Populasi Populasi dan Teknik Pengumpulan Sample

2. Sample

Sampel adalah bagian dari populasi yang menjadi objek penelitian 58 . Untuk mengukur sampel, pertama ditentukan berapa batas toleransi kesalahan. Batas toleransi kesalahan ini dinyatakan dengan persentase. Semakin kecil toleransi kesalahan, semakin akurat sampel menggambarkan populasi. Misalnya, penelitian dengan batas kesalahan 5 berarti memiliki tingkat akurasi 95. Penelitian dengan batas kesalahan 2 memiliki tingkat akurasi 98. Dengan jumlah populasi yang sama, semakin kecil toleransi kesalahan, semakin besar jumlah sampel yang dibutuhkan. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode probability sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang yang sama kepada setiap anggota populasi untuk menjadi sampel. Kemudian teknik penarikansampel berupa Simple Random Sampling, yaitu sampel diambil secara acak, tanpa memperhatikan tingkatan yang ada dalam populasi 59 . Pada penelitian ini, teknik penarikan sample menggunakan rumus Slovin dengan ketentuan sebagai berikut : ɳ = N 1+Ne 2 Keterangan: ɳ = Jumlah sampel yang dicari N = Jumlah populasi e = Nilai Presisi Berdasarkan rumus diatas kemudian diperoleh jumlah sampel sebagai berikut: 58 Mustafa Edwin Nasution Hardius Usman, Proses Penelitian Kuantitatif, Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 2007, h. 103. 59 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, Kencana Prenada Media Group, 2010, h. 103. 1 Sample mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Jakarta angkatan 2013-2014 ɳ = 135 1+135 0,1 2 ɳ = 135 1+1,35 ɳ = 135 2,35 ɳ = 57,446 mendekati 57 2 Sample mahasiswa Jurnalistik Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik UPN Veteran Jakarta angkatan 2013-2014 ɳ = 116 1+116 0,1 2 ɳ = 116 1+1,16 ɳ = 116 2,16 ɳ = 53,703 mendekati 54

H. Operasionalisasi Konsep

Setiap penelitian kuantitatif dimulai dengan menjelaskan konsep penelitian yang digunakan, karena konsep penelitian ini merupakan kerangka acuan peneliti di dalam mendesain instrumen penelitian. Konsep juga dibangun dengan maksud agar masyarakat akademik atau masyarakat ilmiah maupun konsumen penelitian atau pembaca laporan penelitian memahami apa yang dimaksud dengan pengertian variabel, indikator, parameter, maupun skala pengukuran yang dimaksud peneliti dalam penelitiannya kali ini. 60 Metode pengukuran merupakan salah satu masalah penting dalam meneliti kepuasan khalayak.Sebagai suatu hal yang abstrak sifatnya, pengukuran kepuasan perlu memperoleh perhatian lebih agar menghasilkan perhitungan yang akurat. Katz, Blumler, dan Gurevitch menyatakan bahwa pengukuran kepuasan merupakan salah satu masalah yang paling rumit dihadapi dalam penelitian empirik mengenai kepuasankhalayak dari media massa. Keadaan ini memungkinkan karena konsep kepuasan itu berorientasi pada khalayak. 61 Dalam penelitian ini pengukuran kepuasan yang dipergunakan berdasarkan tanggapan responden. Meskipun sering digunakan,cara ini mempunyai kelemahan. Kelemahannya yakni responden diasumsikan harus mampu menjawab kepuasan mana yang penting, atau kalaupun responden mengetahuinya, terkadang mereka tidak mampu menyampaikannya secara verbal. Variabel operasional adalah sebuah konsep yang mempunyai variasi nilai yang diterapkan dalam suatu penelitian.Pada teori uses and gratification yang digunakan oleh peneliti adalah mengenai beberapa konsep yang dapat diukur, yaitu konsep penggunaan media, Gratification Sought GS dan Gratification Obtained GO. 60 Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif: Komunikasi, Ekonomi, danKebijakan Publik Serta Ilmu-ilmu Sosial Lainnya, h. 57 61 Dwinie Karessa, Hubungan Antara Motif dan Tingkat Kepuasan Khalayak Terhadap Situs www.metrotvnews.com Survei Terhadap Mahasiswa Komunikasi Penyiaran Islam dan Jurnalistik UIN Jakarta, Skripsi, S1 Program Studi Konsentrasi Jurnalistik, Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Ciputat, 2015, h. 46.

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi pada Organisasi Jurnalistik Fotografi Club UMM)

6 63 37

KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasi

2 6 19

PENDAHULUAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Atma Jay

1 9 32

KESIMPULAN DAN SARAN KEPUASAN AUDIENCE PADA TAYANGAN TALKSHOW TELEVISI (Studi Kuantitatif Uses and Gratification Kepuasan Audience pada Tayangan Indonesia Lawyers Club TV One dan Today’s Dialogue Metro TV, di Kalangan Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas

0 3 25

PENYIMPANGAN PRINSIP KESANTUNAN BERBAHASA PADA ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) DI TV ONE (KAJIAN PRAGMATIK).

3 15 21

FENOMENA KESANTUNAN BERBAHASA DALAM ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE.

3 13 27

SIKAP MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) 29 AGUTUS 2012 “ADVOKAT KORUPTOR=KORUPTOR” (Studi Deskriptif Kuantitatif Sikap Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Indonesia Lawyers Club (ILC) 29 Agustus 2012 “Advokat Koruptor=Ko

1 4 94

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

MOTIF MASYARAKAT MENONTON ACARA INDONESIA LAWYERS CLUB DI TV ONE (Studi Deskriptif Motif Masyarakat Surabaya Menonton Acara Indonesia Lawyers Club Di Tv One).

0 0 93

INDONESIA LAWYERS CLUB (ILC) DI TVONE

0 1 18