44
5. Pedoman Observasi
Peneliti menggunakan pedoman observasi berupa cecklist untuk memberi cek list ada tidaknya tempat yang terkait dengan pelaksanaan kegiatan mengenai
implementasi pembinaan peserta didik SMK Swasta di Kecamatan Temanggung.
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen
1. Uji Validitas Uji instrumen dimaksudkan untuk mengetahui apakan instrumen yang
disusun benar-benar sesuai dengan penelitian yang dilakukan atau tidak. Untuk memperoleh validitas yang tinggi, maka pertanyaan yang disusun berdasarkan
materi pembinaan kesiswaan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 Pasal 3 Ayat 2. Uji validitas
menggunakan validitas konstrak, maka peneliti melakukan konsultasi dengan para ahli judgemen expert yang dalam hal ini yaitu Dosen Pembimbing. Selanjutnya
instrumen akan di uji cobakan pada 30 responden dengan rincian masing-masing 6 responden pada setiap sekolah. Kemudian angket dianalisis menggunakan rumus
korelasi product moment dari Person Suharsimi Arikunto, 2010: 213 sebagai berikut:
�
= � ∑
− ∑ ∑
√{� ∑
2
− ∑
2
}{� ∑
2
− ∑
2
}
Keterangan: � = koefisien validitas koefisien korelasi antara skor item yang dicari
validitasnya X dan skor total Y. �
= jumlah responden ∑ = jumlah skor item
∑ = jumlah skor total
45 ∑
= jumlah hasil kali skor item dengan skor total ∑ = jumlah kuadrat skor item
∑ = jumlah kuadrat skor total
Butir-butir yang disusun telah mencerminkan validitas isi dapat dilihat dari koefisien korelasinya
. Menurut tabel koefisien relasi “r” momen product untuk uji kuisioner sebanyak 30 responden df= 30-
2= 28, kemudian dilihat pada tabel “r” di dapatkan angka r tabel= 0,361. Maka, suatu butir dinyatakan valid jika telah
mencapai nilai koefisien korelasi � = 0,361 atau � ≥ 0,361. Uji validitas
instrumen menggunakan aplikasi SPSS statistics 20.0. Hasil uji validitas dari angket yang diberikan kepada 30 responden yang
terdiri atas 46 butir pertanyaan, terdapat 10 butir pertanyaan yang gugur dan dinyatakan tidak valid, butir pertanyaan tersebut adalah nomor 1, 2, 3, 4, 7, 22, 27,
30, 32, 35, sehingga terdapat 36 butir pertanyaan yang diberikan kepada responden penelitian.
2. Uji Reliabilitas Reliabilitas menunjukkan bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpulan data Suharsimi Arikunto, 2002: 147. Reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan teknik Alpha Cronbach, dimana
teknik ini juga tidak hanya digunakan untuk menguji data interval dan teknik ini juga tidak hanya digunakan untuk tes dengan dua pilihan tetapi penerapannya lebih
luas seperti menguji reliabilitas skala pengukuran sikap dengan tiga, lima atau tujuh pilihan. Rumus koefisien reliabilitas Alpha Cronbach menurut Zainal Arifin
2011: 249-250 adalah sebagai berikut:
46 σ =
� � −
− ∑ �
� Keterangan:
R = jumlah butir soal
�
�
= varian butir soal �
= varian skor total Angka reliabilitas yang telah terperoleh dengan menggunakan rumus
Cronbach alpha diinterpretasikan kriteria sebagai berikut. 1 Antara 0,800 sampai 1,000 : sangat tinggi. 2 Antara 0,600 sampai 0,800 : tinggi. 3 Antara 0,400
sampai 0,600 : cukup. 4 Antara 0,200 sampai 0,400 : rendah. 5 Antara 0,000 sampai 0,200 : sangat rendah Suharsimi Arikunto, 2010: 240.
Hasil uji reliabilitas menggunaan aplikasi SPSS statistics 20.0. menunjukkan
besar koefisien reliabilitas instrumen adalah 0,947, sehingga dapat disimpulkan bahwa angka reliabilitasnya sangat tinggi untuk digunakan dalam penelitian.
G. Teknik Analisis Data