Teori struktur Landasan Teori

44 fungsi tari sebagai ungkapan pribadi, dan c fungsi tari sebagai presentasi estetik, dan 2 kategori fungsi tari yang bersifat sekunder, yaitu lebih mengarah pada aspek komersial atau sebagai lapangan mata pencaharian Narawati dan Soedarsoso, 2005: 15-16. Berdasarkan teori fungsi tari dari Narawati dan Soedarsono ini, maka fungsi tari Gubang dalam kebudayaan Melayu Tanjung Balai, mencakup baik itu fungsi primer dan juga fungsi sekunder. Di dalam kegiatan tari ini terdapat fungsi ritual, ungkapan pribadi, estetik, dan mata pencaharian.

1.6.2.2 Teori struktur

Struktur adalah suatu bangunan yang terdiri dari bahagian-bahagian yang lebih kecil, dan yang membentuk satu kesatuan. Struktur seni diwujudkan dalam dimensi ruang dan waktu. Struktur memiliki tiga ide dasar, yaitu ide kesatuan, ide transformasi, dan ide pengaturan diri sendiri Hawkes, 1978:16. Pertama, struktur merupakan keseluruhan yang bulat yaitu bagian-bagian yang membentuknya tidak dapat berdiri sendiri di luar struktur itu. Kedua, struktur itu berisi gaya transformasi dalam arti bahwa struktur itu tidak statis. Stuktur itu mampu melakukan proses transformasional dalam arti bahan-bahan baru diproses dengan melalui prosedur itu. Ketiga, struktur itu mengatur diri sendiri dan setiap unsur mempunyai fungsi berdasarkan letaknya. Kajian struktural tari biasanya berkenaan dengan sesuatu yang menghasilkan tata bahasa dari gaya-gaya tari tertentu. Struktur menunjuk pada tata hubungan antara bagian-bagian dari suatu keseluruhan. Struktur tari harus Universitas Sumatera Utara 45 mengandung nilai-nilai etika tari yang dibawakan sehingga menjanjikan estetika tari dengan menjunjung tinggi aspek keindahan tari di setiap proses tarian. Seni tari adalah keindahan gerak anggota-anggota badan manusia yang bergerak, berirama dan berjiwa atau dapat juga diberi arti bahwa seni tari adalah keindahan bentuk dari anggota badan manusia yang bergerak, berirama, dan berjiwa yang harmonis. Memperlihatkan hal tersebut tari sebagai bentuk seni tidak hanya sebagai ungkapan gerak. Tetapi telah membawa serta nilai rasa irama yang mampu memberikan sentuhan estetis. Dengan kata lain tari adalah hasil daya kreasi seorang fotografer yang diungkapkan oleh penari. Seperti yang diungkapkan oleh Soedarsono tahun 1978 bahwa tari adalah ekspresi jiwa manusia yang diungkapkan melalui gerak-gerak ritmis yang indah. Pada umumnya tari memiliki susunan ragam gerak atau patokan gerak. Rangkaian patokan pola-pola gerak atau patokan tersebut meupakan bentuk rangkaian gerak yang pada umumnya dapat diulang langsung tanpa melalui gerak lainnya. Pada dasarnya patokan gerak ini terbagi atas dua bagian yaitu patokan yang disebut gerak pokok dan gerak penghubung Elin Syamsuri et al., 1994 28- 29. Namun demikian, Jacqueline Smith, dalam tulisannya Gerak dan Arti 1995:10 mengemukakan bahwa tidak ada cara tertentu untuk menunjukkan makna dalam gerak kecuali dalam beberapa pola yang diterima, yang mendefinisikan lingkup makna secara luas. Hal ini harus dikuasai oleh penata tari sehingga karyanya dapat dimengerti oleh penikmat tari. Dengan kata lain, penata tari menggunakan analisis untuk dua hal. Pertama untuk maksud observasi dan pengidentifikasian gerak keseharian sebagai terdapat pada komunikasi sehari-hari, Universitas Sumatera Utara 46 Kedua untuk maksud pengayaan isi tari. Keduanya dapat menjamin agar gerak menjadi bermakna dan menarik.

1.6.2.3 Teori bentuk