Tata Rias dan Busana

92 Selain dari syair sebagai penyampai komunikasi kepada penonton, tawak- tawak menjadi tempo bagi penari dalam melakukan gerakan pada setiap ragam. Pukulan tawak-tawak berupa : dilakukan dengan konstan, tidak berubah, membantu penari untuk memfokuskan dirinya menghayati ragam demi ragam, dan memudahkan penari dalam berkomunikasi dengan sesama penari.

4.2.3 Tata Rias dan Busana

Penggunaan tata rias dan busana dalam sebuah pertunjukan sangatlah penting, dikarenakan tata rias akan membantu penonjolan dari suasana yang diinginkan untuk mencapai tujuan dan pesan yang disampaikan. Dalam kesenian “Gubang” tata rias dibuat sesuai dengan tata rias dalam sebuah pertunjukan, namun masih tetap dalam kategori tata rias sederhana. Penyederhanaan tata rias panggung dengan meniadakan rias khusus untuk peran ataupun karakter tertentu, dimaksudkan untuk mengurangi beban emosi penari dalam mengekspresikan maksud dari garapan tarinya. Hal ini juga dikarenakan kesenian Gubang adalah sebuah kesenian untuk hiburan, yang tidak menonjolkan perwatakan dalam isi ceritanya. Sementara bagi para pemain musik, tata rias tidak menjadi satu keharusan seperti yang digunakan bagi para penari. Pemain musik hanya menggunakan bedak dengan warna yang tidak mencolok, biasanya warna yang dipakai Pong pong pong. Pong pong pong pong Universitas Sumatera Utara 93 menggunakan warna natural seperti coklat, namun kadangkala tidak menggunakan rias sama sekali. Untuk busana yang dikenakan semua pemain dalam kesenian Gubang, memakai busana Melayu. Pemain musik yang umumnya adalah laki-laki, mengenakan baju teluk belanga dengan kerah kecak musang, memakai celana panjang yang senada dengan warna baju, dilengkapi pemakian kain songket yang dikenakan di pinggang, dan memakai peci. Busana pemusik ini juga dipakai para penari laki-laki, dengan ,membedakannya dalam pilihan warna. Untuk penari wanita mengenakan baju kebaya panjang hingga menutupi betis, kain songket yang menyesuaikan dengan warna baju, memakai selendang yang diikat di pinggang, serta dilengkapi dengan pemakaian sanggul dan asesorisnya. Universitas Sumatera Utara 94 Poto 1 dan 2. Tata rias dan busana yang dipakai pemusik dan penari dalam kesenian Gubang. Terlihat bahwa pemusik tidak menggunakan rias sama sekali. 1.1 Panggung Yang dinamakan panggung dalam kesenian Gubang bisa ditempat apa saja, tidak diharuskan disuatu ruangan atau tempat tertentu karena kesenian Gubang dewasa ini tidak menjadi hal yang sangat populer pada masyarakat etnis melayu Tanjung Balai. Namun dalam penelitian ini pentas kesenian Gubang dipentaskan pada gedung kesenian Tanjung Balai 1.2 Durasi Pertunjukan Durasi pertunjukan kesenian Gubang tidak ada patoakan tertentu karena dalam nyanyian senandung kesenian Gubang memakai teks pantun. Jadi dalam berpantun penyanyi bebas berimprovisasi tanpa ada batasan

2. Transkripsi Musik Pengiring Gubang

Universitas Sumatera Utara 95 Dalam rangka melakukan analisis music, perlu dilakukan visualisasi bunyi kedalam bentuk simbol-simbol bunyi yang disebut notasi. Pekerjaan ini dilakukan untuk mempermudah setiap orang dalam melakukan analisis musik. Proses visualisasi atau pemindahan dimensi bunyi music Gubang kedalam bentuk visual ini, penulis membuat kedalam bentuk notasi balok yang disajikan dengan menggunakan tanda kunci kedalam notasi barat. Tujuan penggunaan notasi balok adalah untuk mencatat semua karakter- karakter musik, baik secara umum maupun secara detail dan mendalam. Kedua jenis notasi ini memiliki keunggulan-keunggulan dan kelemahan masing-masing. Sebaiknya pemilihan bentuk notasi ini disesuaikan dengan tujuan menganalisis music dan transfer pengetahuan kepada para pembaca dan penganalisis music lainnya. Dalam suatu komposisi music, terdapat dua jenis notasi yang ditawarkan oleh Charles seeger, yaitu notasi preskriptif dan deskriptif. Dalam penulisan notassi ini, penulis memilih pendekatan deskriptif untuk mencatat bunyi yang didengar secara umum saja. Adapun proses visualisasi bunyi musik ini dalam disiplin etnomusikologi dinamakan transkripsi. Dengan mentranskripsikan bunyi kedalam bentuk notasi, maka setiap orang dapat melihat dan memainkan kembali apa yang ia dengar. Untuk mempermudah kerja notasi ini, maka penulis tidak menuliskan semua instrument yang dipakai dalam musik pengiring gubang. Penulis hanya mentranskripsikan music vocal atau nyanyian, yang dalam hal ini sebahagian besar dalam konteks hiburan. Universitas Sumatera Utara 96 BENTUK PERTUNJUKAN GUBANG PADA ACARA PENYAMBUTAN A. Danskripsi Gerak Tari Gubang N o Ragam Keterangan Foto Iringan 1 Nyanyian Sinandong Nyanyian sinandong merupakan awal dari proses pertunjukan kesenian Gubang, yang kemudian dilanjutkan masuknya penari dengan berlari kecil ke dalam pentas melakukan gerak tangan melambaikan tangan keatas dan kebawah 1 . Penghormatan Sebagai awal pertunjukan, penghormatan menjadi adatetika yang harus dilakukan. Penghormatan ini digerakkan dengan menangkupkan kedua tangan di depan dada, kaki bersilang dan menundukkan kepala dilakukan oleh semua penari. Posisi ini menunjukkan sebagai orang yang beradab, menerima tetamun yang datang dengan penuh rasa bahagia Bangse Universitas Sumatera Utara 97 2 . Mempersilahkan masuk Dengan menerima para tetamu, tentunya kemudian mempersilahkan dan mengiringi untuk masuk ke dalam rumah 3 . Menjeputmengantar tamu Proses mempersilahkan tamu ditandai dengan menjemput tamu dan kemudian mengantarnya ke tempat duduk yang seharusnya gerakan dilakukan dengan langkah maju mundur Biola Universitas Sumatera Utara 98 4 . Memeriksa tamu Pada raga ini pola yang dilakukan adalah angka delapan, dimana penari berkeliling membuat angka 8 yang berarti sedang memeriksa apakah semua tamu sudah mendapatkan tempat duduk sesuai dengan posisi dari tamu yang diundang 5 . Tayang jambar Ragam ke 5 ini merupakan ragam membawakan makanan untuk dihidangkan pada tamu Tawak-Tawak Gong Gendang Melayu Universitas Sumatera Utara 99 6 . Mengerak jambar Menghidangkan makanan yang 7 . Mempersilahkan bersantap Mempersilahkan tamu untuk menyantap makanan yang telah dihidangkan disimbolkan dengan gerakan tangan kanan di depan dan tangan kiri dibelakang sambil bergeser kea rah kanan dan sebahagian kea rah kiri Universitas Sumatera Utara 100 8 . Mengutip hidangan Gerakan membentuk angka delapan dengan masing-masing penari berselisih dan bersilang sesama penari, dengan garis edar yang dilakukan membentuk angka delapan. Gerakan ini berarti mereka sedang mengangkat kembali hidangan yang telah selesai disantap 9 Penutup Melakukan gerak sembah yang menandakan bahwa acara telah selesai dan mempersilahkan para tetamu untuk kembali ketempatnya masing-masing gerak dilakukan dengan berlutut rendah melakukan sembah kemudian berdiri dan melakukan gerak mengayun Universitas Sumatera Utara 101 Transkripsi Musik Gubang Keterangan : Musik gubangan dalam hal ini banyak melakukan pengulangan nada. Bangse Biola Gendang Tawak-Tawak Gong Universitas Sumatera Utara 102

2. Struktur Musik dalam Mengiringi Tari Gubang

2.1 Pembuka Dalam memulai musik Gubang instrument Bansi dimainkan secara free rhytem secara berulang-ulang. Pada fase ini pemusik secara simbol meminta ijin kepada tuhan, manusia dan alam untuk memulai pertunjukan. 2.2 Isi setelah meminta ijin, gendang dan gong,biola sebagai melodi ikut dimainkan sesuai tempo dan irama yang dilakukan berulang-ulang mengiringi penari. 2.3 Penutup Setelah dilakukan tarian dan musik yang diulang-ulang, pemusik Gubang secara perlahan-lahan mengurangi volume yang semakin lama semakin kecil. Bagian ini menjadi bagian penutup dalam pertunjukan kesenian gubang.

3. Hubungan Musik dengan Tari Dalam Gubang

3.1 Memberi irama membantu mengatur waktu Kita kenal bahwa tari itu terdiri dari gerak-gerak yang berirama, mengatur atau menentukan irama, sangat sulit menari tanpa musik. Dimana irama dalam tari yaitu pengatur waktu tempo cepat dan lambatnya dari suatu rangkaian gerak, dan perlu saling mengisi dan saling mengiringi; 3.2 Memberi ilustrasi atau gambaran suasana. Dalam tari, suasana atau ilustrasi sangat erat hubungannya dengan watak penari, terutama pada tari tradisional yang sangat memerlukan berbagai suasana. Adapun watak dalam suasana tari antara lain watak luguh halus, watak lenyap ganjen, dan gagah 3.3 Membantu mempertegas ekspresi gerakDalam tarian sudah barang tentu mempunyai tekanan-tekanan gerak yang diatur oleh tenaga. Mempertegas ekspresi gerak akan lebih sempurana di iringi atau di pertegas oleh hentakan instrumen musik sebagai pengiring tari. 3.4 Rangsangan bagi penari Universitas Sumatera Utara 103 Tawak-tawak menjadi alat musikm pentnu dalam tarian, selain sebagai pengatur tempo penari mengikuti irama tawak-tawak sebagai tempo dalam tarian Tawak-tawak..tung-tung-tung....tung..tung-tung....tung tempo 44 dari awal sampai akhir...dan tidak konstan..banyak imvropisasi dalam musik menjadi kekuatan dalam tari gerak dann menjadi transisi dalam perpindahan ragam 1 ke ragam berikutnya... Universitas Sumatera Utara 104

BAB V GUNA DAN FUNGSI GUBANG