52
cara penyajian tari, maka dilakukan pembahasan yang berkaitan dengan struktur music, fungsi musik dalam mengiringi tari Gubang. Struktur yang dikaji
berdasarkan pada struktur tari dan makna yang didasarkan pada bentuk penyajian tari.
1.7.3 Sistematika Penulisan
Secara garis besar sistematika penulisan hasil penelitian ini berupa tesis diklasifikasikan ke dalam lima bab. Setiap bab berisikan materi yang memiliki tema
utama yang sama. Kemudian setiap bab ini mendukung kajian terhadap dua pokok masalah yaitu struktur musik iringan dan fungsi Gubang dalam kebudayaan
masyarakat Melayu Tanjung Balai Sumatera Utara. Isi kajian setiap bab adalah sebagai berikut.
Bab I, Bagian pertama dalam tulisan ini adalah pendahuluan yang di
dalamnya berisikan latar belakang dan permasalahan, ruang lingkup dan tujuan penelitian metode penelitian metode penulisan tinjauan pustaka dan sistematika
penulisan. Dalam bab ini dikupas tentang apa kegunaan dan kepentingan music
yang digunakan sebagai pengiring dalam tari Gubang bagi masyarakat Melayu kota Tanjung Balai. Kota Tanjung Balai terdiri dari berbagai suku yaitu : Suku
Melayu, suku Batak Toba, Batak Karo, Batak mandailing, Jawa, Minang, China.
Masing-masing suku mempunyai ciri khas budaya masing-masing. Bentuk
kesenian yang ada di Kota Tanjung Balai salah satunyanya adalah tari Gubang sebagai tari hiburan yang dipertunjukan dalam upacara adat maupun pertunjukan,
dengan Musik Melayu sebagai pengiring dalam tari Gubang. Bab II, di dalam bab ini penulis akan menjelaskan tentang tinjauan umum
masyarakat Kota Tanjung Balai diantaranya adalah Geografi Suku Melayu ini akan
Universitas Sumatera Utara
53
menjelaskan letak wilayah kotatanjung Balai, selanjutnya Asal-usul masyarakat Suku Melayu di dalamnya berisikan tentang sejarah suku Melayu dan mitologi suku
Melayu. Juga tercantum Etnografi Kota Tanjung Balai, sistem kekerabatan masyarakat suku Melayu, mata pencaharian, kampung dan desa, agama dan
kepercayaan dan juga tidak tertinggal adalah kesenian masyarakat suku Melayu. Bab III, Bab Ketiga memaparkan tentang asal-usul Tari Gubang, bentuk
pertunjukan tari Gubang, Keberadaan, pemahaman tentang Tari Gubang, struktur penyajian, estetika serta fungsi dan makna Tari Gubang serta music yang menjadi
pengiring dalam tari Gubang, pada masyarakat suku Melayu Tanjung Balai dalam berbagai aktifitas tradisi seni dan kehidupan sehari-hari maupun yang bersifat
ritual. Juga akan membahas berbagai dimensi gerak-gerak Tari Gubang, struktur tari, pola lantai, dan komposisi tari dan musik. Di dalam bab empat ini akan
mendeskripsikan gerakkan dari tari Gubang, dan juga menggambarkan teknik- teknik ragam-ragam gerakan tari, dan notasi musikm pengiring.
Bab IV, Bab Keempat ini adalah mengkaji struktur seni Gubang, baik itu strukturt seni tarinya maupun juga music. Untuk struktur seni musik unsur yang
dikaji melipui struktur teks nyanyian Gubang dan juga melodi serta ritme Gubang. Bab V, Bab Kelima dikaji mengenai guna dan fungsi Gubang dalam
kebudayaan etnik Melayu Tanjung Balai. Guna dan fungsi di sini dibedakan menurut pemahaman dan konsep yang ditawarkan oleh Merriam 1964. Selain itu,
fungsi yang dikaji juga melibatkan pendapat dari beberapa pakar seni tari dan etnomusikologi sekali gus.
Bab VI, Bab Keenam sebagai akhir dari penulisan ini, memuat kesimpulan mengenai keseluruhan dalam pembahasan yang diharapakan dapat menarik benang
merah dari uraian pada bab-bab sebelumnya.
Universitas Sumatera Utara
54
BAB II TINJAUAN UMUM MASYARAKAT