111
kesenian tradisi Melayu Tanjung Balai dengan berlatih dan memperkenalkannya melalui pertunjukan dalam setiap kegiatan. Peran pemerintah, masyarakat juga
menjadi faktor dalam kelangsungan kesenian gubang, terutama para pemain musik, yang sampai saat ini belum menampakkan hasil yang baik, terutama pada pemain
bansi. Untuk itu diperlukan perhatian dari pemerintah untuk dapat membuat kegiatan berupa pelatihan musik tradisi. Dengan demikian apa yang menjadi
harapan dalam mewujudkan kelangsungan kesenian gubang dapat terwujud.
5.4. Fungsi Penghayatan Estetis
Dalam berbagai aktivitas budaya, Gubang diekspresikan melalui penghayatan estetis. Musik dan gerakan-gerakan dalam Gubang dilakukan dengan
penghayatan secara estetis untuk tujuan yang diharapkan bahwa segala sesuatu yang diinginkan, dapat mengabulkan segala keinginan. Penghayatan estetis berupa
keseluruhan penyajian Gubang harus dilakukan dengan tertib, sopan, dan santun. Tertib dalam Kesenian Gubang, berarti struktur atau tahapan dalam
penyajiannya dilakukan dengan benar, baik semasa proses pembelajarannya maupun pada saat penyajiannya. Instrument musik yang digunakan dimulai dari
nyanyian diikuti suara bansi, dilanjutkan dengan pukulan gendang, dan diteruskan dengan gerakan yang dilakukan oleh para penari, juga harus sesuai dengan
tahapannya. Para pelaku pemusik maupun penari harus menyadari, kedisiplinan dalam menyajikan kesenian menjadi keharusan, agar penampilan dapat dilakukan
dengan maksimal. Hal ini juga sesuai dengan azas falsapah suku Melayu bahwa Melayu itu terurai, yang tersusun dalam masyarakat yang rukun dan tertib
mengutamakan ketentraman dan kerukunan, hidup berdampingan dengan harga menghargai secara timbal balik, bebas tapi terikat dalam bermasyarakat.
Universitas Sumatera Utara
112
Sopan dalam kesenian ini, berarti semua tingkah laku yang ada, berlandaskan pada norma yang berlaku dikehidupan mereka, yang kesemuanya
tertuang dalam Gubang. Gerak yang tidak menyalahi aturan dan norma adat, busana yang tidak menonjolkan bentuk tubuh dan juga memudahkan dalam bergerak,
menjadi kesopanan yang harus dijaga. Santun dalam gubang berarti, segala ucapan yang tertuang dalam syair
diucapkan dengan kata-kata yang tidak menyakitkan atau menghina orang lain. Ungkapan perasaan yang muncul adalah kegembiraan yang memiliki kesopanan
melalui pernyataan-pernyataan yang menghargai, permohonan, yang menunjukkan keikhlasan dari masyarakat terhadap tamu maupun para penonton. Santun juga
dilakukan dalam bersikap ketika para pemusik mengawali penyajian gubang dengan memberi penghormatan pada tetamu, sebelum memulai pertunjukan.
Dari pertunjukan gubang, kita dapat belajar adat, norma, sopan santun dan memahami bagaimana kehidupan masyarakat Melayu Tanjung Balai. Akhirnya bila
segala aktivita penyajian ini dilakukan dengan penghayatan estetis yang baik, maka segala keinginan yang diharapkan tentunya dapat dikabulkan dan pertunjukan dapat
dilakukan dengan maksimal.
5.5 Perkembangan Kesenian Gubang