai
pengharapan. Menurut teori ini, orang mengarahkan diri pada media berdasarkan pada kepercayaan belief dan evaluasi evaluation mereka tentang media tersebut. Teori ini
mengkaji tentang komunikasi massa yang meneliti pengaruh penggunaan media oleh pemirsanya dilihat dari kepentingan penggunanya. Teori ini mengemukakan bahwa
sikap seseorang terhadap segmen-segmen media ditentukan oleh nilai yang mereka
41
Rachmat Kriyantono, Teknik Praktis Riset Komunikasi, h. 206.
42
Rosengren, K. E., Windahl, S. Mass media consumption as a functional.In D.McQuail, Sociology of Mass Communications, UK: Penguin, 1972, h. 166-194.