Men Sumber Daya Manusia

c Terdapatnya permintaan dari buyer untuk paket umumMICE survey buyer d Meningkatnya jumlah event skala besar yang diselenggarakan di Solo update baseline . e Meningkatnya kepuasan konsumen klien survey kepuasan tamu 2 Laporan masing-masing kegitan yang kaitannya dengan aktifitas promosi yang telah terlaksana, salah satu contohnya adalah laporan Evaluasi Solo Batik Carnival. Laporan ini disusun dengan melakukan survey lapangan sebelumnya, yaitu untuk mengetahui dampak dilakukannya event Solo Batik Carnival khususnya dampak langsung direct impact yang terkait dengan ekonomi, sosial, budaya, dan lingkungan. Menyediakan input bagi para penentu kebijakan bagi pengambilan keputusan terkaitdengan event SBC di masa mendatang Dokumen BPPIS, Pengembangan MICE di Solo, 2013

7. Men Sumber Daya Manusia

SDM merupakan faktor yang penting dalam pemasaran, apalagi yang dipasarkan adalah produk yang merupakan kombinasi antara tangible dan intangible product. Produk kepariwisataan merupakan produk yang ketika konsumen akan menikmatinya, mereka harus datang secara langsung ke produk yang akan dijualnya tersebut. Dengan kondisi seperti ini diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dan professional serta mempunyai communication skill yang baik. Demikian halnya dengan wisata MICE yang berkarakteristik massif maka sudah pasti membutuhkan SDM yang massif pula dan kegiatan pemasarannya pun melibatkan banyak sektor. Seperti penjelasan narasumber dibawah ini: Kita tidak bisa sendiri, kita bekerja sama bersama seluruh sektor dan teman hotel, travel dan lain lain. Dan yang jualan bukan hanya dinas pariwisata tetapi pemerintah kota. Pak wali aja juga ikut menjual. Budi Sartono, 6 April 2015 commit to user MICE industri besar karena mengintegrasikan dari semua yang ada., MICE itu industri besar karena melibat kan travel, hotel, EO, PCO. Tanggapan saya dengan MICE adalah salah satu cara untuk mengenalkan destinasi wisata dari kacamata ASITA Daryono, 20 Maret 2015 SDM yang terlibat secara langsung dalam pemasaran wisata MICE ini adalah: A. Dinas Kebudayaan dan Pariwisat Surakarta yang terdiri dari:. 1 Kepala Dinas, membawahkan: a Sekretariat b Bidang Sarana Wisata; c Bidang seni Budaya Sejarah dan purbakala d Bidang Pelestarian, Pemasaran dan Kerjasama; e Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD; f Kelompok Jabatan Fungsional. 2 Sekretariat, membawahkan ; a Subbagian Perencanaan, Evaluasi dan Pelaporan; b Subbagian Keuangan; c Subbagian Umum dan Kepegawaian. 3. Bidang Sarana Wisata, membawahkan: a Seksi Akomodasi Wisata; b Seksi Usaha Rekreasi dan Hiburan Umum. 4 Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama, membawahkan: a Seksi Pelestarian; b Seksi Promosi dan Informasi Pariwisata; c Seksi Kerjasama Pariwisata. 5 Unit Pelaksana Teknis Dinas UP TD Yang bertangung jawab langsung terhadap proses pengembangan dan pemasaran wisata MICE di Kota Solo adalah Bidang Pelestarian, Promosi dan Kerjasama yang dikepalai oleh Drs. Budi Sartono, M.Si. Untuk memperlancar kegiatan pemasaran pariwisata secara kes eluruhan commit to user maka dibentuklah badan promosi pariwisata daerah Surakarta BPPIS Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta B. BPPIS - Badan Promosi Pariwisata Indonesia Surakarta, adalah mitra kerja Dinas Kebudayaan dan pariwisata Surakarta yang dibentuk dengan SK Walikota Surakarta Nomor: 480.0502-I12012 tertanggal 13 Januari 2012 tentang Badan Promosi Pariwisata Daerah, dengan masa kerja empat tahun. Susunan kepengurusannya adalah sebagai berikut Dokumen Bapan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta.2012 : Pelindung: 1. Walikota Surakarta 2. Wakil Walikota Surakarta 3. Sekretaris Daerah Kota Surakarta Penasehat: 1. Ka. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Surakarta 2. Ka. Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Surakarta 3. Ka. Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Surakarta 4. Ka. Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Kota Surakarta Pengarah: 1. Sumartono Hadinoto 2. Priyo Hadi Susanto 3. Drs. H. Subandono 4. Haryanto MT. Dewan Pakar: 1. Bambang Natur Rahadi 2. Ir. Abdullah Soewarno 3. Syamsudin J.S. 4. Drs. BRM Bambang Irawan, M.Si 5. Drs. Budy Sartono, M.Si. Pengurus perpustakaan.uns.ac.id commit to user Ketua : Hidayatullah Al Banjari Wakil Ketua : Drs. Suharto, M.Si. Sekretaris : Purnomo Warasto Anggota : 1. Purwanto Yudhonegoro, SE, M.Par. 2. Daryono, SE 3. Retno Dewi Suci 4. Bambang Ary Wibowo 5. KRAT. Djuritno Yudhohadinagoro 6. Bambang Gunadi 7. Adhi Kumaedi Keanggotaan BPPIS adalahdari berbagai kalangan yaitu dari Pemerintah Kota Surakarta, Perhotelan, Event Organizer , Biro Perjalanan Wisata, Akademisi, dan komunitas-komunitas yang ada kaitannya dengan kegiatan MICE. C. Stakeholder Pariwisata Surakarta, yang terdiri dari Dokumen Badan Promosi Pariwisata Daerah Surakarta.2012 : 1 DPC PHRI Surakarta yang diketuai oleh Ir. Abdullah Suwarno. PHRI Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia adalah bagian penting dari bisnis pariwisata dan MICE yang berperan sebagai penyedia venue sekaligus akomodasi. Perkembangan hotel dan restoran sebagai salah satu tujuan wisata MICE semakin menjadi penting manakala fungsinya menjadi bertambah selain sebagai sarana akomodasi saat ini juga menjadi tempat pertemuan, pameran maupun program-program insentif lainnya. 2 ASITA cabang Surakarta yang diketuai oleh Daryono, SE. ASITA Assocition of Indonesia Tour and Travel Agencies merupakan sebuah organisasi Biro Perjalanan Wisata BPW yang mana salah satu bisnis utamanya adalah menyelenggarakan paket inbound dan outbound , termasuk didalamnya aktivitas penyelenggaran MICE baik di dalam dan diluar negeri. commit to user 3 DPC HPI Surakarta yang diketuai oleh Agung Setyodinoto . HPI adalah Himpunan Pemandu Wisata Indonesia yang terdiri dari 30 guide yang terbagi dalam dua devisi yaitu devisi asing dan devisi domestik. 4 Event Organizer 5 Asosiasi 6 Forum-forum Komunitas 7 Akademisi, yaitu Perguruan Tinggi yang terlibat adalah Universitas Sebelas Maret, Sekolah Tinggi Pariwisata Sahid. 8 Masyarakat Umum Wisata MICE merupakan bagian dari kepariwisataan yang menjadi tanggung jawab pihak pemerintah Kota yang pemasarannya menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta. Meskipun demikian pemerintah tidak dapat bekerja sendiri, keterlibatan stakeholder pariwisata dan masyarkat sangat diharapkan. 1.Yang dilakukan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta agar pemasaran kota Solo sebagai destinasi wisata MICE bisa maksimal adalah: a Melibatkan pihak swasta GTZ-RED-Non government organization, PHRI, ASITA, dan asosiasi MICE untuk melakukan perencanaan pengembangan dan pemasaran wisata MICE. Yang dilakukan adalah bersama-sama melakukan survey dan kajian pasar mengenai potensi wisata MICE bagi kota Solo, survey mengenai kebutuhan dan keinginan konsumen dan calon konsumen berkaitan dengan kegiatan MICE. Survey pasar dikalukan pada bulan Oktober tahun 2009 b Memfasilitasi stakeholder untuk mendapatkan pelatihan mengenai pemahaman dan penyelenggaraan wisata MICE dengan mengundang pembicara MICE dari Bali dan Yogyakarta Yaaa…..saya tahu. Solo memang punya potensi yang kuat untuk menjadi desitinasi wisata MICE. Tapi meskipun potensi kita besar, SDM kita masih kurang. Belum ada yang menguasahi tentang MICE. Oleh karena itu, pada waktu itu trus diadakan pelatihan- commit to user pelatihan, yang mendatangkan pembicara dari Bali dan Yogya. Kita banyak menimba ilmu dari pelatihan itu. Itu sempat berjalan dua kali. Rentang waktunya sekitar satu tahu. Periode pertama pembicara dari Bali dan periode ke dua pembicaranya dai Yogya. Panca, 10072015 c Mengajak stakeholder dan pelaku wisata untuk melakukan promosi bersama. Kita bekerja sama dalam hal promosi, kita sering jalan bareng untuk promosi ke luar kota. Mbak Nita kan penah ikut juga. Tapi masing- masing dari teman-teman stakeholder kan yaa sudah woro-woro dan promosi tentang Solo. Itu salah satu bentuk dukunga dari stakeholder. Kita juga mendukung kegiatan-kegiatan besar seperti bengawan solo travel mart, SIPA, SIEM yang diadakan oleh temen- temen pelaku wisata. Kita tidak bisa kerja sendiri, kita kan menjual kota jadi semua harus terlibat.Budi Sartono, 06042015 Ya…kadang memang ada saat-saat kita dilibatkan untuk ikut andil mempromosikan pariwisata Solo ke luar kota. Semestinya kan sudah ada anggaran untuk melakukan promo itu, tapi ketika kita diajak, kita harus baayar sendiri. Kalaupun dibiayai biasanya yang ditanggung hanya transportnya saja. Nah , hal ini yang kadang membuat kita merasa keberatan.Panca,10072017 d Mendukung, memfasilitasi dan mensponsori kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Stakeholder dan asosiasi Moril jelas, kita dukung perijinannya, keamanannya. Dana kita juga membantu, memberi sponsor meskipun tidak besar. Kadang sponsor kita dalam bentuk barang , tidak selalu fresh money. Karena kegiatan-kegiatan atraksi seperti itu kan mengangkat budaya dan potensi Solo. Dengan kegiatan itu sama saja kita mempublikasikan. Saya yakin temen asosiasi seni ketika mengadakan kegiatan mereka pasti woro-woro lewat media. Ini bisa berarti publikasi kota Solo juga.Budi Sartono, 06042015 Ya, pemerintah kota sangat mendukung sekali. Kita juga dibantu dana, anggaran untuk kegiatan-kegiatan seperti ini kan besar, sampai milyaran. Seperti kemarin, saya punya canel di korea, dan saya akan mengadakan pertunjukan disana karena saya butuh dana, maka saya mengajak dinas, untuk memperkenalkan solo di korea. Irawati, 15072015 perpustakaan.uns.ac.id commit to user 2. Sedangkan dari pihak stakeholder sendiri dukungan yang diberikan dalam rangka pemasaran wisata MICE ini adalah sebagai penyedia amenities dan ikut andil dalam kegiatan promosi bersama dengan pemerintah kota. Mereka juga secara sendirinya melakukan publikasi dan promosi tentang wisata MICE di Kota Solo. Bagi perhotelan wisata MICE bukan hal yang baru karena memang mereka dari awal sudah menyediakan fasilitas ruang meeting ataupun hall untuk kegiatan-kegiatan MICE seperti meeting, weeding, exhibition ataupun seminar-seminar. Seperti yang disampaikan Adji berikut ini Jadi begini kalau bicara MICE itu sebenarnya sudah sejak pak Jokowi , sebelum itupun sebenarnya Solo sudah menjadi kota MICE. Dengan adanya kota MICE itu suatau harapan untuk baranding Solo, menjadikan Solo menjadi kota MICE dengan tetap mempertahankan budaya. Dengan melihat perkembangan semua hotel di Solo itu hampir semua mengandalkan MICE. Sebenarnya kalau dari hotel sering mengadakan kegiatan dan paket-paket meeting saya rasa itu sudah bersinergi dengan pencanangan kota MICE itu sendiri., dengan konsep building dan fasilitas ruang meeting dan sebagainya..Adji, 20032015 Demikian halnya dengan Travel Agent , selain mendukung pemerintah kota dalam kegiatan promosi bersama mereka juga melakukan promosi dan kerjasama dengan travel agent yang berada baik di dalam kota maupun diluar kota..Dengan sesama travel agent didalam kota, juga dibentuk forum kerjasama meskipun kerjasama itu tidak berfokus pada wisata MICE saja. Kita tetap berkomunikasi dan kerjasama, pernah juga kita membentuk sebuah konsorsium yang beranggotakan travel agent. Ini beda dengan ASITA . Kita membuat kesepakatan harga. Tapi selama ini belum kelihatan hasilnya.Panca, 10072015 Kita sangat menyambut baik MICE ini. Untuk mendukungnya kita mengambil Langkah-langkah riil seperti mempersiapkan incentive trip. Karena disolo ini kita kuat d incentivenya, bahkan bukan hanya Solo tetapi Indonesia. Untuk masalah Incentive Trip kita ini kuat dibandingkan singapura.Kuatnya di daya tarik budaya, daya tarik alam, Jadi incentive itu perlu dikembangkan. Kita peringkat 8 se Indonesia hanya di Meeting dan Incentive Trip-nya. Langkah-langkah yang kita ambil untuk dapat mewarnai itu misalnya dengan menciptakan paket- paket wisata wisata yang menarik. Yaaa..kita harus selalu membuat perpustakaan.uns.ac.id commit to user harga-harga paket tour. Kadang disesuaikan dengan konsumen. Yang jelas yang bisa dikemas untuk MICE itu adalah paket untuk pre tour, post tour, social program, ladies program. Biasanya kalau bapaknya meeting, istrinya atau anaknya ikut program. Makanya kita mulai meng- edukate teman-teman untuk membuat package-package Sumber daya manusia tersebut diatas mempunyai keterlibatan dalam proses pemasaran Solo Kota MICE baik melakukan bersama pemerintah maupun mesenmasarkan sendiri sesuai agenda korporasi atau institusi masing-masing daryono, 20032015 Asosiasi seni pun sangat mendukung adanya ketetapan Solo sebagi kota MICE ini. Bentuk kerjasama dan dukungan yang diberikan adalah atraksi- atraksi seni. Sudah dijelaskan di bab II bahwa atraksi-atraksi merupakan salah satu kriteria dan indikator untuk menjadi Kota MICE. Dalam rangka untuk mempromosikan dan mempublikasikan wisata MICE di Kota Solo maka penyelenggaraan atraksi dengan skala nasional dan internasional menjadi media yang cukup baik dan menarik. Pemerintah Kota meminta para asosiasi seni ikut aktif secara nyata dalam pemasaran wisata MICE ini. Yaa, memang Solo ditetapkan sebagai Kota MICE. Nah pada waktu itu saya diapanggil pak Jokowi untuk membuat event menarik berskala internasional untuk mendukung kota MICE. Maka lahirlah SIPA ini. Pak Jokowi sangat mendukung. SIPA ini kan berupa performance seni dari seniman Indonesia dan mancanegara. Dan pefomance ini rutin dilakukan pada bulan September. Karena di bulan ini cuaca memang benar-benar kering sesuai dengan SIPA yang tampil di area terbuka. Irawati, 15072015 3. Pihak swasta. Yang dilibatkan adalah GTZ-RED Non Government Organization. GTZ –RED membantu pamerintah kota sebatas perencanaan pengembangan wisata MICE saja.

8. Money Dana

Dokumen yang terkait

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN MICE (Meeting Insentive Conference Exhubition) DEPARTEMENT POSTERS HOTEL MICE BANDUNG MELALUI FASILITAS PELAYANAN UNTUK KEPUASAN PELANGGAN

0 10 1

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DISBUDPAR DALAM MEMPROMOSIKAN KOTA SURAKARTA SEBAGAI KOTA Strategi Komunikasi Pemasaran Disbudpar Dalam Mempromosikan Kota Surakarta Sebagai Kota Budaya Dan Pariwisata ( Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Strategi Pemasaran

0 1 13

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN CS WARUNG KOPI SOLO (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Mengha

0 2 15

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Solo (Studi Deskriptif Kualitatif Mengenai Strategi Komunikasi Pemasaran Cs Warung Kopi Dalam Menghadapi Persaingan Kafe Lokal Di Kota Solo).

7 21 12

Tourists Behavioral Intention Antecedent Meeting Incentive Convention and Exhibition (MICE ) in Bali.

0 0 3

PERAN STAF KREATIF DAN RUNNER DALAM EVENT PROJECT PREPARATION, BRAND ACTIVATION, KEGIATAN MEETING, INCENTIVE, CONFERENCE, EXHIBITION DI PT. JPPRO Bali.

0 0 10

MICE sebagai strategi pemasaran Hotel Grand Zuri Yogyakarta.

0 0 14

Strategi komunikasi pemasaran kota solo sebagai destinasi mice (Meeting, Incentive Trip, Conference, Exhibition) AWAL

1 1 12

this PDF file Analisis Usaha Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Melalui Kanvas Model Bisnisdan Peta Empati: Studi Kasus Event Organizer di Yogyakarta dan Surakarta. | Nadzir | Jurnal Manajemen Bisnis 1 SM

0 0 24

this PDF file Analisis Usaha Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition) Melalui Kanvas Model Bisnisdan Peta Empati: Studi Kasus Event Organizer di Yogyakarta dan Surakarta. | Nadzir | Jurnal Manajemen Bisnis 1 PB

0 0 24