Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kota Surakarta Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KotaSurakarta

merespon hal tersebut,maka Walikota Surakarta mengeluarkan Surat Keputusan Nomor061.71291980 pada tanggal 30 September 1980 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas Pariwisata Kota Surakarta.Posisi Dinas Pariwisata Surakarta semakin kuat setelah GubernurKepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah mengeluarkan Surat Keputusan Nomor55613309 pada tanggal 9 Juli tahun 1982 tentang pembentukan DinasPariwisata untuk daerah KabupatenKotamadya di Jawa Tengah. PeraturanPemerintah Dati I Jawa Tengah mengenai kepariwisataan Daerah Tingkat IISurakarta. Secara resmi penyerahan dilaksanakan pada tanggal 17 September 1986 di muka Sidang Pleno C10 DPRD Kotamadya Daerah Tingkat IISurakarta. Selanjutnya berdasarkan Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6Tahun 2001 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat DaerahKota Surakarta, dan Dinas Pariwisata diubah menjadi Dinas Pariwisata Senidan Budaya Kota SurakartaBerdasar pada hal-hal tersebut diatas, maka Dinas Kebudayaan danPariwisata Kota Surakarta berusaha mengusahakan tugas dan fungsinya di bidang kepariwisataan.Kemudian berdasarkan Peraturan Daerah KotaSurakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata KerjaPerangkat Daerah Kota Surakarta, Dinas Pariwisata Seni dan Budaya diubahmenjadi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta.

2. Visi dan Misi Dinas Kebudayaan dan pariwisata Kota Surakarta

VISI: Mewujudkan Kota Surakarta sebagai pusat pelestarian dan pengembangan budaya Jawa serta daerah tujuan wisata MISI: 1. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya manusia dan kerjasama antar pelaku usaha jasa pariwisata. 2. Pelestarian nilai dan kekayaan budaya guna memperkuat kecintaan dan kebanggaan terhadap budaya Jawa. 3. Pengembangan industri pariwisata yang berbasis budaya dan berdaya saing

3. Tugas Pokok, dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata KotaSurakarta

commit to user Dalam Struktur Organisasi Pemda Surakarta 1 Tugas Pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Menurut Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008, tugas pokok Dinas Kebudayaan dan Pariwisata adalah menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan purbakala. 2 Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta Sesuai Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2008 tentang Susunan organisasi dan tata Kerja Dinas Kebudayaan dan Pariwisata dan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 16 Tahun 2008 tentang penjabaran Tugas Pokok dan Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta adalah menyelenggarakan urusan pemerintah di bidang pariwisata, seni, sejarah, kebudayaan dan purbakala. Adapun Fungsi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta adalah : a. Penyelenggaraan kesekretariatan Dinas. b. Penyusunan rencana program, pengendalian evaluasi dan pelaporan. c. Penyelenggaraan dan pembiayaan usaha akomodasi wisata, rekreasi dan hibura umum. d. Pembinaan dan pengembangan kesenian, bahasa dan budaya. e. Pelestarian nilai-nilai sejarah dan kepurbakalaan. f. Pembinaan pelaku wisata. g. Pengendalian dan pengembangan aset wisata, seni dankebudayaan. h. Pemasaran wisata. i. Penyelenggaraan sosialisasi. j. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuaidengan tugas dan fungsinya pelaksanaan tugas lain yangdiberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. k. Pembinaan jabatan fungsional. l. Pengelolaan Unit Pelaksana Teknis Daerah UPTD. 3. Kontribusi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta perpustakaan.uns.ac.id commit to user Sebagai bagian dari Pemda Surakarta sesuai dengan kedudukan yangdimilikinya, maka Dinas Kebudayaan dan Pariwisata sebagai bagian dariPemda mempunyai kontribusi yang cukup besar. Kontribusi tersebut dapatdibedakan menjadi: a. Menurut Wujud Kontribusinya: 1 Materiil Yaitu kontribusi yang berupa sumbangan yang bersifat langsungterhadap Pendapatan Asli Daerah PAD. 2 Non Materiil Merupakan kontribusi yang berupa pelayanan kepada masyarakat,mengelola perijinan dan sebagainya. b. Menurut Cara: 1 Langsung Misalnya dengan mengelola obyek wisata, sehingga penerimaanyang diperoleh ditarik oleh Dinas Kebudayaan dan Pariwisata danpemasukannya langsung diberikan kepada Pemda melalui DinasKebudayaan dan Pariwisata. 2 Tidak Langsung Yaitu dengan cara memberikan support kepada instansi lain untukmembayar pajakretribusi. Yang bertugas untuk menarikpajakretribusi Dipenda.

4. Struktur Organisasi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MICE (Meeting Insentive Conference Exhubition) DEPARTEMENT POSTERS HOTEL MICE BANDUNG MELALUI FASILITAS PELAYANAN UNTUK KEPUASAN PELANGGAN

0 10 1

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DISBUDPAR DALAM MEMPROMOSIKAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA Strategi Komunikasi Pemasaran Disbudpar Dalam Mempromosikan Kota Surakarta Sebagai Kota Budaya Dan Pariwisata ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Pemasaran

0 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CS WARUNG KOPI SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Mengha

0 2 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Menghadapi Persaingan Kafe Lokal Di Kota Solo).

7 21 12

Tourists Behavioral Intention Antecedent Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE ) in Bali.

0 0 3

PERAN STAF KREATIF DAN RUNNER DALAM EVENT PROJECT PREPARATION, BRAND ACTIVATION, KEGIATAN MEETING, INCENTIVE, CONFERENCE, EXHIBITION DI PT. JPPRO Bali.

0 0 10

MICE sebagai strategi pemasaran Hotel Grand Zuri Yogyakarta.

0 0 14

Strategi komunikasi pemasaran kota solo sebagai destinasi mice (Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition) AWAL

1 1 12

this PDF file Analisis Usaha Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Melalui Kanvas Model Bisnisdan Peta Empati: Studi Kasus Event Organizer di Yogyakarta dan Surakarta. | Nadzir | Jurnal Manajemen Bisnis 1 SM

0 0 24

this PDF file Analisis Usaha Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Melalui Kanvas Model Bisnisdan Peta Empati: Studi Kasus Event Organizer di Yogyakarta dan Surakarta. | Nadzir | Jurnal Manajemen Bisnis 1 PB

0 0 24